Kritik Bertolt Brecht terhadap Masalah Agama dan Kepercayaan
DER PFARRER Danach gibt es das ewige Leben. DER STERBENDE Und das ist besser ?
DER PFARRER Ja. DER STERBENDE Das muß es auch sein.
Brecht, 1997: 467 ORANG YANG SEKARAT Katakanlah padaku, apakah benar-benar ada
sesuatu setelah itu? PENDETA Anda menyiksa diri sendiri karena keraguan?
ISTRI Beberapa hari terakhir ia selalu berkata bahwa ada begitu banyak pembicaraan dan janji tentang apa yang seharusnya orang yakini. Anda jangan
tersinggung, Pak Pendeta. PENDETA Setelah itu ada kehidupan yang abadi.
ORANG YANG SEKARAT Dan itu lebih baik? PENDETA Ya.
ORANG YANG SEKARAT Pasti begitu.
Melalui kutipan di atas terlihat bahwa
Herr
Hannes Claasen yang sedang terbaring lemah bertanya mengenai keberadaan dunia setelah mati pada seorang
pendeta.
Herr
Hannes Claasen merasa tidak puas dengan kehidupannya di dunia yang berada di bawah rezim NAZI.
Herr
Hannes Claasen merasa kehidupannya sebagai bagian dari Jerman di bawah kepemimpinan Hitler amatlah berat. Tiap individu
dalam masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk berpendapat. Jika rakyat ingin hidup selamat, maka mereka harus patuh pada NAZI dan menutup mulut mereka
rapat-rapat. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat hidup sedikit lebih tenang di bawah rezim Hitler. Pendeta meyakinkan
Herr
Hannes Claasen bahwa Tuhan tahu segalanya.
Herr
Hannes Claasen merasa di kehidupan yang abadi setelah mati, setiap orang bebas berpendapat. Ia bisa mengeluarkan semua pemikiran-pemikirannya tanpa
rasa takut dan bersalah. Selain itu kebijakan-kebijakan NAZI dengan mengontrol harga-harga
kebutuhan sehari-hari dan bahan bakar membuat rakyat dalam kesulitan.
Herr
Hannes
Claasen yang merupakan seorang nelayan membutuhkan bahan bakar dan mesin motor untuk perahunya. Ia juga mengkhawatirkan anak laki-lakinya yang merupakan
anggota tentara SA karena tiap-tiap personilnya harus siap menghadapi perang. Oleh sebab itu ia berharap bahwa ada kehidupan yang jauh lebih baik setelah mati. Tidak
ada lagi Hitler dan NAZI serta perang. Perihal kehidupan abadi setelah mati tidak bisa lepas dari agama yang tiap-
tiap individu anut. Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatam kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya. Awal masa pemerintahan Hitler beberapa pemimpin gereja dan umatnya mendukung
Hitler karena terpengaruh orasi Hitler. Akan tetapi tidak sedikit yang menentang kekuasaan Hitler. Para pemuka gereja beranggapan bahwa derajat gereja lebih tinggi
daripada politik negara. Mereka menolak ideologi NAZI mempengaruhi gereja. Pada perkembangannya NAZI mengintimidasi komunitas-komunitas beragama di Jerman.
Hal tersebut diperkuat kutipan berikut.
Es müssen die Christen mit Schrecken Ihre zehn Gebote verstecken
Sonst hagelt es Prügel und Spott. Sie können nicht Christen bleiben.
Neue Götter vertreiben Ihren jüdischen Friedensgott.
Brecht, 1997 : 467 Orang-orang Kristen harus menyembunyikan
Sepuluh Perintah mereka dengan mengejutkan Jika tidak banyak pukulan dan ejekan dilontarkan.
Mereka tidak bisa tetap sebagai orang Kristen. Tuhan-Tuhan baru mengusir
Tuhan kedamaian Yahudi mereka.
Masih dalam babak kedua puluh kepercayaan mengenai Tuhan dan agama terdapat dalam lagu yang muncul pada awal babak. Lagu berfungsi sebagai pembuka
dan gambaran isi babak. Dari kutipan di atas, beberapa orang Kristen harus menyembunyikan sepuluh perintah agamanya. Sepuluh perintah Tuhan dalam agama
Kristen merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua Loh batu.
Sepuluh perintah Tuhan bisa dibaca di kitab keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:6-21. Isi dari Sepuluh Perintah Tuhan, yakni 1 Jangan menyembah berhala, berbaktilah
kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu. 2 Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat. 3 Kuduskanlah hari Tuhan. 4
Hormatilah ibu bapamu. 5 Jangan membunuh. 6 Jangan berzinah. 7 Jangan mencuri. 8 Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu. 9 Jangan mengingini istri
sesamamu. 10 Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil. Dalam drama ini disebutkan bahwa sebagian besar orang Yahudi beragama
Kristen. Oleh sebab itu, ajaran agama Kristen tidak bisa disebarluaskan lagi di Jerman. Mereka akan dipukuli dan diejek jika menganut agama Kristen.
Neue Götter
atau Tuhan-Tuhan baru yang dimaksud dalam kutipan di atas adalah Adolf Hitler sebagai pemimpin tertinggi dengan kekuasaan mutlak di Jerman. NAZI dan para
pendukung setianya sangat mengelu-elukan Hitler. Mereka bahkan menganggap kebesaran Hitler sama besarnya dengan Jesus Kristus.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ajaran Kristen mendominasi Jerman, terutama sebelum masa pemerintahan Adolf Hitler.
Agama Kristen dilarang oleh Hitler dan NAZI setelah ia berkuasa. Hitler juga menguasai kehidupan beragama seseorang. Demi kehidupan yang aman, orang-orang
menutup mulutnya dengan rapat. Sebisa mungkin ia tidak mengeluarkan pendapat dan keluhan mereka terhadap pemerintahan pada masa itu. Orang-orang yang percaya
akan Tuhan dan kehidupan setelah mati berharap akan adanya kehidupan yang bebas dan lebih baik nantinya.
Kritik Brecht terhadap masalah agama dan kepercayaan berkisar antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan kepercayaannya. Hak tiap
individu masyarakat untuk memeluk agama dan apa yang dipercayai sebagai ajaran mereka. Sebagai pemimpin atau penguasa, Hitler tidak berhak untuk mengatur apa
yang dianut dan dipercayai oleh rakyatnya.