Film Animasi KAJIAN TEORI

46 Tabel.1 Data Pelanggaran Prinsip Kerjasama No Data Konteks Pelanggaran Prinsip Kerjasama Maksud Pelanggaran K UN K UL H UB C RA 01 Émile : Alors là, Merci beaucoup Raoul terimakasih banyak Raoul Raoul : Ah je ne rien Émile, je t’en prie. Mais, merci pour ? ah sama-sama Émile, tapi terimakasih untuk apa ? Tuturan ini terjadi pada saat di dalam mobil Raoul yang diberi nama Catherine S. Émile berperan sebagai penutur dan Raoul berperan sebagai mitra tutur P. Tujuan tuturan ini adalah menyatakan rasa marah kepada Raoul E. Sedangkan isi tuturan Émile yaitu menyatakan sindiran kepada Raoul karena telah mengganggunya pada saat ia akan mencoba berbicara dengan Maud agar mau pergi berkencan A. Tuturan ini disampaikan dengan intonasi yang lantang namun disertai dengan nada bicara yang menyerupai orang kesal dan marah K. Dalam tuturan di samping, peserta tutur melakukannya secara lisan karena peserta tutur melakukan percakapan tersebut secara langsung I. Adanya ketidakpatuhan terhadap norma kesopanan dalam tuturan tersebut, ditandai dengan penggunaan nada bicara Émile N. Bentuk dalam tuturan ini yaitu berupa dialog G. √ Mencari tahu suatu informasi Keterangan: 01 : nomor data KUN : Maksim Muantitas KUL : Maksim Kualitas HUB : Maksim Hubungan CRA : Maksim Cara S : Setting Scene P : Participants E : Ends A : Act Sequence K : Key I : Instrumentalities N : Norm of Interaction Interpretation G : Genre

D. Metode dan Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah Metode Padan Pragmatis. Kesuma 2007: 49 mengemukakan bahwa metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya lawan atau mitra wicara. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode padan pragmatis untuk menganalisis bentuk pelanggaran prinsip kerjasama yang dilakukan oleh para tokoh dalam film animasi UMÀP. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu PUP, teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya Kesuma, 2007: 51. Daya pilah yang digunakan adalah daya pilah pragmatis, daya pilah yang menggunakan mitra wicara sebagai penentu. Teknik tersebut digunakan dalam memilah data atau tuturan yang mengandung pelanggaran maksim dalam prinsip kerjasama. Lebih lanjut, dalam mendeskripsikan bagaimana maksud dari pelanggaran prinsip kerjasama yang dilakukan oleh para tokoh dalam film animasi UMÀP, peneliti menggunakan metode padan referensial. Menurut Kesuma 2007: 48 metode padan referensial adalah salah satu jenis metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa. Pada dasarnya, dalam proses menganalisis peneliti terlebih dahulu menentukan teknik dasar yang akan digunakan. Dalam permasalahan kedua ini, peneliti menggunakan teknik dasar yang sama seperti pada permasalahan pertama, yaitu teknik Pilah Unsur Penentu PUP dengan menggunakan komponen tutur SPEAKING sebagai alat penentu dalam menentukan