berdurasi 90 menit. Adapun yang mengalami pelanggaran prisnip kerjasama yaitu tuturan-tuturan para tokoh dalam film animasi UMÀP.
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data-data yang tersedia diperoleh dengan menggunakan metode simak, sebuah metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan
bahasa. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, metode simak dapat diwujudkan lewat teknik dasar dan teknik lanjutan pula Kesuma, 2007: 43. Salah satunya yaitu
teknik Simak Bebas Libat Cakap SBLC. Teknik ini dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan Kesuma,
2007: 44. Dengan teknik ini peneliti melihat dan mendengarkan tuturan-tuturan yang ada di dalam film animasi UMÀP secara berulang-ulang, kemudian setelah proses
tersebut, peneliti menggunakan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Teknik catat digunakan untuk mencatat transkrip dialog pada film animasi
UMÀP, transkrip tersebut dicatat pada lembar kertas yang telah disediakan. Setelah data tersebut terkumpul, kemudian diklasifikasikan berdasarkan bentuk pelanggaran
prinsip kerjasama ke dalam tabel yang telah disediakan. Tabel tersebut berisi nomor, data yang menyimpang, konteks dan macam-macam pelanggaran maksim kerjasama.
Pada kolom nomor berisikan nomor urut data yang menyimpang, pada kolom data berisikan data-data atau tuturan para tokoh yang menyimpang, pada kolom konteks
berisikan konteks berdasarkan komponen tutur SPEAKING pada saat dialog tersebut berlangsung, sedangkan pada kolom pelanggaran prinsip kerjasama terdiri dari empat
macam kolom yang masing-masing berisikan jenis maksim yang dilanggar dalam tuturan para tokoh dalam film animasi UMÀP. Setelah diklasifikasikan ke dalam
tabel, peneliti membaca setiap data dan mencocokkannya dengan melihat kembali film animasi UMÀP dengan teliti secara berulang kali agar data yang diperoleh
akurat. Berikut merupakan contoh tabel data pelanggaran prinsip kerjasama.
46
Tabel.1 Data Pelanggaran Prinsip Kerjasama
No Data
Konteks Pelanggaran
Prinsip Kerjasama Maksud
Pelanggaran K
UN K
UL H
UB C
RA 01
Émile : Alors là, Merci beaucoup Raoul
terimakasih banyak Raoul
Raoul : Ah je ne rien Émile, je t’en prie.
Mais, merci pour ? ah sama-sama Émile,
tapi terimakasih untuk apa ?
Tuturan ini terjadi pada saat di dalam mobil Raoul yang diberi nama Catherine S. Émile berperan
sebagai penutur dan Raoul berperan sebagai mitra tutur P. Tujuan tuturan ini adalah menyatakan rasa
marah kepada Raoul E. Sedangkan isi tuturan Émile yaitu menyatakan sindiran kepada Raoul karena telah
mengganggunya pada saat ia akan mencoba berbicara dengan Maud agar mau pergi berkencan A. Tuturan
ini disampaikan dengan intonasi yang lantang namun disertai dengan nada bicara yang menyerupai orang
kesal dan marah K. Dalam tuturan di samping, peserta tutur melakukannya secara lisan karena
peserta tutur melakukan percakapan tersebut secara langsung I. Adanya ketidakpatuhan terhadap norma
kesopanan dalam tuturan tersebut, ditandai dengan penggunaan nada bicara Émile N. Bentuk dalam
tuturan ini yaitu berupa dialog G. √
Mencari tahu suatu informasi
Keterangan: 01 : nomor data
KUN : Maksim Muantitas KUL : Maksim Kualitas
HUB : Maksim Hubungan CRA : Maksim Cara
S : Setting Scene P : Participants
E : Ends A : Act Sequence
K : Key I : Instrumentalities
N : Norm of Interaction Interpretation G : Genre