Uji Normalitas Data Uji Linearitas Data

69

B. Analisis Prasyarat

1. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui normalitas sebaran data digunakan uji normalitas skweness. Penentuan data berdistribusi normal apabila hasil perhitungan menghasilkan nilai yang terletak diantara -1 sampai +1 pada rasio skewness dan -2 sampai +2 pada rasio kurtois. Penghitungan nilai skewness dilakukan dengan bantuan software SPSS 16 dan menghasilkan nilai sebagai berikut. a. Pengitungan data variabel kemampuan membaca pemahaman menunjukkan nilai skewness sebesar -0.0446 dan kurtois sebesar 0,134. Data tersebut terletak diantara rasio Skewness -1 sampai +1 dan rasio kurtois -2 sampai +2 sehingga dinyatakan berdistribusi normal. b. Pengitungan data variabel kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika menunjukkan nilai skewness sebesar -0.0201 dan kurtois sebesar 0,054. Data tersebut terletak diantara rasio skewness -1 sampai +1 dan rasio kurtois -2 sampai +2 sehingga dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas Data

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau tidak. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dikatakan linear apabila harga F hitung lebih kecil dari F tabel baik untuk taraf kesalahan 5 70 maupun 1. F hitung dikonsultasikan dengan F tabel df1 dengan melihat pada derajat kebebasan pembilang 1 dan derajat kebebasan penyebut df2 121 menunjukkan bahwa taraf signifikansi 5 sebesar 3,92 dan pada taraf signifikansi 1 sebesar 6,85. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 dan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Uji Linearitas F hitung F Tabel Keterangan Kemampuan membaca pemahaman terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita 1,326 3,92 Linear 6,85 Linear Sumber: Data yang diolah pada tahun 2016 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel yakni 1,326 3,92. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika bersifat linear.

C. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

0 9 252

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA.

0 1 34

HUBUNGAN RESPON SISWA TERHADAP TUGAS YANGDITERIMA DENGAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 2 135

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS III KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 169

HUBUNGAN ANTARA MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS KARANGMOJO III GUNUNGKIDUL.

0 0 68

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENGARUH PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

0 1 8

PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA SOAL DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 01 MAJENANG

0 0 15