BAB III SEJARAH ZAPIN DI SERDANG
3.1 Pengertian Sejarah
Manusia hidup dalam ruang dan waktu yang ditempuh selama hidupnya. Untuk mengembangkan peradaban atau sivilisasinya, manusia belajar, baik secara
formal maupun informal. Manusia juga selalu belajar dari sejarah. Di Indonesia kita sering mengucapkan dan menghayati frase: belajarlah dari sejarah, atau
jangan sekali-kali melupakan sejarah kadang diakronimkan dengan jas merah yang merupakan slogan dari Presiden Republik Indonesia yang pertama yaitu
Soekarno. Sadar atau tidak manusia terikat oleh sejarah, baik dalam lingkup pribadi, kelompok kecil seperti keluarga, masyarakat desa, maupun yang lebih
besar dalam kelompok bangsa, perhimpunan bangsa, atau dunia. Indonesia misalnya terbentuk dari proses sejarah budaya yang kompleks, berbagai inovasi
dari dalam atau pengaruh dari luar dalam bentuk penjajahan atau pengaruh pemikiran dan ideologi, membentuk negara Indonesia. Perang dan perdamaian
juga digoreskan dalam sejarah, dan pengaruh sosialnya dirasakan setiap anak bangsa. Demikian pentingnya sejarah.
“Apa itu sejarah?” Pertanyaan yang sering dilontarkan baik oleh kalangan awam maupun para ilmuwan sejarah ini, memiliki
berbagai mosi. Menurut Garraghan
185
, yang dimaksud sejarah itu memiliki tiga
185
Gilbert J Garraghan, S.J., A Guide to Historical Method. East Fordham Road, New York: Fordham University Press, 1957, hal., 3.
Universitas Sumatera Utara
makna yaitu: 1 peristiwa-peristiwa mengenai manusia pada masa lampau; aktualitas masa lalu; 2 rekaman mengenai manusia di masa lampau atau
rekaman tentang aktualitas masa lampau; dan 3 proses atau teknik membuat rekaman sejarah. Kegiatan sejarah tersebut berkaitan erat dengan disiplin ilmu
pengetahuan. Lengkapnya adalah sebagai berikut. The term history stands for three related but sharply differentiated
concepts: a past human events; past actuality; b the record of the same; c the process or technique of making the record.
The
Greek , which gives us the Latin historia, the French
histoire, and English history, originally meant inquiry, investigation, research, and not a record of data accumulated thereby—the usual
present-day meaning of the term. It was only at a later period that the Greeks attached to it the meaning of “a record or narration of the
results of inquiry.” In current usage the term history may accordingly signify or imply any one of three things: 1 inquiry; 2 the objects of
inquiry; 3 the record of the results of inquiry, corresponding respectively to c, a, and b above.
Kita sebagai ilmuwan sejarah kadang sering lupa, bahwa untuk menulis atau merekam sejarah ternyata tak semudah yang dibayangkan masyarakat awam.
Sejarah adalah salah satu disiplin ilmu, yang menghendaki proses-proses ilmiah baik dalam penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan sebagai
hasil penelitian sejarah. Kegiatan keilmuan sejarah ini, paling tidak mencakup dua hal penting, yaitu teori sebagai sebuah hasil dan didukung oleh metode yang
merupakan teknik kerja kesejarahan.
3.2 Sejarah Sebagai Ilmu Pengetahuan