42 menyatakan bahwa CTL menekankan pada aktivitas siswa secara penuh,
baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, dalam CTL, keaktifan siswa senantiasa mengalami peningkatan. Nurhadi Hairuddin, 2007: 42
mengemukakan bahwa “pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong
peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari”.
Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK samapai dengan SMU untuk menguatkan, memperluas,
dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat
memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan University of Washington, 2001 dalam Trianto 2008:18.
2. Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL
Asas-asas pembelajaran CTL menurut Wina Sanjaya 2005: 118- 123 :
a. Kontuktivisme
Kontruktivisme adalah proses pembangunan atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman. Penerapan asas kontruktivisme dalam pembelajaran melalui CTL, siswa didorong untuk mampu
mengkonsruksi sendiri melalui pengamatan nyata, sehingga perhatian siswa terpusat pada KBM.
43 b.
Inkuiri Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan secara sistematis. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu: a
merumuskan masalah; b mengajukan hipotesis; c mengumpulkan data; d menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan; e
membuat kesimpulan. c.
Bertanya Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu. Melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan
setiap materi yang dipelajarinya. d.
Masyarakat Belajar Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, penerapan asas mayarakat belajar dapat dilakukan
dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. e.
Pemodelan Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Melalui modeling setiap siswa dapat
terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.