Pengertian Soal Cerita Matematika Langkah-Langkah Penyelesaian Soal Cerita Matematika

29 berusaha dipecahkan dengan mengorganisasikan konsep dan keterampilan matematika berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan. Menurut Ruseffendi 1992: 98 pemecahan masalah merupakan fokus utama dari pembelajaran matematika masa kini. Oleh karena itu, konsep dan keterampilan dasar dalam matematika harus mencakup lebih daripada keterampilan berhitung. Konsep dan keterampilan matematika harus dipadukan dengan kemampuan analisis permasalahan. Keberhasilan pemaduan ini akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari. Hakikat pemecahan masalah berkaitan erat dengan keberadaaan soal berbentuk cerita. Soal cerita merupakan langkah awal untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah. Dalam menyelesaikan soal cerita, siswa harus mampu untuk memahami masalah, menyusun strategi penyelesaian, melaksanakan strategi dan melakukan pengujian jawaban Sutawidjaja, dkk. 19921993: 23. Oleh karena itu, soal cerita matematika menjadi bentuk soal yang sesuai untuk mengajarkan kemampuan penyelesaian masalah dalam mata pelajaran matematika.

2. Pengertian Soal Cerita Matematika

Menurut Antonis Cahya Prihandoko 2006: 201-202 masalah dalam matematika yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari dinyatakan dalam soal cerita. Menurut Sutawidjaja 19921993: 47-48 pada umumnya soal cerita digunakan untuk melatih kemampuan siswa usia SD dalam menyelesaikan masalah. Soal cerita biasa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam 30 pembelajaran pemecahan masalah matematika. Dengan mengerjakan soal cerita, siswa akan belajar untuk memahami permasalahan, menganalisis permasalahan, menyususn strategi pemecahan masalahan, menerapkan strategi dan menghasilkan pemecahan masalah. Adapun yang dimaksud dengan soal cerita matematika menurut Endang dan Harmini 2012: 122 adalah soal-soal matematika yang dinyatakan dalam kalimat-kalimat bentuk cerita yang perlu diterjemahkan menjadi kalimat matematika atau persamaan matematika. Sedangkan menurut Muhsetyo Endang dan Harmini, 2012: 122 soal matematika yang dinyatakan dengan serangkaian kalimat disebut dengan soal cerita. Soal cerita biasanya menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat sehari-hari. Selain itu soal cerita matematika disajikan dalam bentuk cerita atau rangkaian kalimat sederhana dan bermakna. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan soal cerita matematika adalah butir soal uraian yang disajikan dalam bentuk cerita dan berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari yang mengandung konsep dan keterampilan matematika.

3. Pendekatan dalam Penyelesaian Soal Cerita Matematika

Menurut Endang dan Harmini 2012: 122-123 Sutawidjaja 19921993: 48-50 dalam mengajarkan soal cerita kepada siswa, dapat digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan model dan pendekatan terjemahan soal cerita.

a. Pendekatan Model

Pendekatan ini biasanya digunakan pada awal pengenalan soal cerita matematika kepada siswa. Soal cerita pada pembelajaran dengan model ini disajikan dengan lisan kepada siswa. Pendekatan model siswa akan 31 membacakan soal cerita untuk teman-temannya atau mendengarkan soal cerita yang dibacakan oleh teman-temannya. Setelah itu, siswa akan mencocokkan situasi yang dihadapi tersebut dengan model yang sudah dipelajari sebelumnya.

b. Pendekatan Terjemahan soal Cerita

Pendekatan terjemahan melibatkan siswa pada kegiatan membaca kata demi kata dan ungkapan demi ungkapan dari soal cerita yang dihadapinya. Setelah itu, siswa menerjemahkan kata-kata dan ungkapan-ungkapan tersebut kedalam kalimat matematika. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan soal cerita matematika adalah pendekatan terjemahan soal cerita. Hal ini berdasar pada penyajian soal kepada siswa secara tertulis dan siswa sudah tidak pada awal pengenalan soal cerita matematika.

