19
4 Tahap Membaca Lancar
Pada tahap ini, anak sudah dapat membaca secara lancar berbagai jenis buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan beberapa penjelasan tentang tahap membaca di atas maka
dapat ditegaskan bahwa tahap-tahap membaca permulaan pada saat masa TK adalah tahap tahap fantasi, tahap pembentukan konsep diri, tahap membaca
gambar, tahap pengenalan bacaan, dan tahap membaca lancar. Peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengembangkan
kemampuan anak sesuai dengan tahapan membaca. Maka dari itu guru dan orang tua harus mengembangkan media pembelajaran agar sesuai dengan tahap
kemampuan membaca pada anak, salah satunya melalui media CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca. Media ini berisi materi dan permainan tentang
huruf dan kata yang dilengkapi dengan gambar animasi dan suara yang menarik untuk menstimulasi tahap pengenalan bacaan anak.
e. Materi Membaca Permulaan Anak TK
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 1996: 51 menyatakan bahwa materi yang diajarkan dalam membaca permulaan antara lain: a lafal, intonasi, kata dan
kalimat sederhana; b huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata dan kalimat sederhana yang sudah dikenal anak; c kata-kata baru yang bermakna; d lafal dan
intonasi kata yang sudah dikenal dan kata baru.Enny Zubaidah 2003: 88-89, mengungkapkan bahwa huruf yang dikenalkan pada anak dalam pembelajaran
membaca sebaiknya huruf kecil, hal ini dikarenakan ketika anak sudah di SD pada
20
awalnya anak akan menjumpai atau dikenalkan tentang penggunaan huruf kecil baik dalam belajar membaca maupun menulis. Dengan demikian penggunaan
huruf kecil dalam pengenalan huruf akan lebih memudahkan anak dalam membaca. Sedangkan huruf konsonan dan vokal yang diperkenalkan untuk
membaca per mulaan menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi 1999: 56
antara lain: a, i, n, m, u, b, e, p, o, l, h, t, d, dan s. Menurut Suhartono 2005: 176, tidak semua konsonan bahasa Indonesia
dikenalkan pada anak usia dini. Hal ini disebabkan konsonan tersebut berasal dari bahasa asing. Misalnya konsonan f,q, v,x, dan z. Konsonan yang diperkenalkan
anak usia dini yaitu konsonan bilabial p, b, m, dan w; konsonan dental n, t, d, l, s, dan r; konsonan palatal c, j, dan y; konsonan velar k dan g; serta konsonan
glotal h. Carol Seefeldt dan Barbara A. Wasik 2008: 326, mengatakan bahwa
sangat umum bagi anak- anak mengalami kesulitan untuk membedakan huruf “E”
dengan huruf “F” atau huruf “N” dengan huruf “M”. Tidak hanya sulit bagi anak- anak yang belajar huruf untuk membedakan bentuk huruf, tetapi juga sulit untuk
memecahkan masalah tentang bagaimana huruf itu berorientasi pada ruang. Itulah sebabnya anak-
anak kadang kesulitan untuk membedakan huruf “W” dan “M”, “p” dan “q”, “n” dan “u”, serta “b” dan “d”.
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah pola dua suku kata yang terdiri dari dua huruf vokal dan dua huruf konsonan yang sudah dikenal anak
seperti huruf a, i, u, e, o, b, d, m, t, dan sebagainya.
21
f. Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat untuk Anak Usia Dini