Misi perpustakaan Umum Perkembangan Perpustakaan Umum

informasi dengan mudah, murah dan cepat, terutama hal-hal yang terkait erat dengan aktifitas masyarakat. Salah satu informasi yang harus disediakan oleh perpustakaan umum, misalnya jadwal perjalanan bus, kereta api dan lain sebagainya yang dikemas oleh bentuk brosur sehingga mudah dibaca oleh masyarakat pengguna. Dalam era teknologi informasi sekarang ini sudah saatnya perpustakaan umum dilengkapi dengan prasarana yang bersifat smart technology, yaitu media informasi yang menggunakan komputer sebagai teknologi intinya. Ketidak mampuan masyarakat mengakses informasi, karena keterbatasan memiliki sarana teknologi informasi dapat difasilitasi oleh perpustakaan umum. c Layanan Rekreatif Perpustakaan umum memberikan layanan yang memungkinkan pengguna perpustakaan menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui bahan pustaka tertulis, terekam atau bahan pustaka multimedia. Perpustakaan umum harus dapat dijadikan sebagai sarana yang dapat menyejukkan hati warga masyarakat. Perpustakaan umum berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan, misalnya acara pemutaran film, jumpa penulis, lomba berpidato, lomba karya tulis bidang perpustakaan, lomba melukis antar sekolah yang diadakan oleh perpustakaan umum dan mengikuti perlombaan lainnya.

2.4.2 Misi perpustakaan Umum

Pembicaraan tentang masa depan perpustakaan biasanya dihubungkan dengan Teknologi Informasi TI. Banyak pihak pembicara peka terhadap perpustakaan Electronic e-library, perpustakaan digital digital library, perpustakaan maya virtual library, perpustakaan terpasang online library. Demikian juga dengan pengesahan salah satu fungsi perpustakaan dan pengelolaan koleksi collection management, kepengelolaan data data managemant menuju pengelolaan informasi. Sampai pada konsep terkini pengelolaan pengetahuan memang tidak disangkal bahwa TI telah banyak merubah wajah dan praktik perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi hanya ditangani oleh pustakawan namun juga profesional TI, oleh karena itu perpustakaan umum memiliki misi utama yang terkait dengan informasi, melek huruf, pendidikan dan budaya yang menjadi inti layanan misi perpustakaan umum menurut Zed 2004 : 76 adalah: 1. Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini 2. Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi perorangan yang belajar mandiri Universitas Sumatera Utara 3. Memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas perorangan 4. Merangsang imajinasi serta kreativitas anak dan kaum muda 5. Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni, penemuan ilmiah dan inovasi 6. Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni 7. Membina dialog antar budaya dan memdukung keaneka ragaman budaya 8. Membantu budaya lisan 9. Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga 10. Menyediakan cukup informasi bagi perusahaan, asosiasi, dan kelompok pemerhati setempat 11. Memberi kemudahan dalam pengembangan keterampilan akan ketidak butaan informasi dan komputer 12. Membantu dan aktif dalam kegiatan pemberantasan buta huruf pada semua tingkat umur dan bahkan memulainya apabila diperlukan.

