1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa usia dini merupakan masa keemasan atau golden age karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak
tergantikan pada masa mendatang. Usia dini menjadi masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak karena pada masa ini pertumbuhan otak sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat Slamet Suyanto, 2005 : 6. Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat
14 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Ahmad Susanto 2011: 33-45 menyebutkan bahwa aspek-aspek
perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan intelegensi, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan
sosial, dan aspek perkembangan moral. Semua aspek perkembangan tersebut dapat
dikembangkan melalui
stimulasi yang
tepat sehingga
aspek perkembangannya tepat pada sasaran.
Aspek perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam tahap perkembangan anak karena dipakai oleh anak untuk menyampaikan
keinginan, pikiran, harapan, permintaan dan lain-lain untuk kepentingan
2
pribadinya Suhartono, 2005: 8. Bahasa merupakan media komunikasi karena memberikan keterampilan kepada anak untuk dapat berkomunikasi dan
mengekspresikan dirinya agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya.
Perkembangan bahasa bukan saja dalam bentuk bahasa secara lisan, namun mencakup empat keterampilan berbahasa. Bromley dalam Nurbiana
Dhieni, 2005: 115 menyebutkan empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu bagian dari perkembangan bahasa
ialah membaca. Menurut Mohammad Fauzil Adhim 2004: 25 membaca merupakan proses yang kompleks. Kemampuan membaca merupakan
kemampuan yang sangat fundamental karena kemampuan membaca menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lain. Kemampuan membaca pada
anak Taman Kanak-kanak dikenal dengan kemampuan membaca permulaan. Leonhardt Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yarmi, Nany Kusiati,
Sri Wulan, 2008: 5.5 mengungkapkan bahwa membaca permulaan sangat penting bagi anak. Anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang
lebih tinggi. Kegemaran membaca harus dikenalkan sejak usia dini. Sofia Hartati 2005: 20 mengungkapkan bahwa tahapan perkembangan bahasa anak usia 4-6
tahun adalah dapat mengenal tulisan sederhana dan mampu menyusun kalimat sederhana. Sejalan dengan itu, Slamet Suyanto 2005: 55 mengungkapkan bahwa
anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pra operasional. Pada tahap ini anak mulai menunjukkan proses berpikir yang jelas, anak mulai mengenali beberapa simbol
dan tanda, termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak sudah
3
sistematis, anak dapat melakukan permainan simbolis. Kemampuan membaca sudah dapat dikembangkan di Taman Kanak-kanak, seperti yang diungkapkan
oleh Nurbiana Dhieni, dkk. 2008: 5.4, salah satu aspek kemampuan yang harus dikembangkan ialah kemampuan membaca dan menulis. Dengan dibiasakannya
belajar membaca sejak dini, maka anak akan memperoleh informasi yang lebih banyak dari yang telah dibacanya. Oleh karena itu, berdasarkan pendapat di atas,
kemampuan membaca sudah dapat dikembangkan di TK. Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap anak Kelompok B di TK ABA
Karangkajen, anak-anak di kelompok B2 masih banyak yang kesulitan dalam mengenal dan menyebutkan kembali simbol huruf yang diperlihatkan guru dan
masih sering terbolak-balik dalam membaca huruf yang bunyinya hampir sama, misalnya huruf “b” dan “d” , serta “u” dan “o”. Selain itu, Guru belum
memanfaatkan media-media dan fasilitas pendukung pembelajaran yang disediakan. Padahal sekolah sudah menyediakan banyak media pembelajaran di
kelas seperti balok, puzzle, dan miniatur bangunan yang terdapat tulisan di bawahnya. Guru lebih sering menggunakan papan tulis dan Lembar Kerja Anak
LKA dalam kegiatan pembelajaran membaca karena lebih praktis dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk membuat media pembelajaran. Melihat
permasalahan kemampuan membaca permulaan yang ada, maka diperlukan pemilihan media pembelajaran yang tepat. Media yang dibahas dalam penelitian
ini adalah media CD Interaktif. CD interaktif adalah suatu multimedia yang terdapat unsur-unsur media
secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video teks, grafis dan bersifat
4
interaktif Wina Sanjaya, 2012: 221. Dina Indriana 2011: 116 mengungkapkan bahwa CD multimedia interaktif merupakan media pengajaran dan pembelajaran
yang sangat menarik dan praktis penyajiannya dengan memanfaatkan komputer. Penggunaan media CD interaktif dalam pembelajaran diharapkan dapat menarik
minat membaca dan menumbuhkan motivasi belajar anak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
TK ABA
Karangkajen belum
mengembangkan pembelajaran
menggunakan tekhnologi, padahal sekolah memiliki laptop yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Untuk itu, peneliti ingin menguji pengaruh
penggunaan media CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca yang dikembangkan oleh PT. Akal Interaktif produksi tahun 2006 sebagai alternatif
untuk kegiatan belajar mengajar membaca permulaan. Media ini dipilih sebagai media pembelajaran dalam penelitian dengan alasan: 1 media ini menyajikan
materi dengan cara menarik karena menggunakan unsur gambar animasi yang berwarna-warni dan suara yang sesuai untuk anak Taman Kanak-kanak karena
menggunakan suara seorang anak laki-laki; 2 sudah banyak anak Taman Kanak- kanak yang menguasai alat-alat teknologi seperti komputer dan laptop; 3 media
ini mengandung permainan yang dapat mengajak anak untuk belajar membaca dan disajikan secara menarik; 4 permainan kata yang ditampilkan sesuai dengan
taraf berpikir anak sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan; 5 terdapat unsur audio yang membantu anak dalam
memahami perbedaan bunyi dari setiap huruf; 6 anak dapat mengulang materi yang diinginkan sehingga materi dapat dikuasai secara menyeluruh; 7 media ini
5
memungkinkan anak untuk belajar secara individual dan interaktif; 8 sekolah telah memiliki komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran menggunakan media CD interaktif; 9 media ini dapat didapatkan dengan mudah karena sudah dijual di toko-toko buku serta harganya terjangkau.
B. Identifikasi Masalah