4. Langkah-Langkah Penyelesaian Soal Cerita Matematika

Dalam memecahkan masalah dalam bentuk soal cerita matematika, siswa dituntut untuk berfikir dan bekerja keras menerima tantangan agar mampu menyelesaikannya. Rumus, teorema, hukum, aturan pengerjaan tidak dapat secara langsung digunakan untuk menyelesaikan soal cerita matematika. Permasalahan satu dengan yang lainnya mempunyai cara penyelesaian yang berbeda-beda. Untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal cerita matematika, peserta ddik perlu merencanakan langkah-langkah yang ditempuh. Menurut Polya Endang dan Harmini, 2012: 124 terdapat empat langkah yang perlu diperhatikan untuk pemecahan masalah dalam soal cerita matematika. Pertama, memahami 32 masalah yaitu, mengerti mengerti masalah dan melihat apa yang dikehendaki. Cara memahami masalah yang ada dalam soal cerita matematika dapat dilakukan dengan : a Masalah harus dibaca berulang-ulang agar dapat dipahami kata demi kata, kalimat demi kalimat. b Menentukanmengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. c Menentukanmengidentifikasi apa yang ditanyakanapa yang dikehendaki dari masalah. d Mengabaikan hal-hal yang tidak relevan dengan masalah. e Tidak menambahkan hak yang tidak ada, agar tidak menimbulkan masalah yang berbeda dengan yang seharusnya diselesaikan. Kedua, merencanakan pemecahan masalah yaitu, melihat bagaimana permasalahan yang telah dipahami dihubungkan dengan rumus, teorema atau hukum. Oleh karena itu, dalam perencanaan pemecahan masalah soal cerita diperlukan kreatifikas untuk menyusun strategi pemecahan masalah. Strategi yang dapat digunakan siswa dalam kegiatan ini antara lain sebagai berikut : a Membuat suatu tabel b Membuat suatu gambar c Menduga, mengetes dan memperbaiki. d Mencari pola. e Menyatakan kembali permasalahan f Menggunakan penalaran g Menggunakan variabel h Menggunakan persamaan. i Menyederhanakan permasalahan. j Menghilangkan situasi yang tidak mungkin. k Bekerja mundur. l Menyusun model m Menggunakan alogaritma n Menggunakan penalaran tidak langsung o Menggunakan sifat-sifat bilangan. p Menggunakan kasus atau membagi masalah menjadi bagian-bagian q Memvaliditasi semua kemungkinan. r Menggunakan rumus s Menyelesaikan masalah yang ekuivalen t Menggunakan simetri 33 u Menggunakan informasi yang diketahui untuk mengembangkan informasi baru. Ketiga, melaksanakan perencanaan pemecahan masalah yaitu, setelah siswa menentukan rencana penyelesaian soal cerita matematika berdasarkan strategi pemecahan masalah yang telah dilakukan maka dilakukanlah pengerjaan sesuai dengan rencana yang dipilih. Rencana tersebut dilaksanakan siswa dengan memperhatikan aturan pengerjaan. Keempat, melihat kembali kelengkapan penyelesaian masalah. Sebelum menjawab permasalahan dalam soal cerita matematika, siswa perlu untuk melihat kembali apakah penyelesaian masalah sudah sesuai dengan melakukan kegiatan mengecek hasi, menginterpretasian jawaban yang diperoleh dan meninjau kembali apakah ada cara lain atau penyelesaian bentuk lain yang lebih sesuai. Selain itu, menurut Siti Sugiarti 2016: 18 dalam menyelesaikan soal cerita matematika, siswa dituntut kemampuan memahami masalah baik dari segi bahasa maupun dari segi matematika, termasuk dalam hal penalaran, komunikasi dan strategi pemecahan masalanya. Sedangkan berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan terjemahan soal cerita, menurut Endang dan Harmini 2012: 123 langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal cerita matematika adalah sebagai berikut : a Temukancari apa yang ditanyakan oleh soal cerita itu b Cari informasiketerangan yang esensial c Pilih operasipengerjaan yang sesuai d Tulis kalimat matematikanya e Selesaikan kalimat matematikannya f Nyatakan jawaban dari soal cerita itu kedalam bahasa Indonesia, sehingga menjawab pertanyaan dari soal cerita tersebut. 34

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kemampuan Menyelesaikan

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

0 9 252

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA.

0 1 34

HUBUNGAN RESPON SISWA TERHADAP TUGAS YANGDITERIMA DENGAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 2 135

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS III KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 169

HUBUNGAN ANTARA MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS KARANGMOJO III GUNUNGKIDUL.

0 0 68

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENGARUH PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

0 1 8

PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA SOAL DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 01 MAJENANG

0 0 15