Penerimaan biogas pada tahun pertama dihitung mulai ke-4 karena kondisi pembangunan instalasi biogas yang mencapai tiga bulan, sehingga jumlah
penerimaan biogas pada tahun pertama Rp 19.872.000
,
sama halnya dengan pupuk organik cair dan padat penerimaan pada tahun pertama Rp 22.500.000
untuk pupuk padat, dan Rp 81.000.000 untuk pupuk cair. Produksi biogas berdasarkan limbah yang dihasilkan pada peternakan, perhitungan untuk limbah
dilihat dari rata-rata berat badan dan bobot limbah yang dihasilkan, sehingga untuk rata-rata limbah yang dihasilkan per hari sebesar 20 kg per hari, karena
ternak pada perusahaan memiliki beberapa variasi baik bobot berat badan, serta limbah yang dihasilkan. Pada Fakultas Peternakan kapasitas instalasi biogas 32
m
3
. Penerimaan pada tahun kedua dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Penerimaan pada Tahun ke-2 pada Fakultas Peternakan
Jenis Penerimaan
Jumlah Satuan Harga
Satuan Nilai
Perbulan Pertahun
Penjualan Susu 232 Liter 4,500 31,320,000
313,200,000 Biogas 32
m
3
2,300 2,208,000 26,496,000
Pupuk Organik Padat
500 karung 5,000 2,500,000
30,000,000 Pupuk Organik
Cair 30 Liter
10,000 9,000,000 108,000,000
Pedetanak sapi 16
ekor 1,000,0000
9,000,000 Penerimaan lain yaitu berupa anak sapi pedet, dan penjualan sapi afkir
sapi tidak layak pakai ditahun kelima. Tiap tahun sapi induk betina melahirkan satu anak, sehinggga total anak sapi pedet tiap tahun 16 pedet. Harga anak sapi
pedet per ekor Rp 1.000.000 sehingga penerimaan terhadap anak sapi tiap tahun sebesar Rp 16.000.000. Sapi induk afkir pada tahun kelima dengan sapi induk
betina afkir dihargai dengan Rp 7.000.000 tiap ekor dan sapi jantan afkir Rp 8.000.000. Sehingga total penerimaan sapi afkir ditahun kelima dan kesepuluh
sebesar Rp 144.000.000.
7.2.2. Nilai Sisa
Penerimaan nilai sisa dihitung berdasarkan nilai aset yang tidak habis saat umur pyoyek berakhir. Nilai sisa dari proyek ini adalah tanah, dimana tanah
diasumsikan nilai jual sama dengan nilai belinya, sehingga nilai sisa sebesar Rp
180.300.000. Nilai sisa dapat dilihat pada Lampiran 11.
7.2.3. Arus Biaya
Arus biaya pada usaha sapi perah merupakan komponen biaya yang terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya operasional tahun pertama
dengan tahun berikutnya berbeda karena perusahaan belum berproduksi dengan optimal. Arus biaya pada Fakultas Peternakan dapat dilihat pada Lampiran 12.
7.2.3.1. Biaya Investasi
Biaya yang dikeluarkan pada pengusahaan sapi perah merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat memulai usaha sapi perah, yang didalamnya termasuk
biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan instalasi biogas. Biaya investasi pengusahaan sapi perah ini meliputi pembelian tanah, pembangunan instalasi
biogas, pembangunan kantor, kandang, dan gudang penyimpanan pakan, ataupun pupuk, kenderaan, pembelian sapi perah dan peralatan yang dibutuhkan.
Jumlah biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan pada tahun pertama sebesar Rp
641.445.000
.
Biaya tertinggi untuk investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian tanah sebesar Rp 180.000.000 dan pembelian ternak
berkisar Rp 180.000.000. Disamping itu pengadaan peralatan baik untuk ternak ataupun instalasi biogas juga merupakan investasi penting lainnya, setelah
pembangunan kantor, kandang, gudang, dan pengadaan kenderaan. Instalasi biogas pada perusahaan berkapasitas maksimal 20 ekor sapi,
dengan kapasitas biogas 32 m
3
. Rata-rata kotoran perhari yang masuk dalam digester 20 kgekorhari, hal ini dilihat dari rata-rata bobot sapi yang bervariasi,
yang hasil kotoran yang dikeluarkan juga berbeda-beda untuk tiap ekor sapi, sehingga dalam hitungan biogas diberikan rata-rata kotoran per hari. Jumlah sapi
pejantan 4 ekor, dan sapi betina 16 ekor, sapi jantan pada perusahaan ini lebih banyak dibandingkan dengan perusaahaan UPP Darul Fallah, untuk menghindari
sapi jantan menurun daya fertilisasinya jika terlalu sering digunakan. Keseluruhan biaya investasi dikeluarkan dari modal sendiri. Dapat dilihat pada tabel biaya
investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama.