2.4.3 Perkembangan Perpustakaan Umum

Perkembangan perpustakaan umum di negara maju dapat dikatakan sejalan dengan prinsip manifesto 1994. Salah satu konsep yang muncul lalu ramai di diskusikan pakar berbagai disiplin ilmu adalah tentang belajar seumur hidup lifelong learning parlemen di Eropa menyatakan bahwa Tahun 1966 adalah year of lifelong learning. Di Amerika sebenarnya kosep belajar seumur hidup catatan: konsep ini berbeda dengan pendidikan seumur hidup lahir dan dikembangkan pada dasawarsa 1970–an. Belajar seumur hidup adalah peyerapan pengetahuan sepanjang hidup dari berbagai sumber daya dan kesempatan peluang belajar. Nilai utamanya berada pada pengakuan atas dampak kumulatif dari proses seseorang belajar sepanjang hidupnya. Hal yang sangat mendasar dalam proses belajar seumur hidup adalah melek informasi information literate. Melek information adalah kemampuan seseorang untuk mengakses, menemukan kembali, mengertikan dan menerapkan informasi dalam kaitan melek informasi perpustakaan umum menjadi sangat berpotensi untuk memainkan perannya. Perpustakaan umum merupakan tempat belajar bagi beragam individu maupun masyarakat luas. Apabila sekarang semakin banyak informasi disimpan dan disebarkan secara elektronik, maka pada saatnya nanti juga melek informasi Universitas Sumatera Utara akan memasyarakatkan melek teknologi informasi TI. Sehubungan dengan hal ini perkembangan perpustakaan umum menuju digitalisasi, menyebabkan koleksi jarang di pakai. Tiga hal utama yang dihadapi perpustakaan umum yaitu bagaimana melaksanakan perannya dalam proses belajar seumur hidup, bagaimana menerapkan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat, dan bagaimana harus mempertahankan kelangsungan perpustakaan umum. Masalah di atas ternyata tidak hanya menjadi permasalahan perpustakaan pada negara berkembang. Negara maju pun merasakan keterbatasan sumber daya. Berbagai upaya telah dikerjakan Amerika Serikat, utamanya melalui American Library Association ALA bersama global learning. Untuk melaksanakan program dua puluh tahun yang disebut libraries build sustainable communities ALA 2000. Tujuan program ini adalah untuk membidik pustakawan dan masyarakat pemakai perpustakaan tentang keterkaitan antara isu kesinambungan pada masyarakat global, serta berbagai pilihan untuk menghadapinya. Di Inggris Library Association LA, sejak 1 April 2002 telah bergabung dengan institude of information professionals. Langkah ini luar biasa karena menggabungkan dua kekuatan yang memiliki kebiasaan berbeda, tetapi akhirnya dapat menyatukan visi. Maka tidak mengherankan jika semua perpustakaan umum di Inggris telah dihubungkan satu sama lain melalui internet. Direncanakan semua perpustakaan umum di Indonesia kelak semuanya terhubung dengan jaringan nasionl pendidikan, pada akhir Tahun 2002 di Norwegia perpustakaan umum Oslo merancang pengembangan perpustakaan umum masa depan berdasarkan konsep, bertemu, berkerja dan belajar. Peran perpustakaan adalah membimbing perorangan, kelompok, atau organisasi melalui proses mencari dan mengelola informasi sehingga mereka dapat mecapai tujuannya. Untuk itu perpustakaan masa depan selayaknya memenuhi kriteria berikut: 1. Memberikan cukup kemungkinan bagi pengumpulan dan pengelolaan informasi dan pengetahuaan. Universitas Sumatera Utara 2. Menyediakan fasilitas, sumber daya dan informasi yang dapat diakses oleh kelompok maupun perorangan, dan bertindak sebagai gerbang menuju jasa dan sumber daya pihak lain. 3. Menyediakan sarana untuk bertemu, bekerja dan belajar suatu laboratorium bagi tim kreatif untuk berdialog. 4. Berfungsi sebagai tempat bertemu bagi interaksi dari keanekaragaman pribadi, dan merupakan pusat bagi kota besar. 5. Merupakan sampul salah satu jaringan budaya dan pengetahuan dari kehidupan kota. Pembangunan perpustakaan umum di Indonesia menurut pengamatan penulis pada dasarnya masih sangat lemah. Kelemahan utama perpustakaan umum adalah dari segi filosofi layanan perpustakaan umum itu sendiri. Perpustakaan umum oleh banyak kalangan masih dianggap sebagai aksessori dalam kehidupan masyarakat, bahwa selayaknya setiap daerah perlu mempunyai perpustakaan, namun masih banyak lagi penguasa daerah yang tidak memberikan dukungan secara memadai. Situasi seperti ini seharusnya mulai digarap oleh perpustakaan nasional RI, disamping usaha lain yang lebih menekankan pembangunan fisik perpustakaan. Hal ini jika dilihat secara sepintas nampak tidak mendesak, namun dampaknya dapat dirasakan secara luas. Manifesto perpustakaan umum 1994 perlu dipelajari dan dipahami oleh pustakawan maupun para pemimpin pemerintahan. Kesamaan persepsi ini menerbitkan harapan mereka akan memberikan lingkungan hidup yang lebih baik bagi perpustakaan umum.

2.5 Perawatan Bahan Pustaka Monograf