terdapat pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, belum seluruhnya dilakukan penyampulan. Sementara penyampulan merupakan
suatu tindakan yang harus dilakukan secara baik dengan tujuan bahan pustaka agar dapat terjaga keawetannya. Dalam hal ini pustakawan pada Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi harus memperhatikan dan melakukan penyampulan terhadap bahan pustaka yang terdapat pada Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.
3.8.3. Menambal Kertas
Menambal adalah menutup bagian bahan pustaka yang berlubang dengan kertas jepang, tissue berpekat dan bubur kertas yang digunakan adalah campuran
kertas kanji dengan CMC atau MC. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam
hal menambal bahan pustaka yang berlubang yaitu menggunakan cara yang sangat mudah yaitu hanya dengan menutup lubangmenambal kertas dengan
menggunakan campuran kertas dan lem, kertas harus disesuaikan warnanya dengan bahan pustaka yang berlubang. Ini merupakan cara yang mudah dilakukan
oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, karena tidak sering bahan pustaka yang terdapat pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kota Tebing Tinggi mengalami kerusakan yang vatal sampai berlubang. Apabila dijumpai hal seperti ini hanya sebagian saja yaitu pada bahan
pustaka yang sudah lapuk dan jarang digunakan.
3.8.4 Menyambung
Menyambung merupakan kegiatan untuk merekatkan bagian bahan pustaka yang sobek atau lepas dan patah akibat lipatan, menyambung biasanya
dilakukan dengan memperkuat punggung buku ataupun sampul buku yang patah dengan menggunakan potongan kertas dari jenis tertentu agar bagian yang sobek
dan patah tidak bertambah lebar. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis, penulis mengamati bahwa penyambungan bahan pustaka yang lepas dan
patah pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi hanya dilakukan dengan menggunakan selotif tipis berwarna putih secara timbal
Universitas Sumatera Utara
balik dilapisi dengan kertas yang disesuaikan dengan ukuran dan warnanya. Kemudian ditimpa dengan benda berat agar selotifnya menyatu dan tidak cepat
lepas. Kalau memang kerusakannya harus dilakukan menyampulan maka buku tersebut dilakukan penyampulan.
3.8.5. EnkapSulasi
Enkapsulasi adalah salah satu cara yag dilakukan untuk melindungi kertas dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur, pengaruh asam
karena dimakan serangga, kesalahan penyimpanan dan sebagainya. Pada umumnya kertas yang akan dienkapsulasi adalah berupa kertas
lembaran seperti naskah kuno, peta, poster dan sebagainya yang umumnya sudah rapuh, kegiatan enkapsulasi merupakan kegiatan yang mirip dengan menempatkan
bahan pustaka pada amplop yang terbuat dari plastik, tetapi dalam kegiatan enkapsulasi tidak ada udara di dalamya seperti pada amplop. Enkapsulasi juga
dilakukan pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing tinggi, adapun bahan pustaka yang dienkapulasi adalah sertifikat penting dan bahan
pustaka lainnya. Namum seperti yang kita ketahui secara umum plastik enkapsulasi yang digunakan adalah sebagian besar yaitu plastik untuk menjilid
buku. Dan plastik seperti itulah yang digunakan dalam enkapsulasi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.
3.8.6 Laminasi
Laminasi merupakan kegiatan melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan pustaka menjadi awet dan terjaga. Prosesnya yaitu dilapisi
dengan plastik atau kertas cromton atau kertas pelapis lainnya, kegiatan laminasi dilakukan dengan tujuan agar bahan pustaka tersebut tidak cepat hancur, terhindar
dari debu dan menahan polusi udara agar tidak menempel di bahan pustaka. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis, laminating yang telah
dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan mesin panas yaitu menggunakan kertas cromton untuk
melapisi kedua permukaan bahan pustaka. Adapun bahan pustaka yang dilaminasi adalah sertivikat penting, peta dan bahan pustaka penting lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini sebenarnya laminasi dan enkapsulasi hampir sama tetapi yang menjadi perbedaannya adalah, laminasi adalah bahan pustakanya menempel
dengan pembungkusnya dan umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin, yang menjadi kelemahannya adalah apabila bahan pustaka telah di laminasi tidak
dapat lagi dibuka, dan kelebihannya adalah sangat terjamin perlindungannya, namun enkapsulasi bahan pustakanya hanya dikait dengan plastik pembungkus
dengan menggunakan lem doble slotip dan kelebihannya bahan pustakanya dapat dibuka.
3.8.7. Alih Bentuk