129
BAB 10
ARTISTIK
Artistik berkait dengan kehdiran keindahan aspek visual dan auditif dalam sebuah pertunjukan. Tim artistik adalah orang-orang yang
membantu sutradara dalam mengurus 1 panggung atau pentas stage, 2 setting atau dekorasi, 3 tatalampusinar lighting 4 tatasuarasound
efect, 5 kostum kostum, dan tatarias wajah make up
A. Panggungpentas
Panggung adalah tempat pementasan drama berlangsung. Ada tiga jenis panggung dalam pentas drama.
1. Panggung Proskenium atau panggung konvensional, yaitu bentuk panggung yang menggunakan batas depan. Panggung lebih tinggi
dan jarak antara pemain dan penonton dibatasi. Contoh bangunan gedung teater ada panggung dan tempat penontonnya. Semua
gedung pertunjukan biasanya berbentuk proskenium. Selain untuk pentas teater,gedung proskenium biasanya juga digunkan untuk
pentas tari dan musik.
130
Dalam panggung proskenium ada bagian wing di bagian kiri dan kanan panggung. Pada bagian belakang panggung terdapat lorong
untuk jalan pemain sebelum mereka masuk dalam panggung.
2. Panggung teater arena yaitu tidak berbentuk panggung, tetapi sejajar dan dekat dengan penonton. Pentas arena dapat berbentuk
U, L, O, segitiga, segi empat dan disesuaikan dengan keinginan sutradara. Dalam panggung ini menuntut aktor bermain profesional
dan kuat, bahkan mampu berimproviasasi. Jika melakukan kesalahan dalam dialog dan lakuan, dalam teater arena tidak ada
pembisik. Jarak antara pemain dan penonton sangat dekat, bahkan bisa berkomunikasi.
3. Panggung terbuka yaitu pentas di udara terbuka atau di luar gedung. Pentas ini menarik karena memiliki latar alami seperti
candi misalnya untuk pentas Sendratari Ramayana di Candi Prambanan, di bawah pohon, di bagian pelataran monumen, dll.
Risiko dalam menggunakan bentuk panggung ini adalah cuaca. Jika hujan pentas tidak bisa dilaksanakan. Namun, jika pentas tetap
dilaksanakan dalam cuaca hujan maka harus ada tempat berteduh untuk pemain dan para penonton.
Gb 1. Pentas Arena
Gb 2. Pentas Arena
131
GB 3. Pentas proscenium
GB 4. Pentas Terbuka candi Prambanan
B. Setting atau dekorasi
Seing atau dekorasi adalah pemandangan latar belakang
background tempat pementasan. Background dapat berupa sebuah gerbong kereta api, jembatan, rumah bordil, jalan raya, pos gardu ronda,
kamar periksa di rumah sakit, kantor polisi, café, penjara, dsb. Dekorasi adalah semua perabot rumahkantortempat lain berupa perabot
rumah, lukisan dan segala anasir benda dan suasana yang memberikan makna latar cerita. Setting juga tidak mesti harus berwujud perabotan
rumah tetapi juga bisa berupa level kayu berundak yang disusun secara estetis. Setting juga bisa berupa siluet dan cahaya. Jika pentas dilakukan
di gedung pertunjukan maka dinding gedung adalah dekorasi. Jika pentas dimainkan di arena, maka candi, pohon, monument adalah
dekorasi.
Dekorasi diklasiikasi dari struktur setting, lokasi visualisasi, dan watak desainnya. Dari struktur setting terdapat a drop dan wings,
dekorasi digantung di pentas belakang drop, sementara di sisi kiri dan kanan sayap terbuka untuk keluar masuk aktor wing. b Box : sisi
132
kiri dan kanan pentas tertutup dinding sehingga aktor keluar masuk melalui pintu khusus.
Ditinjau dari lokasi visualisasinya terdapat dekorasi interior yaitu dekorasi yang menggambarkan keadaan ruang tertutup dan dekorasi
eksterior dekorasi yang menggambarkan di luar ruangan. Dalam teater tertentu, sebelum masuk panggung tertutup penonton sudah disuguhi
dekorasi eksterior seperti foto, bau-bauan, misalnya kemenyan, wewangian, lentera, dll untuk mengantar ke gedung pertunjukan.
Eksterior di luar gedung bisa memberi kesan magis, romantik, historis, dsb.
Ditinjau dari watak desain terdapat dekorasi naturalis yang meniru imitasi alam. Misalnya rumah di desa, bangunan mall, kamar di rumah
sakit, sudut penjara, terali penjara, dst. Dekorasi impresionis yang me- lukiskan hal-hal yang berkarakter, untuk mewakili keseluruhan naskah.
Mi salnya dalam Drama Kode-Kode Davinci Saduran Novel Daninci Code dekorasi berupa sebuah ruang Gereja dengan penanda salib bercahaya
dan ada patung dan suster sedang bedoa dengan kostum suster biara. Dekorasi simbolisme, melukiskan dekorasi dengan berbagi symbol. Mi-
salnya dalam Naskah Sidang Para Setan Karya Joko Umbaran, simbol ke- rajaan setan yang takut menjadi manusia disimbolkan dengan tempat
yang tinggi bercahaya kemerahan dengan singgaraja penghulu setan.
C. Tatalampu lighting