Menyatakan Kepercayaan Diri Maksud dalam Pelanggaran Prinsip Kerjasama

96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Dalam film animasi UMÀP terdapat empat pelanggaran maksim, pelanggaran yang sering muncul dalam film animasi UMÀP ini adalah pelanggaran terhadap maksim kuantitas dengan memberikan suatu tuturan atau informasi yang berlebihan dari yang diperlukan oleh penutur. Hal tersebut dikarenakan para peserta tutur menganggap bahwa suatu tuturan harus disampaikan dengan jelas dan lengkap, sebaliknya, pelanggaran terhadap maksim kualitas merupakan suatu pelanggaran yang jarang ditemukan dalam film animasi UMÀP ini. Hal tersebut menandakan bahwa para tokoh dalam film animasi UMÀP menghindari mengatakan sesuatu yang belum jelas akan kebenarannya. 2. Dalam film animasi UMÀP ini terdapat 14 maksud dari pelanggaran terhadap prinsip kerjasama yang dilakukan oleh para tokoh dalam film tersebut, antara lain: 1 menyatakan rasa takut, 2 memperjelas informasi, 3 membanggakan sesuatu, 4 mengalihkan pembicaraan, 5 menutupi suatu hal, 6 menyatakan rasa marah, 7 mencari tahu suatu informasi, 8 memuji, 9 mengejek, 10 menyatakan keraguan, 11 menyatakan kepercayaan diri, 12 menolak permintaan, 13 menyatakan perintah dan 14 menciptakan implikatu lain. Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu pelanggaran yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam film animasi UMÀP, bukan semata hanya melakukan suatu pelanggaran terhadap konteks namun hal tersebut mempunyai maksud tertentu. dengan kata lain, selalu ada maksud tertentu di dalam suatu pelanggaran prinsip kerjasama. 3. Dalam film animasi UMÀP terdapat dua tokoh yang sering melakukan pelanggaran terhadap prinsip kerjasama, yaitu Raoul dan Émile. Hal ini dikarenakan kedua tokoh tersebut mempunyai peran penting dalam jalan cerita film ini, sehingga keduanya memiliki kebebasan yang sama dalam menentukan arah dan maksud pembicaraan. Pelanggaran tersebut juga menyebabkan jalan cerita film animasi ini menarik dan memancing rasa ingin tahu penonton.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diimplikasikan ke dalam pengajaran Bahasa Prancis bagi mahasiswa, terutama dalam menerapkan pembelajaran Compréhension Orale dan Compréhension Écrite. Penerapan pembelajaran Compréhension Orale dengan memutarkan cuplikan film animasi UMÀP yang terdapat suatu pelanggaran terhadap prinsip kerjasama secara berulang- ulang, kemudian dari tuturan ini pembelajar menangkap suatu informasi yang terdapat dalam cuplikan film tersebut. Kemudian untuk penerapan pembelajaran Compréhension Écrite dengan cara menayangkan cuplikan film animasi UMÀP yang terdapat suatu pelanggaran terhadap prinsip kerjasama, kemudian pembelajar memahami dan selanjutnya mengidentifikasikan berdasarkan bentuk pelanggaran prinsip kerjasama dan langkah terakhir, pembelajar menganalisis maksud yang terkandung di dalam pelanggaran tersebut.

C. Saran

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk penelitian yang lebih mendalam tentang pelanggaran prinsip kerjasama guna menambah sumber acuan dalam bidang pelanggaran prinsip kerjasama, sehingga permasalahan-permasalahan yang muncul dan belum dikaji oleh penulis karena keterbatasan waktu dapat dikaji dan menyempurnakan penelitian ini. 99 DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolonguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta. Dubois, Jean, dkk. 2000. Dictionnaire de Linguistique. Paris : Libraire Larousse. Firmansyah, Anand. 2011. Penyimpangan Prinsip Kerjasama dan Prinsp Kesopanan dalam Wacana Verbal Tulis pada Buku Mangkuteng. Skripsi. Yogyakarta: UNY. Girardet, Jacky dan Jacques Pécheur. 2002. Campus 1. Paris: CLE International. Hymes, Dell. 1989. Foundations in Sociolinguistics: An Ethnography Approach. Philadelphia: University of Pennsylvanian Press. Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Larousse. 1999. Le Petit Larousse Illustré. Paris : Larousse. Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: P T Remaja Rosdakarya. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori Penerpannya. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.