Struktur Organisasi Teater Proses Produksi Pertunjukan Teater

24

c. Faktor Pendukung Pementasan Sponsorship, peralatan pentas

Faktor pendukung dalam pementasan drama adalah penonton. Penonton yang membayar tiket sebagai variabel yang harus diperhitungkan. Makin bermutu sebuah pementasan makin banyak penonton yang dihadirkan. Hal itu terkait dengan jenis naskah yang dipentaskan, penulis naskahnya, dan kepopuleran aktor. Seorang sutradara yang baik harus mampu menggaet aktor terkenal untuk menyedot penonton. Kolaborasi antara aktor terkenal dengan aktor lokal dapat menarik jumlah penonton. Perusahaan, media massa, dan lembaga masyarakat dan lembaga komersial dapat menjadi pendukung memberi sponsor pertunjukan. Namun, hal yang harus dihindari adalah menawar-nawarkan proposal kepada pihak lain yang belum dikenal. Seorang pimpinan produksi memiliki tim marketing untuk mencari sponsor pertunjukan. Sponsor dapat berupa uang maupun barang.

2. Struktur Organisasi Teater

25 Pemahaman struktur organisasi teater dalam produksi teater secara lengkap bisa dibaca melalui tulisan Beck, Roy A. et all 1988 Play Production Today. Lincolnwood Illinois: National Textbook Company Pertelaan Tugas dalam Tim Produksi Produser: Merencanakan, mengarahkan, proses dan pelaksanaan proses produksi. Menggalang dana dan merencanakan keuangan, merancang pemasaran untuk membawa penonton. Sutradara: menyiapkan aktor, tim artistik menuju pementasan yang berkualitas bekerjasama dengan produser. Aktor: Melaksanakan pemeranan dalam pertunjukan teater berdasarkan instruksi sutradara. Crew Panggung: Membantu sutradara menyiapkan aspek estetik setting panggung berupa barang-barang yang fungsional untuk mendukung acting para aktor. Crew Lighting: Membantu Sutradara menyiapkan aspek visual berupa penataan pencahayaan panggung agar tempat bermain dan benda-benda di panggung lebih fungsional. Crew Musik: Membantu sutradara menghadirkan aspek auditif yang mendukung aspek visual dan memudahkan aktor mengucapkan dialog dengan jelas. Crew Rias dan Busana: Membantu sutradara menyiapkan rias wajah karakter tokoh dan busana yang dikenakan di panggung. Sekretaris: membantu produser menyiapkan dokumen- dokumen pertunjukan dalam rangka pertunjukan seperti membuat proposal penawaran, surat-menyurat, ijin, dan menyusun laporan pelaksanaan pementasan, dll. Keuangan: Membantu produser bertugas mencatat, menyimpan dan memasukkan uang, mengeluarkan uang 26 berdasarkan plot anggaran yang sudah ditetapkan dalam perencanaan pertunjukan. Melaporkan kondisi keuangan minimal 1 bulan. Logistik: Menyiapkan makanan dan minuman selama latihan dan pementasan. Pembantu Umum: Membantu produser menangani berbagai persoalan teknis berbagai divisi panggung, lighting, musik seperti pengangkutan barang, mendistribusian logistik makanan, mengantar jemput, dll. Humas: Menjawab dan mengkomunikasikan berbagai pertanyaan berkait dengan seluk beluk teater, proses produksi, melakukan kerjasama dengan stakeholders yang dapat mendukung proses produksi. Publikasi dan dokumentasi: Membantu produser mempublikasikan pementasan baik di media cetak dan elektronik. Membuat poster, baner, dan lealet. Menyusun release untuk surat kabar, radio. Mendokumentasikan proses pementasan, pelaksanaan, membuat ilm opening yang dapat difungsikan mengganti prolog pementasan. Usher atau penerima tamu: Membantu produser menerima tamu selama pertunjukan berlangsung, mengantar tamu ke tempat duduk dan memberikan minuman kepada tamu kehormatan. Box Oice: Membantu produser menjual karcis dan mencatat pemasukan keuangan untuk diserahkan kepada bagian keuangan dan meminta bukti penyerahan. Sponsorsoship: Bekerjasama dengan humas dan publikasi, membantu producer menyiapkan proposal penawaran kerjasama dengan calon pemberi sponsor. Pembawa Acara: Membantu produser menyiapkan rencana acara pementasan mulai membuka pementasan sampai menutup pementasan. 27

B. Manajemen Produksi Teater a. Persyaratan Pekerja teater kultural, Literer, artistik,

teatral Secara Kultural, pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang kebudayaan dunia dan bangsa, keterlibatan dalam masalah kebudayaan, memiliki visi kultural yang baik keterbukaan, rendah hati, ingin belajar terus, dll dan memiliki pengetahuan luas tentang hidup Sumanto, 2001. Pemahaman sejarah bangsa, kebudayaan bangsa, perilaku dan perkembangan sejarah banga menjadi bacaan penting pekerja teater. Buku sejarah tokoh, pergerakan kebangsaan, penemu, buku ilsafat, teologi, politik menjadi referensi penting Sugiyati, SA, dkk, 1993. Secara artistik, pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang seni pada umumnya, keterlibatan dalam masalah- masalah kesenian pada umumnya, memiliki dedikasi dan kecintaan pada seni, mampu mengembangkan kreativitas, originalitas melalui pengembangan 3 “motor” kreativitas imajinasi, kemauan, perasaan dan memiliki visi artistik yang baik citarasa, sopistikasi, kepekaan, keterbukaan, yang dikembangkan melalui penghayatan yang dalam atas musik, puisi, lukisan, tari, dsb. Panca Dahana, 2012. Secara literer, pekerja teater memiliki pengetahuan yang luas tentang sastra pada umumnya dan drama pada khususnya, terlibat dalam masalah-masalah sastra, punya visi sastra yang baik citarasa, sophistikasi, daya kritik sastra yang baik, punya pengetahuan tentang ilmu-ilmu humanitas dan ilmu sosial, agama, ilsafat, dll, dan cinta yang besar pada sastra, memiliki bacaan yang luas tentang sastra pada umumnya dan drama pada khususnya Barnet, 1985. Secara teatral, pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang seni teater dan sejarah teater, terlibat dalam masalah- masalah teater, memiliki visi teater yang baik. Penguasaan