Tatalampu lighting Tatasuara drama teori dan praktik pementasan edit 1

132 kiri dan kanan pentas tertutup dinding sehingga aktor keluar masuk melalui pintu khusus. Ditinjau dari lokasi visualisasinya terdapat dekorasi interior yaitu dekorasi yang menggambarkan keadaan ruang tertutup dan dekorasi eksterior dekorasi yang menggambarkan di luar ruangan. Dalam teater tertentu, sebelum masuk panggung tertutup penonton sudah disuguhi dekorasi eksterior seperti foto, bau-bauan, misalnya kemenyan, wewangian, lentera, dll untuk mengantar ke gedung pertunjukan. Eksterior di luar gedung bisa memberi kesan magis, romantik, historis, dsb. Ditinjau dari watak desain terdapat dekorasi naturalis yang meniru imitasi alam. Misalnya rumah di desa, bangunan mall, kamar di rumah sakit, sudut penjara, terali penjara, dst. Dekorasi impresionis yang me- lukiskan hal-hal yang berkarakter, untuk mewakili keseluruhan naskah. Mi salnya dalam Drama Kode-Kode Davinci Saduran Novel Daninci Code dekorasi berupa sebuah ruang Gereja dengan penanda salib bercahaya dan ada patung dan suster sedang bedoa dengan kostum suster biara. Dekorasi simbolisme, melukiskan dekorasi dengan berbagi symbol. Mi- salnya dalam Naskah Sidang Para Setan Karya Joko Umbaran, simbol ke- rajaan setan yang takut menjadi manusia disimbolkan dengan tempat yang tinggi bercahaya kemerahan dengan singgaraja penghulu setan.

C. Tatalampu lighting

Lampusinar dalam sebuah pertunjukan tidak hanya berfungsi menerangi tetapi memiliki fungsi khusus. 1. Menerangi aktor sehingga terlihat jelas karakter isik, psikiis, dan sosial jelas terlihat oleh penonton, 2. Memberikan efek alami seperti jam, musim, cuaca dan suasana. Warna lampu hijau cerah menandakan pagi, warna kemerahan menandakan sore. Memberikan atmosfer sesuai dengan tuntutan naskah. 3. Memberikan efek dekorasi untuk lebih berwarna dan hidup. Tatacahaya juga dapat digunakan untuk menghadirkan siluet, 133 bayangan, bahkan dapat mengarah pada fokus-fokus di panggung. Tatacahaya juga dapat untuk menggambarkan tempat dan suasana. Misalnya: suasana café dengan lampu bergerak berwarna-warni diiringi suara hingar bingar musik. Suasana masjid pada saat subuh di pagi hari, pasti redup bertemaram menggambarkan ketenangan untuk menghadap Tuhan. Demikian pula suasana Pura, Vihara, dan Gereja, cahaya yang dihasilkan menghasilkan efek kekhusukan. Terdapat beberapa jenis lampu yang digunakan dalam pementasan yaitu 1 strip light, lambu berderet. Lampu disusun dalam kotak khusus yang mampu memancarkan sinar dengan terarah. Biasanya diletakkan di lantai footlight dan di depan pentas borderlight, 2 Spotlight, lampu dengan sinar yang kuat dan berguna untuk memberikan sinar atau cahaya pada bidang tertentu. Sinar dipantulkan pada titik relector untuk kemudian dipancarkan melalui lensa ke titik sasaran, 3 Floodlight, lampu dengan sinar kuat diletakkan di tempat keluar masuk aktor, drop digantungkan di atas pentas untuk menerangi aktor. Spotlight lampu atas digantung dg fokus Focus cahaya di tempat aktor 134 Footlight di letakkan di dasar Spotlight digantung diarahkan pada arah tertentu.

D. Tatasuara

Tatasuara meliputi banyak kualiikasi spek yaitu akustik ruangan, micropone dialog, efek bunyi, dan musik. Pada dasarnya tatasuara dalam pementasan dapat dibagi tatasuara yang dihasilkan oleh alat elektronik dan tatasuara yang dihadilkan secara otentik yaitu dari mulut. Berbagai efek bunyi dapat dihasilkan melalui media elektronik seperti keyboard, untuk menghasilkan bunyi desir angin, gemercik air, kicau burung, gelegar badai, lolongan anjing, dst. Namun pekerja artistik kreatif dapat menghadirkan suara atau efek bunyi yang sederhana seperti suara langkah sepatu, pintu berderit, tembakan dengan meletuskan balon atau petasan, detik jam dengan memukul gelas, dst. Selain efek bunyi, musik dapat digunakan sebagai ilustrasi yang memperindah pementasan. Misalnya musik-musik ceria menandakan kesenangan dan keberceriaan, musik-musik sendu mendandakan kepedihan, dst. Beberapa fungsi musik dalam pementasan teater di antaranya 1 untuk menegaskan dialog tokoh, pada dialog cinta memerlukan ilustrasi musik romantik, berbeda dengan ilustrasi musik untuk mendukung dialog kemarahan. 2 musik berfungsi untuk membantu adegan yang 135 sedang berlangsung, misalnya suasana tegang perlu musik yang bisa menunjang unsur mendebarkan, 3 memberikan efek keterkejutan shock menegaskan adanya peristiwa penting. Misalnya sebuah kematian atau perpisahan dapat menghadirkan tembang puisi jawa yang dilantunkan. Sebagai contoh, Dalam naskah lakon Romeo dan Yuliet versi Indonesia dapat menghadirkan Lagu Romi dan Yuli. Lagu- instrumen musik mampu menghadirkan cerita lebih realis.

E. Kostum atau tatabusana