Pengembangan Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen

43

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Soal-soal tes yang akan diujikan pada subjek disusun oleh peneliti, bentuk soal tes kemampuan membaca permulaan, yakni dalam bentuk membaca kata yang telah dipelajari. Soal tes disertai dengan gambar dan diujikan pada subjek sebanyak dua kali yakni pada saat pre test dan post test. Soal pre test dan post test menggunakan 30 soal yang sama. Peningkatan kemampuan membaca permulaan diukur dengan membandingkan hasil pre test dan post test tersebut. Variabel tes ini adalah kemampuan membaca permulaan dengan intonasi, pelafalan yang tepat dan kelancaran. Berikut ini akan disajikan kisi-kisi soal tes tersebut. Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Membaca Permulaan No. Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah Soal 1. Kemampuan membaca permulaan Mengenal lambang huruf Anak dapat mengenali lambang huruf pada gambar yang ditunjukkan oleh Guru 8 Membaca suku kata Anak dapat membaca suku kata pada gambar yang ditunjukkan oleh Guru 10 Membaca kata Anak dapat membaca kata pada gambar yang ditunjukkan oleh Guru 12 Subyek diminta untuk membaca lambang huruf, suku kata dan kata pada gambar yang ditunjukkan oleh peneliti. Cara penskoran hasil tes adalah dengan menskor total hasil tes tersebut. Skor ini ditentukan oleh jawaban benar saja, 44 sedangkan jawaban yang salah tidak diperhitungkan. Jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan yang salah diberi skor 0. Dengan demikian, skor maksimal yang mungkin adalah 30 poin dan skor minimal yang mungkin adalah 0.

G. Uji Validitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 173. Suharsimi Arikunto 2006: 58 menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid bila dapat mengatur apa yang hendak diukur dengan tepat. Instrumen yang telah selesai disusun kemudian diujikan. Peneliti melakukan validitas instrumen tes dengan validitas isi Content Validity yang dilakukan dengan cara judgement ahli. Menurut Suharisimi Arikunto, 2010: 67 sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus sesuai materi pelajaran yang diberikan yang tertera dalam kurikulum. Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji praktisi profesional judgement. Profesional judgement adalah orang yang menekuni bidang tertentu sesuai dengan wilayah kajian instrumen, misalnya guru, dokter, mekanik, dan sebagainya yang dapat dimintakan pendapatnya untuk ketepatan instrumen Purwanto, 2007: 126. Praktisi yang dimintai pendapat untuk validasi instrumen hasil belajar adalah dosen FIP UNY, Ibu Dr. Enny Zubaidah, M.Pd. Beberapa aspek yang diuji pada penelitian ini. Berikut kisi-kisi terkait aspek yang diuji validitas. 45 Tabel 4. Kisi-Kisi Aspek yang Diuji Validitas Terkait Materi Dalam Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan Variabel Aspek yang divalidasi Validitas instrumen tes kemampuan membaca permulaan Kesesuaian materi dengan karakteristik anak TK kelompok B Kesesuaian materi dengan kemampuan membaca anak TK kelompok B Kesesuaian materi dengan aspek pemahaman yang akan diukur Kesesuaian isi materi tes dengan indikator yang ingin dicapai di sekolah Validitas dilakukan melalui permintaan saran tertulis dan diskusi. Hasil saran dan penilaian kemudian digunakan peneliti untuk memperbaiki instrumen tes membaca permulaan. Hasil uji validitas instrumen tes yakni validator menyatakan bahwa isi materi dalam instrumen tes kemampuan membaca permulaan sangat sesuai dengan karakteristik anak TK Kelompok B, isi materi dalam instrumen tes kemampuan membaca permulaan sesuai dengan kemampuan membaca anak TK Kelompok B, isi materi dalam instrumen tes kemampuan membaca permulaan sesuai dengan aspek pemahaman yang akan diukur, dan isi materi dalam instrumen tes kemampuan membaca permulaan sangat sesuai dengan indikator yang ingin dicapai di sekolah. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, instrumen tes dinyatakan baik dan dapat digunakan untuk pengambilan data kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B di TK ABA Karangkajen. 46

H. Prosedur Perlakuan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Keprabon Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Keprabon Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 5

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK Pengaruh Media Kotak Kata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 11

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Media Kotak Kata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU BACA PADA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Baca Pada Kelompok B Di TK Ra Al Huda Cawan Jatinom Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MENGGUNAKAN METODE TILAWATI PADA ANAK KELOMPOK B6 DI TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA.

7 24 147

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA KARANGMOJO XVII KARANGMOJO GUNUNGKIDUL.

0 2 174

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF FILLING WORD TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN I TEMPEL.

2 5 60

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CD AUDIO PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA.

0 0 160