Tabel 21. Rekapitulasi Investasi pada Fakultas Peternakan dengan Kapasitas
Instalasi Biogas 32 m
3
Uraian Jumlah Hargasatuan
Nilai Penyusutan
1 Tanah 900
M
2
200,000 180,000,000 -
2 Instalasi biogas
1 unit 25,000,000
25,000,000 2,500,000
3 Gudang 1
unit 20,000,000
20,000,000 2,000,000 4 Kandang
1 unit
10,000,000 10,000,000 1,000,000
5 Bangunan 3
unit 20,000,000
60,000,000 6,000,000 6
Pompa Hidrolic 1 set
80,000,000 8,000,000
- 7 Kenderaan
1 unit
60,000,000 65,000,000 6,000,000
8 Sapi Betina
16 ekor 8,000,000
128,000,000 -
9 Sapi Pejantan
4 ekor 13,000,000
52,000,000 -
10 Peralatan terlampir 21,245,000
21,445,000 3,775,000
Total Investasi pada Tahun ke-1 641,445,000
29,775,000 7.2.3.2. Biaya Operasional
Biaya operasional pengusahaan sapi perah merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Biaya operasional merupakan biaya tidak tetap
variable cost yang besarnya tergantung pada kapasitas produksi. Komponen biaya operasional dalam usaha ini terdiri dari biaya tenaga kerja atau buruh, biaya
pakan sapi, biaya campuran pupuk, biaya pemasaran, dan biaya kemasan. Biaya operasional untuk biogas dan pupuk organik pupuk kompos pada tahun pertama
berbeda, untuk tahun selanjutnya diasumsikan konstan sesuai kapasitas instalasi biogas.
Biaya operasional pada tahun pertama mencapai Rp
127.830.000, biaya pengolahan pupuk atau percampuran pupuk, biogas dihitung dari bulan ke-4 tahun
pertama. Tahun ke-2 biaya operasional sudah optimal sesuai dengan kapasitas produksi sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp
146.760.000. Rumput
mengalami peremajaan dua tahun sekali, diawal investasi pada tahun ke-1 biaya
untuk rumput sebagai pakan sapi, yang ditanam sendiri oleh perusahaan sebesar Rp 7.500.000, dua tahun berikutnya hanya peremajaan sehingga biayanya sekitar
setengah dari biaya tahun pertama atau sebesar Rp 3.750.000. Sehingga biaya
operasional pada tahun ke-3 sebesar Rp 150.510.000. Gaji yang dikeluarkan untuk buruh sesuai dengan prosedur dari perusahaan. Buruh yang direkrut merupakan
orang-orang yang paham tentang tata laksana kerja di peternakan, sapi perah. Biasanya merupakan buruh yang tidak tetap.
7.2.3.3. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya dalam kisaran volume kegiatan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap pengusahaan sapi
perah, biogas, dan pupuk kompos. Dalam hal ini yang tergolong biaya tetap adalah pengelola, tenaga ahli biogas, tenaga ahli unit pupuk, dan unit pengolahan
susu. Semua tenaga kerja berpegang pada tanggung jawab masing-masing pekerjaan, dan merupakan orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Komponen terbesar dalam biaya tetap adalah gaji para karyawan, mereka dalam perusahaan ini mengontrol langsung kegiatan unit-unit karyawan dalam
perusahaan. Untuk lebih jelas biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22.
Analisis Biaya Tetap pada Fakultas Peternakan
Uraian Jumlah ukuran
Harga per satuan
Rpunit Nilai TotalTahun
Pengelola 1 1,500,000
1,500,000 18,000,000
Tenaga Kerja Ahli Unit Biogas
1 1,500,000 1,500,000
18,000,000 Tenaga Ahli
Pupuk 1 1,500,000
3,000,000 18,000,000
Unit Pengolahan Susu
2 1,500,000 3,000,000
36,000,000 Listrik unit
400,000 400,000
4,800,000 PBB
29,500,000
Total 124,300,000
7.2.4. Analisa Rugi Laba