Dalam hal ini sebenarnya laminasi dan enkapsulasi hampir sama tetapi yang menjadi perbedaannya adalah, laminasi adalah bahan pustakanya menempel
dengan pembungkusnya dan umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin, yang menjadi kelemahannya adalah apabila bahan pustaka telah di laminasi tidak
dapat lagi dibuka, dan kelebihannya adalah sangat terjamin perlindungannya, namun enkapsulasi bahan pustakanya hanya dikait dengan plastik pembungkus
dengan menggunakan lem doble slotip dan kelebihannya bahan pustakanya dapat dibuka.
3.8.7. Alih Bentuk
Alih bentuk ke media lain misalnya dengan mikrofilmmikrofis merupakan usaha lain dalam melestarikan koleksi. Bahan pustaka yang terbuat dari jenis yang
kurang baik dapat segera di filmkan untuk melestarikan informasinya serta mempermudah pemakaian dan penyebarannya. Pemakai cukup menggunakan
copy filmnya sehingga bahan aslinya dapat dilestarikan yang bernilai historis tinggi, sebaiknya dapat pula segera dikeluarkan dari koleksi bila bernilai historis
tinggi, dalam hal ini informasi lebih bernilai tinggi dibanding nilai historis fisik dokumen tersebut.
Pemakaian teknologi baru terutama dalam image processing akan lebih banyak menolong pelestarian koleksi. Namun yang pasti dengan mulai dipakainya
media baru hasil teknologi, berarti pula media tersebut perlu penanganan secara tepat seperti kertas. Agar kelestariaannya dapat dipertahankan, dalam hal ini
kembali pustakawan dan petugas arsip dituntut agar dapat memahami dan menangani teknologi baru dengan benar.
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam mengalih bentukkan bahan pustaka dari bentuk kertas menjadi bentuk elektronik
belum secara keseluruhan dilakukan, seperti perpustakaan umum lainnya, Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan pengalih bentukannya
hanya dilakukan pada karya ilmiah dan bahan pustaka yang mahal, seperti bidang kedokteran dimana pada saat pembelian buku telah terdapat backupnya dalam
bentuk DVD, dan beberapa bentuk elektronik skripsi dan kertas karya mahasiswa yang telah melakukan observasi pada kantor perpustakaan tersebut, dan arsip yang
Universitas Sumatera Utara
dianggap penting oleh pustakawan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi mereka hanya mengalih bentukkan kedalam
DVD dan backup data di komputer, seperti hasil laporan rapat dan pertemuan– pertemuan, profil perpustakaan, inventarisasi, dan data data pelatihan
perpustakaan yang dianggap sebagai dokumentasi, karena dalam hal ini dokumentasi juga merupakan bahan pustaka yang dianggap sebagai sumber
informasi.
3.8.8 Mengganti Halaman