lainnya yang membangun masyarakat Sikana, 2006: 397. Sikana menjabarkan hal-hal yang bisa digali dalam sebuah karya sastra jika sebuah penelitian
menggunakan pendekatan sosiologi sastra, seperti ekonomi, isu politik, dan budaya.
Pengarang sebagai anggota masyarakat memiliki hak untuk memberi tanggapan terhadap kondisi sosial masyarakat dalam bentuk karya sastra.
Pengarang menyuarakan tanggapannya yang berbentuk kritik sosial. Ia menjadi wakil masyarakat yang mengemukakan keluhan dan harapan masyarakat. Keluhan
dan harapan terjadi karena realitas sosial berada pada ketidaksesuaian dari apa yang diharapkan sehingga memunculkan kritik sosial yang dikemukakan melalui
berbagai media yang salah satunya adalah karya sastra. Kritik sosial yang baik hendaknya tidak hanya berisi celaan, kecaman, atau tanggapan yang hanya
bersifat negatif, tetapi juga berisi solusi sosial sehingga tercapainya harmonisasi sosial. Menuangkan kritik sosial dalam bentuk karya sastra adalah salah satu
bentuk penyampaian kritik sosial secara tidak langsung terhadap kondisi sosial yang sedang terjadi.
3. Jenis-jenis Kritik Sosial
Kritik sosial yang menjadi perhatian peneliti dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek, yakni kritik sosial masalah ekonomi, politik, sosial-budaya,
moral, kemanusiaan, agama atau kepercayaan, dan pendidikan.
a. Kritik Sosial Masalah Ekonomi
Pergulatan utama dan pertama manusia adalah pergulatan untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Pergulatan itu membawa manusia
berhadapan dengan alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan Faruk, 2010:
25.
Masalah ekonomi dapat terjadi karena adanya sifat ketidakpuasan dari manusia. Manusia selalu menginginkan lebih dari apa yang telah diberikan.
Persaingan untuk mencari materi sebanyak-banyaknya menjadi hal yang wajar. Beberapa masalah ekonomi yang sering terlihat dalam masyarakat adalah,
berbagai macam pekerjaan, namun dengan upah yang berbeda-beda sesuai
dengan kemampuan bekerja dan pendidikan yang telah ditempuh.
Masalah ekonomi menurut Nophirin 2000: 3 adalah masalah yang dihadapi oleh individu maupun masyarakat di dalam memenuhi kebutuhannya
yang sifatnya tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas tapi mempunyai
beberapa alternatif penggunaan adalah memilih atau alokasi.
Dengan demikian, kritik sosial mengenai masalah ekonomi ditujukan terhadap ketidakmampuan individu atau masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari karena sumber daya yang terbatas. b.
Kritik Sosial Masalah Politik
Sumaadmaja 1980: 42 mengemukakan bahwa manusia adalah makhluk berpolitik karena manusia mempunyai kemampuan untuk mengatur
kesejahteraan, keamanan, dan pemerintahan di dalam kelompoknya. Manusia
adalah makhluk yang dapat mengatur pemerintahan dan negaranya.
Dalam usaha mengatur pemerintahannya, manusia harus menjalankan suatu mekanisme yang sesuai sehingga tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan
yang akan merugikan masyarakat. Mahfud, MD 2009: 30-31 dalam bukunya yang berjudul “ Politik Hukum di Indonesia” membagi dua hal mengenai
susunan kekuatan politik secara dikotomis.
1. Konfigurasi politik demokratis adalah susunan sisem pilitik yang
membuka peluang bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif menentukan kebijakan umum. Partisipasi ini ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam
suasana terjadinya kebebasan politik.
2. Konfigurasi politik otoriter adalah susunan sistem politik yang lebih
memungkinkan negara berperan sangat aktif serta mengambil hampir seluruh inisiatif dalam pembuatan kebijaksanaan negara. Konfigurasi ini
ditandai oleh dorongan elite kekuasaan untuk melaksanakan persatuan, penghapusan oposisi terbuka, dominasi pimpinan negara untuk
menentukan kebijaksanaan negara dan dominasi kekuatan politik oleh elite politik yang kekal, serta dibalik semua itu ada satu doktrin yang
membenarkan konsentrasi kekuasaan.
Pengaruh merupakan suatu proses informal kontrol sosial yang ketat yang terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi sosial yang erat. Seorang
pemimpin yang mempunyai pengaruh, tidak mempunyai kemampuan untuk