9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
National Association of Education Young Children NAEYC mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan sekelompok individu yang
berada pada rentang usia 0-8 tahun. Anak usia dini berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan Sofia Hartati, 2005:7. Batasan di atas sejalan
dengan pengertian dari Takdirotun Musfiroh 2008: 1. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan
tahun. Dalam kelompok ini mencakup bayi hingga anak kelas tiga SD. M.Ramli 2005 : 67 mengatakan bahwa pada masa usia dini, anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan aspek-aspek kepribadian lainnya.
Perkembangan pada setiap bidang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditegaskan bahwa anak usia dini adalah
sekelompok individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik,
kognitif, bahasa, sosial-emosional.
2. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun
Setiap anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, maupun moral agama yang
berbeda dengan orang dewasa. Karakteristik anak usia dini menurut Richard D.
10
Kellough dalam Sofia Hartati, 2005:10-11 adalah anak itu bersifat egosentris, anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak merupakan makhluk sosial, anak
bersifat unik, anak umumnya kaya dengan fantasi, anak memiliki daya konsentrasi yang pendek, serta anak merupakan masa belajar yang paling potensial untuk
dikembangkan. Brewer dalam Takdiroatun Musfiroh 2005 : 194 berpendapat bahwa anak
usia 5 tahun telah dapat mengidentifikasi huruf-huruf, membuat sendiri huruf- huruf tersebut. Bronson menambahkan bahwa anak usia 5 tahun juga dapat
menikmati kegiaan membaca dan mengeja. Anak telah memahami bahwa setiap benda memiliki nama dan bahwa kata merupakan representasi simbolik dari objek
tertentu. Anak telah memahami bahwa kata memiliki makna. Cucu Eliyawati 2005: 3 mengungkapkan bahwa setiap anak memiliki
karakteristik yang menonjol dan unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan
perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi atau khayalan, mudah frustasi, kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang
masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman.
Berdasarkan pemahaman tersebut dapat ditegaskan bahwa anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karakteristik-karakteristik
tersebut diantaranya anak bersifat aktif, egosentris, memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang tinggi, dan memiliki daya perhatian yang rendah. Oleh karena itu
pendidik harus pandai memilih dan membuat kegiatan agar dapat
11
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak baik kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, maupun moral agama. Diantara potensi yang ada
tersebut penelitian ini berfokus pada perkembangan bahasa anak dalam membaca permulaan.
Secara lebih spesifik, perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun menurut Sofia Hartati 2005: 21 yaitu dapat melaksanakan 3 perintah lisan secara
sederhana; senang mendengarkan dan menceritakan cerita sederhana secara berurutan; mampu menyebutkan nama, jenis kelamin, dan umur; mampu
menyebutkan nama panggilan orang lain; mampu menggunakan kata sambung; mampu mengajukan pertanyaan; mampu menggunakan dan menjawab beberapa
kata tanya; mengenal tulisan sederhana; mampu membandingkan dua hal; dan memahami hubungan timbal balik. Sedangkan menurut Permendiknas No. 58
Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menyebutkan bahwa perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun mencakup kemampuan menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Berdasarkan pemahaman tersebut dapat ditegaskan bahwa dalam
penelitian ini anak usia 5-6 tahun sudah dikenalkan dengan keaksaraan, seperti membaca dan menulis permulaan. Membaca permulaan untuk anak kelompok B
usia 5-6 tahun meliputi mengenal simbol atau huruf dan mampu menyebutkannya. Pengenalan membaca permulaan harus dilakukan dengan
kegiatan yang menarik perhatian anak karena anak memiliki memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang tinggi.
12
B. Aspek Pengembangan Bahasa Anak TK