makna yaitu: 1 peristiwa-peristiwa mengenai manusia pada masa lampau; aktualitas masa lalu; 2 rekaman mengenai manusia di masa lampau atau
rekaman tentang aktualitas masa lampau; dan 3 proses atau teknik membuat rekaman sejarah. Kegiatan sejarah tersebut berkaitan erat dengan disiplin ilmu
pengetahuan. Lengkapnya adalah sebagai berikut. The term history stands for three related but sharply differentiated
concepts: a past human events; past actuality; b the record of the same; c the process or technique of making the record.
The
Greek , which gives us the Latin historia, the French
histoire, and English history, originally meant inquiry, investigation, research, and not a record of data accumulated thereby—the usual
present-day meaning of the term. It was only at a later period that the Greeks attached to it the meaning of “a record or narration of the
results of inquiry.” In current usage the term history may accordingly signify or imply any one of three things: 1 inquiry; 2 the objects of
inquiry; 3 the record of the results of inquiry, corresponding respectively to c, a, and b above.
Kita sebagai ilmuwan sejarah kadang sering lupa, bahwa untuk menulis atau merekam sejarah ternyata tak semudah yang dibayangkan masyarakat awam.
Sejarah adalah salah satu disiplin ilmu, yang menghendaki proses-proses ilmiah baik dalam penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan sebagai
hasil penelitian sejarah. Kegiatan keilmuan sejarah ini, paling tidak mencakup dua hal penting, yaitu teori sebagai sebuah hasil dan didukung oleh metode yang
merupakan teknik kerja kesejarahan.
3.2 Sejarah Sebagai Ilmu Pengetahuan
Pertanyaan apakah sejarah itu termasuk kepada sains ilmu pengetahuan dapat dijawab dengan tegas, walau kadang muncul respons yang negatif.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan opini terhadap frase pertanyaan tersebut biasanya berkaitan erat dengan kenyataan apa yang dilakukan oleh para sejarawan atau ilmuwan sejarah. Menurut
John Burry
186
sejarah termasuk ke dalam sains, tak lebih dan tak kurang. Goldwin Smith
187
yang saat itu menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sejarah Amerika, juga menyatakan bahwa sejarah dipandang sebagai sains. Hal senada walau dengan
sedikit kritikan diungkapkan oleh Bernard J. Muller-Thym
188
: In practically all instances where the claim of history to be a science is denied, the denial is based
on the assumtion hat the term science necesarily denoes an exact science. Thus, for Henry Adams all sciences was the exact type. ... In the main of adams, history
could become a science only by having its rigorously-operating and immutable laws.
Apakah yang dimaksud sains? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, elok dilihat konteksnya dalam ilmu sejarah. Sejarah, khususnya dalam praktek
pendidikan secara konvensional dikelompokkan ke dalam “ilmu sosial,” suatu disiplin yang perhatian utamanya adalah mengenai manusia dan hubungan
sosialnya. Dalam ilmu sosial ini terdapat berbagai disiplin seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, dan lainnya. Selanjutnya yang dimaksud sains, seperti yang
dikemukakan oleh John F.X. Pyne
189
adalah: “A systemized body of general
186
Diskusi dalam suatu acara pengukuhan guru besar di Universitas Cambridge, oleh sejarawan Inggris John B.Bury, 26 Januari 1903, dalam Gilbert J Garraghan, S.J., A Guide to
Historical Method. East Fordham Road, New York: Fordham University Press, 1957, hal., 37.
187
Gilbert J Garraghan, S.J., A Guide to Historical Method. East Fordham Road, New York: Fordham University Press, 1957, hal., 38.
188
Bernard J. Muller-Thym, 1940, “Of History as a Calculus Whose Term is Science”, The Modern Schoolman, hal. 41 dan 73, dalam Gilbert J Garraghan, S.J., A Guide to Historical
Method. East Fordham Road, New York: Fordham University Press, 1957, hal., 38.
189
John F.X. Pyne, 1926, The Mind, New Jersey, hal.20, dalam Gilbert J Garraghan, S.J., A Guide to Historical Method. East Fordham Road, New York: Fordham University Press, 1957,
hal., 38.
Universitas Sumatera Utara
truths concerning a definite subject matter and established by an efficient [effective] method.” Artinya sains itu adalah suatu bentuk kebenaran umum yang
mengacu pada suatu bidang telaah dan dibentuk oleh metode yang efektif. Dalam konteks ilmu sejarah sebagai sains maka ada 4 hal yang mendukungnya, yaitu: 1
ilmu sejarah memiliki sistematisasi sebagai sebuah disiplin ilmu, baik mencakup susunan, organisasi, dan pengklasifikasian; 2 ilmu sejarah memiliki metode
yang efektif, yaitu metode yang bertujuan memecahkan masalah-masalah kesejarahan; 3 ilmu sejarah memiliki bidang telaah atau lingkup kajian tertentu;
4 ilmu sejarah memiliki rumusan dalam mengacu kepada kebenaran umum yang sifatnya rasional
190
. Namun demikian ilmu sejarah sebagai sains masuk ke dalam ilmu sosial humaniora bukan ke dalam ilmu eksakta.
Ilmu sejarah dalam operasionalnya selalu memakai ilmu-ilmu bantu auxiliary sciences. Di antara ilmu-ilmu bantu yang sering dipergunakan oleh
para ilmuwan sejarah adalah: filsafat, bibliografi, antropologi, bahasa, geografi, kronologi, diplomatik, sigilografi dan heraldri, palaeografi, arkaeologi, epigrafi,
numismatik, dan genealogi. Demikian sekilas tentang sejarah sebagai ilmu. Selanjutnya dikaji tentang metodologi teori dalam ilmu sejarah
191
.
3.3 Teori