operasional pada tahun ke-3 sebesar Rp 150.510.000. Gaji yang dikeluarkan untuk buruh sesuai dengan prosedur dari perusahaan. Buruh yang direkrut merupakan
orang-orang yang paham tentang tata laksana kerja di peternakan, sapi perah. Biasanya merupakan buruh yang tidak tetap.
7.2.3.3. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya dalam kisaran volume kegiatan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap pengusahaan sapi
perah, biogas, dan pupuk kompos. Dalam hal ini yang tergolong biaya tetap adalah pengelola, tenaga ahli biogas, tenaga ahli unit pupuk, dan unit pengolahan
susu. Semua tenaga kerja berpegang pada tanggung jawab masing-masing pekerjaan, dan merupakan orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Komponen terbesar dalam biaya tetap adalah gaji para karyawan, mereka dalam perusahaan ini mengontrol langsung kegiatan unit-unit karyawan dalam
perusahaan. Untuk lebih jelas biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22.
Analisis Biaya Tetap pada Fakultas Peternakan
Uraian Jumlah ukuran
Harga per satuan
Rpunit Nilai TotalTahun
Pengelola 1 1,500,000
1,500,000 18,000,000
Tenaga Kerja Ahli Unit Biogas
1 1,500,000 1,500,000
18,000,000 Tenaga Ahli
Pupuk 1 1,500,000
3,000,000 18,000,000
Unit Pengolahan Susu
2 1,500,000 3,000,000
36,000,000 Listrik unit
400,000 400,000
4,800,000 PBB
29,500,000
Total 124,300,000
7.2.4. Analisa Rugi Laba
Analisis rugi laba digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu, komponen dari rugi laba terdiri dari penerimaan,
biaya operasional, biaya penyusutan, biaya lain diluar usaha dan pajak
penghasilan. Pada tahun pertama usaha ini sudah mengalami keuntungan sehingga pada pada tahun pertama sudah dikenakan pajak penghasilan usaha sebesar
Rp 14.139.950. Keuntungan tertinggi diperoleh dari penerimaan penjualan susu, meskipun pada tahun pertama investasi yang dikeluarkan lebih besar daripada
tahun berikutnya. Hasil perhitungan analisis rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 13.
7.2.5. Kriteria Kelayakan Investasi Pengusahaan Sapi Perah
Kriteria penilaian investasi dilakukan dengan empat kriteria yaitu NPV, IRR, Net BC, dan Payback Period. Hasil perhitungan kelayakan investasi ini
diperoleh dari hasil pengurangan komponen outflow terhadap inflow. Komponen inflow terdiri dari penerimaan penjualan susu, penerimaan penjualan biogas,
penerimaan penjualan pupuk kompos dimana pupuk organik padat dan cair, dan penerimaan sampingan penjualan pedet anak sapi, dan penerimaan penjalan sapi
afkir. Komponen outflow terdiri dari biaya investasi, dan biaya operasional, dan biaya tetap.
Hasil perhitungan kriteria kelayakan investasi pada Fakultas Peternakan dapat dilihat pada tabel. NPV bernilai positif Rp 531.847.425
artinya bahwa pengusahaan sapi perah dalam rangka pemanfaatan limbah untuk menghasilkan
biogas dan pupuk organik yang dilakukan perusahaan menurut nilai sekarang akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 531.847.425dalam jangka waktu 10
tahun. Net BC bernilai lebih besar dar ipada satu yaitu 1,97 artinya bahwa setiap
nilai pengeluaran sekarang sebesar Rp 1,00 akan memberikan manfaat bersih sebesar Rp 1,97. Suatu usaha dinyatakan layak jika nilai IRR lebih besar dari
tingkat diskonto yang telah ditentukan, pada proyek ini IRR memiliki nilai 29,28 persen. Payback Period atau waktu pengembalian investasi pada usaha ini adalah
lima tahun empat bulan sepuluh hari.
Tabel 23 . Hasil Kriteria Investasi pada Fakultas Peternakan dengan Kapasitas
Biogas 32 m
3
Kriteria Investasi Nilai
NPV 531.847.425 IRR
29.28 Net BC
1.97 Payback Period
5 tahun 4 bulan 10 hari
7.2.6. Analisis Switching Value Nilai Pengganti