Belajar matematika Pembelajaran Matematika

telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. QS Al-Maryam: 93-94 Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, kita dapat menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang mampu melatih daya analisis dan logika para siswa dengan pola dan aturan-aturan yang didefinisikan secara cermat dan akurat sehingga dalam pengaplikasiannya dapat bermanfaat bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu, penguasaan matematika yang baik dapat memberi manfaat bagi siswa dalam menganalogi setiap permasalahan yang dihadapi. Karena matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian yang sangat luas, sehingga masing-masing ahli bebas dalam mengemukakan definisi dan beragam deskripsi pendapat tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan, pemahaman, dan pengalaman masing-masing. Oleh sebab itu hingga saat ini tidak terdapat satu definisi tentang matematika yang tunggal yang disepakati oleh semua tokoh atau para ahli matematika.

2. Pembelajaran Matematika

a. Belajar matematika

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. 23 23 Indah Komsiyah, Diktat Belajar dan Pembelajaran, Tulungagung, 2011, hlm. 2 Belajar adalah proses pengubahan individu secara kognitif, afektif, dan psikomotorik yang relatif permanen akibat adanya pelatihan, pembelajaran atau pengetahuan konkret sebagai produk adanya interaksi dengan lingkungan luar. 24 Sedangkan belajar menurut Gagne, mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance kinerja. 25 Seseorang dikatakan belajar apabila melakukan aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri, baik secara aktual maupun konseptual. Sedangkan belajar matematika sendiri adalah proses berpikir untuk mengerti dan memahami matematika. Dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya yang termasuk di dalamnya kemampuan bernalar induktif dan deduktif, memecahkan masalah, berkomunikasi, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika. 26 Sejak pertama diturunkan, Al-Quran memberikan dorongan yang besar kepada setiap orang untuk belajar. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Alaq:1-5                          24 Masykur, Abdul Halim fathani, Mathematical Intelligence, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2007, hlm. 3 25 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, hlm 2 26 Fadjar Shodiq, Pembelajaran Matematika...,hlm. 1 Artinya:. 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar manusia dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius mengemukakan lima alasan diperlukannya matematika, karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, 5 dan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Liebeck ada dua macam hasil belajar matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan matematis mathematics calculation dan penalaran matematis mathematics reasoning .

b. Mengajar matematika