Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu di Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ciampea, Bogor dan Departemen Ilmu dan Nutrisi, Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan IPB. Pemilihan lokasi secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa kedua perusahaan sama- sama bergerak dalam usaha sapi perah dan dalam perusahaan membangun instalasi pemproses biomassa digester sebagai upaya pemanfaatan limbah yang ada dan dalam rangka pengembangan energi terbarukan seperti biogas. Pada Darul Fallah instalasi pemproses biomassa digester dengan tipe fixed dome yang dirancang untuk 10 ekor sapi dengan kotoran sapi 20 kghariekor dengan retention time 45 hari maka kapasitas digester adalah 18 m³. Pada Fakultas Peternakan dengan tipe fixed dome dirancang untuk 20 ekor sapi kapasitas digester 32m 3 . Hasil keluarannya berupa gas, pupuk cair dan pupuk padat kompos. Instalasi pemproses biomassa adalah instalasi percontohan yang sedang dikembangkan khususnya di daerah Jawa Barat, Bogor sebagai salah satu sentra peternakan. Tahap penjajakan ke perusahaan sampai dengan pengajuan proposal penelitian dilakukan serta pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2009 - Maret 2009.

4.2. Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak perusahaan, mengenai usaha peternakan hingga pengolahannya dan dengan pihak-pihak yang telah mengembangkan reaktor biogas atau biomassa, seperti pihak dari laboratorium Teknologi Hasil Ternak THT IPB dan UPP Darul Fallah. Data sekunder diperoleh dari berbagai lieratur, majalah, instansi terkait serta penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan yang berhubungan dengan usaha peternakan sapi perah, biogas dan pupuk kompos, baik data biaya investasi, dan data operasional. Berikut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sumber Informasi Penunjang Penelitian No. Jenis Data dan Informasi Sumber informasi 1. Data Primer

1. Wawancara dengan pihak Darul Fallah yaitu :

• Manajer Darul Fallah • Tenaga ahli untuk unit biogas • Kepala produksi unit kompos, beserta karyawan • Karyawan unit pengolahan susu

2. Wawancara dengan pihak Laboratorium

Teknologi Hasil Ternak, pihak yang terlibat : • Kepala pengelola Laboratorium Teknologi Hasil Ternak • Tenaga ahli unit biogas • Bagian produksi unit kompos, serta pengelola pemasaran kompos, dan karyawan 2. Data Sekunder Literatur-literatur yang berkaitan usaha sapi perah dengan biogas serta pupuk organik, baik buku–buku yang berkenaan, majalah, instansi yang terkait, serta studi-studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian.

