Hukum Lagu dan Tari dalam Islam

hendaklah dalam bentuk sopan. Ia tidak melibatkan pergerakan yang membangkitkan nafsu dan melalaikan. Ketiga tidak melibatkan pergaulan bebas lelaki dan perempuan, tidak diadakan di tempat yang boleh mendatangkan fitnah, tidak diadakan di tempat yang gelap atau separuh gelap yang boleh memberi ruang kepada syaitan mempengaruhi perkara tidak baik. Keempat tidak dilakukan secara keterlaluan sehingga mendatangkan berbagai perkara buruk. Yang lebih penting tidak melalaikan manusia dari melakukan perintah Allah. Pada dasarnya Islam telah mengarahkan umatnya untuk melakukan musik mana yang boleh dan mana yang haram.

3.9 Hukum Lagu dan Tari dalam Islam

Untuk membahas masalah lagu dan tari dalam Islam, tentu saja mesti merujuk kepada sumber hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Selain itu dipergunakan pula pandangan-pandangan berbagai sekte Islam, khasnya yang terintegrasi di dalam masyarakat Islam ahlussunah waljamaah, yaitu: Syafi’i, Hambali, Maliki dan Hanafi. Masyarakat Melayu Islam di Sumatera Utara sendiri pada masa sekarang umumnya menggunakan mazhab Syafi’i, sebuah mazhab dalam agama Islam yang umum dianut masyarakat di Asia Tenggara. Adapun kajian ini dilakukan karena seni pertunjukan Melayu di Sumatera Utara sangat kuat mengekspresikan kesenian Islam, yang berasas kepada nilai- nilai keuniversalan Islam. Di sisi lain, Islam tetap menghargi variasi-variasi kebudayaan sesuai dengan situasi, kondisi, dan tempat di mana kesenian itu hidup. Universitas Sumatera Utara Selain itu, dalam tahap ide, kegiatan maupun budaya materialnya, para pendukung seni persembahan wajib berpedoman kepada-konsep Islam. Islam adalah agama samawi langit yang diturunan oleh Allah S.W.T. menerusi rasulullah Muhamad S.A.W. Wahyu Allah ini kemudiannya dimushafkan dibukukan dalam Kitab Suci Al-Qur’an di masa Khalifah Umar. Sumber ajaran Islam lainnya, di samping Al-Qur’an adalah Hadits, berupa sunah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia sama ada di dunia maupun akhirat. Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia seperti akidah, teologi, ibadah, hukum syara’, tasawuf sufisme, falsafah, politik siyasah, tajdid, kesenian dan lainnya. Islam adalah agama tauhid yang dalam ajaran-ajarannya menekankan kepada keesaan Allah. Dengan demikian segala takrif dan kegiatan apapun yang dilakukan umat Islam selalu dikaitkan dengan Allah S.W.T., termasuk kesenian. Seni al-Fann dalam Islam mengikut Syed Qutb adalah penyempurnaan pertemuan antara keindahan dan kebenaran. Keindahan adalah hakikat alam semesta dan kebenaran adalah puncak dari keindahan. Bagi umat Islam, segala ciptaan seni harus dihubungkan dengan kekayaan dan kebesaran Allah, karena manusia tidak boleh menciptakan sesuatu tanpa pertolongan Allah. Segala perbuatan manusia itu adalah anugerah dari Allah SWT. Manusia hanya sekedar mengubah dan mengolah hasil ciptaan Allah. Dengan demikian seni lagu dan tari dalam Islam mempunyai kedudukan hukum tertentu, yang diatur oleh ajaran-ajaran agama Islam sama ada yang terdapat di Universitas Sumatera Utara dalam Al-Qur’an, Hadits, maupun pendapat-pendapat para ulama dari berbagai mazhab dalam Islam. Kesenian dalam Islam berkembang seiring dengan perkembangan umat. Perkembangan kesenian ini dilandasi dengan hukum tertentu, selaras dengan fungsinya. Mengikut Ibrahim Ismail kesenian Islam memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan kesenian lain. Kesenian Islam diciptakan sebagai bahagian dari ibadah untuk mematuhi perintah Allah, selaras dengan perintahNya di dalam Al-Qur’an: “Aku menciptakan mereka untuk tunduk kepada-Ku.” Sebahagian orang muslim mengatakan bahwa Islam tidak bertentangan, apalagi melarang seni. Namun sebahagian yang lain mengharamkannya. Pendapat yang mendukung seni ini adalah berdasar kepada dalil aqliyah berpikir logis bahwa Al-Qur’an sendiri mengandung nilai-nilai keindahan dan kesejarahan yang sangat tinggi. Hingga kini tilawah teknik membaca Al-Qur’an dan khat kaligrafi tersebar luas di dunia. Dalam memposisikan seni, umat Islam juga berdasar kepada dalil naqliyah berdasar kepada wahyu Allah, dan Al-Qur’an maupun Hadits. Di antaranya adalah Hadits yang mengatakan. “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.”

3.10 Kedudukan Lagu Musik dalam Islam

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengembangan Wilayah (Aspek Ekonomi Sosial Dan Budaya) Terhadap Pertahanan Negara Di Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara

0 18 14

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 15

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 2

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 27

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 45

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 6

Perlindungan hukum atas hak cipta dari motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional di wilayah Melayu Sumatera Timur (Studi di wilayah Batubara, Deli Serdang dan Langkat)

0 0 6

Satu Kajian Daripada Aspek Pensejarahan Budaya - Sejarah Melayu Suatu Kajian

0 0 247

Kata kunci: Islam, Melayu, dan Budaya Pendahuluan - ISLAM MELAYU DALAM PUSARAN SEJARAH Sebuah Transformasi Kebudayaan Melayu Nusantara

1 2 19

STRUKTUR DAN FUNGSI KALIMAT BAHASA MELAYU SAMBAS

0 1 100