Teknik dan prosedur pementasan

83 3. Pilih sebuah naskah naskah konvensional atau nonkonvensionalabsurd. Rencanakan sebuah pementaan dan jenis panggung yang digunakan? Beri alasan. 4. Unduhlah dalam situs You Tube pementasan salah satu teater modern produksi Teater Koma, Teater Mandiri, Teater Garasi, atau yang lain dan Teater Tradisional Ludruk, ketoprak, Lenong, Randai, dll. Bandingkan dua bentuk teater tersebut.

2. Teknik dan prosedur pementasan

Teknik dan prosedur pementasan teater dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, menyusun director copy, semacam catatan sutradara, sebagai pedoman penyutradaraan. Catatan sutradara ini berupa petunjuk penyutradaraan yang berisi analisis standar operasional prosedur SOP pemeranan, pengadeganan, asepek artistik, dialog kunci, skedul pelatihan, gladi kotor, gladi bersih latihan akhir sebelum pentas, dan pementasan akhir. Tahap kedua, melaksanakan latihan, merencanakan kapan gladi kotor, gladi bersih, dan pentas sesungguhnya. Dalam prosedur pementasan diperlukan seorang pimpinan produksi dan sutradara. Untuk teater pemula, diperlukan supervisor yang membantu pimpinan produksi dan sutradara dalam mengarahkan kegiatan pada awal latihan. Seorang pimpinan produksi producer bekerjasama dengan sutradara director, membuat perencanaan pementasan dengan menyusun proposal pementasan drama. Garis besar proposal penyusunan drama berisi latar belakang pementasan, tujuan, tempatwaktu pementasan, pilihan naskah, budget atau anggaran, dan tim produksi. Hal penting yang dilakukan oleh pimpinan produksi adalah bagaimana mengerakkan organisasi produksi, khususnya dalam bersinergi mewujudkan pementasan, mulai dari perencanaan, pemilihan tim produksi, pelaksnaan, dan evaluasinya. Seorang Pimpinan produksi 84 bertugas merencanakan, menghitung dan mendanai, dan melakukan pengawasan proses pementasan. Teknik dan prosedur pementaan setidaknya memerlukan etika berteater para pendukungnya seperti pimpinan produksi, sutradara, awak produksi Crew artistik dan para aktor. Setidaknya insan teater memiliki etika literer, kultural, artistik, dan teater. Etika literer mewajibkan insan teater suka membaca teks sastra, khususnya memahami tokoh, latar, tema, dan alur cerita. Bacaan novel, cerita pendek, puisi, dan naskah drama menjadi bacaan utama. Etika kultural mewajibkan insan teater memahami budaya bangsa, etnis, suku, disiplin, dan mencintai kerja keras. Etika artistik mewajibkan insan teater untuk memahami dan mengapresiasi karya artistik berupa senirupa, senitari, senisuara, seni multimedia, properties, dan segala aspek estetik lainnya. Etika Teater, insan teater memahami bahwa teater adalah seni kolektif, seni campuran, keberhasilan teater adalah keberhasilan bersama. Teater adalah Mixed Arts, campuran berbagai elemen seni dan pendukungnya yang dilakukan secara kolektif, bukan single ine arts seperti seni rupa, seni patung, dan fotograi yang dilakukan secara pribadi. Teknik pementasan paling tidak berkait dengan konsep, mekanisme, dan prosedur pementasan. Konsep berhubungan dengan model penyutradaraan, bentuk panggung, dan jenis naskah. Teknik pementaan berkait dengan struktur organisasi teater, mekanisme kerja atau standar prosedur kerja SOP dan penjadwalan latihan. Sedangkan prosedur pementasan menyangkut pilihan naskah, menulis sendiri, menyadur, atau menulis ulang, melatih aktor, menyiapkan latihan, gladi kotor, gladi bersih, sampai pertunjukan dilaksanakan. 85 Perlatihan:

1. Susunlah sebuah Produksi Teater dengan menyusun organisasi seperti berikut beserta