4.3. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dengan bantuan komputer. Data dan informasi dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam komponen arus biaya dan manfaat, dan disajikan dalam bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta untuk mempermudah analisis data. Analisis data dalam penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai usaha peternakan sapi perah, pelaksanaan pengolahan limbah dengan instalasi biogas, dimana hasil akhirnya berupa gas, pupuk cair dan pupuk padat berupa kompos. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha peternakan sapi perah dimana hasil utamanya susu, biogas, pupuk organik pupuk kompos, penerimaan sampingan anak sapi pedet, dan sapi afkir. Data yang diperoleh diolah secara manual dengan menggunakan program komputer Ms. Excel. 1. Analisis Aspek Teknis Aspek teknis dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi peternakan sapi perah, teknis pembuatan instalasi biogas dan proses operasional yang dilakukan sehingga menghasilkan biogas dan pupuk kompos. Mengkaji perencanaan produksi, cara pengolahan sehingga menghasilkan susu, biogas dan pupuk kompos. Perencanaan penggunaan input sebagai bahan utama untuk pengolahan, ketersediaan input, fasilitas produksi dan peralatan yang digunakan, ketepatan penggunaan teknologi, dan perencanaan output serta kendala produksi yang dapat terjadi. 2. Analisis Aspek Pasar Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi produk yang dihasilkan dimana adanya permintaan yang terjadi akan didapatkan penerimaan yang menguntungkan dari kegiatan pemasaran. Mengkaji pasar input dan pasar output, harga, bagaimana permintaan, distribusi atau jalur pemasaran untuk input, proprosi penjualan untuk pasar yang dituju, konsumen dari perusahaan, persaingan yang dihadapi, perkiraan penjualan, dan kendala dalam pemasaran produk output. 3. Aspek Manajemen Aspek ini dapat dilihat berdasarkan struktur pengelola proyek, spesifikasi keahlian dan tanggung jawab pihak yang terlibat dalam proyek dan pelaksanaan biogas di lapangan. Mengkaji struktur organisasi dalam perusahaan, bagaimana bentuk organisasikelembagaan dalam perusahaan. 4. Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan Aspek sosial dianalisis dengan melihat pengaruh yang ditimbulkan dari pembuatan instalasi biogas terhadap masyarakat sekitar peternak, dan lingkungan sekitar peternakan, maupun manfaat bagi perusahaan sendiri. Aspek sosial dan lingkungan tidak akan dimasukkan dalam analisis finansial, hanya mengkaji manfaat yang didapatkan baik peternak dan masyarakat sekitar dengan adanya energi alternatif berupa biogas. 5. Analisis Aspek Finansial Penerapan kelayakan investasi dilakukan dengan membandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diterima dalam suatu proyek investasi untuk jangka waktu tertentu. Analisis investasi dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun aliran tunai. Dalam analisis finansial diperlukan kriteria investasi yang digunakan untuk melihat kelayakan suatu usaha. Sebagai kriteris investasi digunakan beberapa indikator kelayakan investasi Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Payback Period PBP. • Net Present Value NPV Net Present Value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh investasi. NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi, merupakan jumlah nilai penerimaaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu. Rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut : Keterangan : B t = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke t C t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t N = Umur ekonomis proyek i = Tingkat suku bunga persen t = Tingkat Investasi t= 0,1,2,…n Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria kelayakan investasi, yaitu: 1. jika NPV 0, maka usulan proyek diterima 2. jika NPV 0, maka usulan proyek ditolak 3. jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walaupun proyek diterima ataupun ditolak. • Internal Rate Return IRR IRR adalah nilai discount rate yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. Internal Rate Return adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh dari IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku, maka proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku maka proyek tersebut tudak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut : Keterangan : NPV 1 = NPV yang bernilai positif NPV 2 = NPV yang bernilai negatif i 1 = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i 2 = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif • Net Benefit Cost Ratio NBCR Net BC ratio merupakan angka perbandingan antara nilai kini arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Angka tersebut menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan uang. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan ukuran Net BC ratio dari manfaat proyek adalah memilih semua proyek yang nilai BC rationya sebesar satu atau lebih jika manfaat didiskontokan pada tingkat biaya opporunities of a capital Gittinger, 1986 tetapi jika nilai Net BC 1, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang digunakan sebagai berikut : Keterangan : Net BC = Nilai Benefit-cost ratio B t = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke t C t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t n = Umur ekonomis proyek i = Tingkat suku bunga persen t = Tingkat Investasi t= 0,1,2,…n • Payback Period Payback Period merupakan jangka waktu periode yang dibutuhkan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek. Semakin cepat waktu pengembalian, semakin baik proyek tersebut untuk diusahakan. Akan tetapi analisis payback period memiliki kelemahan karena mengabaikan nilai uang terhadap waktu present value dan tidak memperhitungkan periode setelah payback period. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : P : Jumlah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal I : Biaya investasi Ab : Benefit bersih rata-rata per tahun • Analisis Swicthing Value Nilai Pengganti Analisis switching value digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada nilai penjualan dan biaya variabel yang akan menghasilkan keuntungan normal yaitu NPV sama dengan nol. Variabel yang akan dianalisis dengan switching value merupakan variabel yang dianggap signifikan dalam proyek. Adapun variabel-variabel yang dimaksud antara lain penurunan jumlah produksi dan kenaikan biaya operasional, sehingga dengan analisis ini akan dicari tingkat harga penjualan minimum dan peningkatan biaya maksimum agar proyek masih dapat dikatakan layak. Penggunaan variabel analisis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa harga input dan jumlah output merupakan komponen biaya yang penting. Oleh karena itu akan dilihat perubahan nilai penjualan minimum dan biaya operasional, apakah masih memenuhi kriteria umum kelayakan investasi.

4.4. Asumsi dasar yang digunakan