Tata Rias Wajah drama teori dan praktik pementasan edit 1

136 Pada dasarnya kostum dapat dibedakan dalam kostum sehari- hari dan kostum budaya. kostum sehari-hari digunakan oleh para professional seperti pekerja kantor, guru, ustadz, pastor, petani, buruh, pemulung, montir, hakim, jaksa, polisi, tentara, direktur, dokter, preman, dsb. Kostum budaya digunakan oleh etnis dan budaya tertentu seperti kostum Jawa, Minang, Batak China, Arab, Jepang, Korea, Bali, Barat, Bugis, Sunda, Makasar, Papua, dsb. Perlatihan: a. Dalam memperingati hari nasional, rundingkan dengan pimpinan sekolah atau perguruan tinggi untuk menggunakan kostum sehari-hari, kostum profesi, dan kostum budaya. Dokumentasikan para pemakai kostume tersebut baik menggunakan teknik foto ful body, close up, Big Close up, dan extreme big Close up. Pilih beberapa foto terbaik dan pajang dalam pameran foto di kampus atau di sekolah. b. Carilah kostum yang sesuai dengan karakter tokoh dalam naskah. Misalnya: Kostume Sampek dan Engtay dalam lakon berjudul Sampek dan engtay karya Riantiarno. Carilah Naskah yang lain dan rencanakan kostumnya.

F. Tata Rias Wajah

Tatarias wajah mengunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. Tatarias wajah harus memperhatikan lighting dan jarak antara pentas dengan penonton. Fungsi make up mengubah yang alamiah menjadi berbudaya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat, mengatasi efek lampu yang kuat, dan membuat wajah, kepala, dan tubuh sesuai peran yang dikehendaki. Seorang Bos perusahaan haruslah orang yang tinggi, besar berwibawa, perlente, dengan rias wajah yang bercahaya, berbeda dengan rias wajah seorang montir di bengkel. Atau tukang ojek. Seorang germo di rumah bordil menggunakan polesan wajah yang “menor” dibandingkan dengn seorang sekretaris yang bekerja di 137 perusahaan. Seorang wanita petani tentu berbeda dengan dandanan dengan wanita panggilan kelas tinggi. Beberapa langkah yang harus diketahui dalam tatarias wajah. 1. Rias dasar atau base.Tujuan base adalah melindungi kulit dan memudahkan pelaksanaan make up dan menghapusnya. Bersihkan dulu wajah dengan milk cleanser, kemudian segarkan dengan astrinjen. Setelah itu berilah bedak fondasi sesuaikan dengan warna kulit. 2. Setelah selesai make up dasar gunakan garis-garis untuk membuat jelas anatomi wajah seperti eyesliner, eyeshadows, rouge. Tujuannya agar wajah lebih cerah dan menonjol lebih indah. Misalnya hidung yang kurang mancung menjadi lebih mancung, wajah yang bulat akan lebih oval dsb. Jika mengubah make up budaya tinggal merias bagian mata. Untuk etnis Jepang, Tionghoa dan Korea pasti mata lebih sipit dipandingkan dengan orang Asia Tenggara terlebih orang Eropa dan Amerika. 3. Harmonisasi Antara sinar dan bayangan. Harmonisasi keduanya melahirkan aspek keindahan. Hal yang harus diperhatikan dalam make aup wajah adalah menggunakan alat-alat kosmetika yang tidak membahayakan kesehatan wajah dan mudah dibersihkan dengan susu pembersih. Dalam merias wajah dibagi menjadi rias wajah sehari-hari, dan merias dengan memberi karakter jahat, cantik, luka, seram, tergores, tesayat, dsb. Misalnya merias wajah seram kuntilanak, hantu, Dracula, merias suster “ngesot” merias tangan yang terluka, merias wajah bekas sayatan, dsb. Perlatihan: 1. Riaslah wajah teman anda berdasarkan peran atau profesi dari tokoh yang akan dimainkan. 2. Buatlah rias karakter dengan membuat efek luka sayatan atau jahitan di bagian wajah atau tangan. Bahan yang digunakan untuk merias luka, kain kasa, kapas, plesterlem, saus tomat yang dingin atau pewarna lain yang tidak membekas, eyes liner. 138 3. Carilah tokoh di internet yang kamu suka, siapkan alat rias dan secara berpasangan riaslah tokoh tersebut. Rias wajah kupu-kupu alat rias waja Proses merias Wajah 139 BAB 11 MENGKRITISI TETER BERDASARKAN PENGAMATAN

A. Bagaimana menilai teks drama