dari satu unit standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.
Ketiga
,
stand alone.
Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan media lain.
Keempat
, yaitu adaptive. Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima
, adalah
user friendly
. Modul hendaknya juga memenuhi kaidah friendly atau mudah digunakan oleh peserta didik.
54
Setiap ragam bentuk bahan ajar, pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik tertentu yang membedakannya dengan bentuk bahan ajar yang lain.
Begitu pula modul, bahan ajar ini memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
55
a. Merupakan program pembelajaran yang utuh dan sistematis
b. Mengandung tujuan
c. Bahan atau kegiatan, dan evaluasi disajikan secara komunikatif dua arah
d. Diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar
e. Cakupan bahasa terfokus dan teratur
f. Serta mementingkan aktivitas belajar pemakai.
5. Unsur-unsur Modul
Unsur-unsur modul yang sedang dikembangkan di Indonesia meliputi tujuh unsur sebagai berikut:
56
a. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik, tujuan pengajaran ini
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku pserta didik.
54
Sukiman, Pengembangan Media ...,hlm. 133-134
55
Andi Prastowo, Panduan Kreatif ...,hlm.109-110
56
Vembriarto, Pengantar Pengajaran Modul, Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramiita, 1985, hlm. 27-28
b. Petunjuk untuk guru, petunjuk untuk pendidik ini berisi keterangan tentang
bagaimana pengajaran itu dapat diselenggarakan secara efisien. c.
Lembaran kegiatan siswa, lembaran ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.
d. Lembaran kerja bagi siswa, materi pelajaran dalam lembar kegiatan disusun
sedemikian rupa, sehingga peserta didik dapat secara aktif mengikuti proses belajar.
e. Kunci lembaran kerja, materi pada modul tidak saja disusun agar peserta
didik senantiasa aktif memecahkan masalah-masalah, melainkan juga dibuat agar peserta didik dapat mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri.
f. Lembaran evaluasi, tiap-tiap modul disertai lembaran evaluasi yang berupa
test dan rating scale. Evaluasi guru terhadap tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul oleh siswa, ditentukan oleh hasil test akhir yang
terdapat pada lembaran evaluasi. g.
Kunci lembaran evaluasi, tes dan
rating scale
yang tercantum pada lembar evaluasi disusun oleh penulis modul yang bersangkutan. Item-item tes itu
disusun dan dijabarkan dari rumusan-rumusan tujuan pada modul.
6. Sistematika Penulisan Modul
Dalam praktik penulisan modul untuk peserta didik terdapat berbagai ragam sistematika penulisan. Namun umumnya, sistematika modul mencakup lima
bagian: bagian pendahuluan, kegiatan belajar, evaluasi dan kunci jawaban, glosarium serta daftar pustaka.
Bagian pendahulan antara lain meliputi: latar belakang, deskripsi singkat modul, manfaat atau relevansi, standar kompetensi, tujuan instruksional SK KD,
peta konsep, petunjuk penggunaan modul. Bagian kegiatan belajar berisi tentang pembahasan materi modul sesuai
dengan tuntutan isi kurikulum atau silabus mata pelajaran. Setiap kegiatan belajar meliputi: rumusan kompetensi dasar KD dan indikator, materi pakok, uraian
materi berupa penjelasan, contoh dan ilustrasi-ilustrasi, rangkuman, tugaslatihan, tes mandiri, kunci jawaban, dan umpan balik.
Evaluasi berisi soal-soal untuk mengukur penguasaan peserta didik setelah mereka mempelajari keseluruhan isi modul. Dibagian akhir modul biasanya
dilengkapi dengan glosarium dan daftar pustaka.
57
7. Langkah-langkah Penyusunan Modul