49 menjelaskan bahwa Norm of Interaction and Norm of Interpretation

E. Film Animasi

Pada dasarnya film dapat dikelompokkan ke dalam dua pembagian besar, yaitu kategori film cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi film fiksi dan non fiksi Sumarno, 1996: 10. Selanjutnya Sumarno 1996: 15 juga mengungkapkan selain pembagian besar film cerita dan non cerita masih ada cabang pembuatan film yang salah satunya disebut film animasi. Film animasi memanfaatkan gambar lukisan maupun benda-benda mati yang lain, seperti boneka, meja dan kursi yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2006: 53 film animasi diartikan sebagai acara televisi yang berbentuk lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak di layar menjadi bergerak. Selanjutnya dalam Le Petit Larousse illustre 1999 : 68, Animation est technique consistant à filmer image par image des dessins, des marionnettes, etc. que leur projection a images par seconde fera paraître animes. Animasi merupakan semua metode yang melibatkan gambar demi gambar atau boneka-boneka. Gambar-gambar tersebut diputar setiap detiknya dan akan muncul menjadi animasi. Seiring dengan kemajuan teknologi, film animasi tidak hanya berbasis 2 Dimensi 2D dengan objek berupa gambar yang digerakkan, melainkan berbasis 3 Dimensi 3D dimana objek dan pergerakannya mendekati kenyataan. Demikian halnya pada film UMÀP, film ini merupakan film yang berbasis 3D dimana pergerakan para tokohnya mendekati kenyataan. UMÀP menceritakan ketidaksengajaan Raoul Gad Elmaleh dan Émile Sébastian Desjours mencampurkan ramuan yang ada di sebuah laboratorium tanaman dan mengakibatkan seekor kutu rambut menjadi monster dengan suara yang merdu. Sebagai wujud tanggung jawab, Raoul dan Émile serta Lucile Vanessa Paradis berusaha untuk mencari monster yang telah meresahkan kota tersebut untuk dikembalikan ke dalam bentuk aslinya. Namun ditengah usaha mereka bertiga, Le prefét Maynott François Cluzet memanfaatkan hal tersebut untuk menunjang karirnya agar menjadi walikota Paris. Film animasi UMÀP sangat cocok untuk dikaji secara pragmatik, terutama prinsip kerjasamanya karena dengan film animasi ini, peneliti dapat melihat adanya pelanggaran prinsip kerjasama dari konteks, gerakan maupun ekspresi wajah para tokoh.

F. Penelitian yang Relevan

Anand Firmansyah 2005 melakukan penelitian tentang pelanggaran prinsip kerjasama yang berjudul “Penyimpangan Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesopanan dalam Wacana Humor Verbal Tulis pada Buku Mang Kunteng”. Hasil penelitannya berupa deskripsi penyimpangan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam setiap kelompok humor buku Mang Kunteng. Penyimpangan prinsip kerjasama meliputi pemyimpangan maksim kuantitas, kualitas, relevansi dan pelaksanaan. Sedangkan penyimpangan prinsip kesopanan meliputi penyimpangan maksim kebijaksanaan, kemurahan, penerimaan, kerendah hati, kecocokan dan kesimpatiian. Selanjutnya Tri Septyaningsih 2007 melakukan penelitian tentang pelanggaran prinsip kerjasama dengan judul “Penyimpangan Prinsip Kerjasama dalam Komik Cédric Karya Cauvin dan Laudec”. Hasil penelitiannya berupa deskripsi penyimpangan prinsip kerjasama yang terdapat dalam komik Cédric. Penyimpangan prinsip kerjasama meliputi penyimpangan maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan dan maskim cara. Persamaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah meneliti tentang pelanggaran prinsip kerjasama beserta maksim-maksimnya. Kemudian perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah objek kajiannya. Lebih lanjut, pada penelitaina Anand Firmansyah terdapat pelanggaran prinsip kesopanan yang pada penelitian Tri Septyaningsih dan penelitian ini tidak dikaji.