96
setiap latihan yang kreatif dan tidak monoton agar setiap latihan ada sesuatu yang baru diperoleh dari sutradara.
Sutradara dapat mencari asisten atau supervisor jika jumlah aktor yang dilatih melebihi kapasitas dan memerlukan
kolaborasi dan koreograi melibatkan banyak aktor.
d. Menentukan tim artistik dan tim teknis, seperti tim artistik
panggung, lighting, musik, tatarias wajah, kostum, dan lain-lain.
e. Bekerjasama dengan pihak lain biasanya stakeholders seni untuk membicarakan faktor teknis bekait dengan
masalah artistik. Misalnya berapa watt yang diperlukan untuk menghasilkan panatacahayaan panggung dengan
luas sekian meter, berapa kekuatan soundsistemnya, dan berapa jumlah kamera dan mega pixel kamera yang
digunakan untuk merekam pentas drama dengan durasi 90 menit, dan bagaimana editnya. Biasanya sutradara
memiliki pengalaman itu.
Perlatihan:
Carilah sebuah naskah, sesuai tema pementasan, misalnya hari ibu, hari bapak, hari pendidikan, hari
pahlawan, hari kasih sayang, hari buruh, hari agama, hari kesetiakawanan sosial, dll. Buatlah analisis mementasan,
dengan menentukan naskah, menentukan aktor, dan rencana kegiatan pelatihan aktor. Seolah-olah anda akan
menyiapkan diri menjadi sutradara pementasan drama kecil dengan durasi 30 menit.
3. Tim Produksi
Tim produksi adalah orang yang ditugasi mengurus permasalahan dalam produksi pementasan drama. Tim
Produksi akan berbeda-beda antara sutradara yang satu dengan sutradara yang lain, ukuran atau besar-kecilnya
pementasan, tuntutan naskah, dan besar-kecilnya pendukung pementasan seperti sponsorship, dan sarana yang tersedia. Tim
97
produksi untuk teater di sekolah tentu berbeda dengan teater kampus dan teater profesional.
Pada umunya tim produksi terdiri dari 1 Pimpinan Produksi, 2 Sutradara, 3 Sekretaris, 3 bendara, 4 tim sponsorship
dan bussiness5 Seksi Publikasi, humas, dan dokumentasi, 6 logistik, dan 7 pembantu umum, disertai standar prosedur
kerja. Walaupun tugas sutradara adalah melatih aktor dan mengkoordinir tim artistik dalam pementasan, ia dilibatkan
dalam Tim produksi supaya ada koordinasi dengan Tim Produksi khususnya dalam evaluasi proses perlatihan dan akhir
pementasan.
4. Pemain atau AktorAktris
Pemain atau aktor adalah penentu keberhasilan sebuah pementasan. Mereka yang tampil langsung saat pementasan
dan berhadapan langsung dengan penonton. Jika mereka bermain bagus akan mendapat penghargaan, namun jika
bermain buruk akan mendapat cercaan. Ciri-ciri aktor dapat bermain bagus, bila penonton merasa betah atau antusias untuk
mengikuti pementasan sampai akhir pertunjukian. Sebaiknya, jika aktor bermain buruk dan tidak mampu menyajikan
kreativitas, imajinasi, dan inovasi dalam pementasan akan ditinggalkan penonton.
98
99
BAB 8
PEMERANAN
A.
Ajaran Boleslasvky
Menurut Richard Boleslasvsky Harymawan, 1993:27-41 memainkan peran aktor memerlukan beberapa hal.
1. Pendidikan tubuh
Seperti a Senam, tari, olahraga, naik gunung, yoga, menyanyi, menari, dll, b Ia juga memiliki pendidikan intelek dan
kebudayaan seperti membaca karya-karya besar tokoh drama seperti Shakespeare, Moliere, Gothe, Rendra, Teguh Karya, Putu
Wijaya, Ariin C. Noor. Mampu memahami sastra dunia dan sastra Indonesia, mampu memahami psikologi, sosiologi, dan
perasaan manusia, c Ia juga memiliki pendidikan dan latihan sukma yaitu sukma yang dikehendaki tokoh sesuai dengan
kemampuan pengarang. Aktor mampu memanfaatkan pancaindera, menumbuhkan ingatan, perasaan, dan ingatan
visual untuk menghadirkan emosi.
100
2. Ingatan Emosi