4. Pemanfaatan biogas yang sudah jadi
Gas yang sudah mulai terbentuk dapat digunakan untuk menghidupkan nyala api pada kompor. Selanjutnya instalasi sudah dapat menghasilkan energi
biogas yang selalu terbarukan. Digester dapat terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal. Produksi biogas yang
berlangsung secara kontinuitas dapat terjadi jika lumpur kotoran ada dan tersedia. Selain menghasilkan biogas, proses pembuatan biogas juga menghasilkan sisa
buangan lumpur yang bisa digunakan sebagai pupuk organik. 6.1.5 Pengolahan Pupuk Organik Cair dan Padat
Limbah yang diolah melalui instalasi biogas memberikan produk sampingan berupa sludge atau ampas yang jika diproses lebih lanjut bisa menjadi
pupuk organik cair dan padat. Ketika kotoran baru keluar dari perut ternak maka belum dapat dikatakan sebagai pupuk kandang, karena jika kotoran ternak
langsung diberikan ke tanaman akan menyebabkan tanaman layu bahkan mati.
Kotoran ternak masih mentah, atau menurut istilah petani masih bersifat panas. Pupuk organik yang terbuat dari ampas biogas selain kualitasnya baik juga
memiliki keunggulan dibandingkan pupuk kimia. Pupk organik lebih ramah lingkungan, dan dapat menyeimbangkan zat-zat dalam tanah memperbaiki sifat
tanah. Pupuk organik membuat tanah lebih subur, gembur, dan lebih mudah diolah. Usaha pengolahan pupuk, seperti yang dilakukan peternak akan
memberikan keuntungan berupa terprosesnya kembali ampassludge biogas. Dalam pengolahan pupuk lebih lanjut diperlukan beberapa peralatan dan sarana
pendukung, baik untuk pupuk cair dan padat.
1. Pupuk Organik Cair Ampassludge lumpus sisa pembuatan biogas sudah mempunyai sifat
seperti kompos, tetapi karena bentuknya lumpur akan menyulitkan dalam pengemasan dan pengangkutan. Dalam hal ini, sebaiknya sludge dipisahkan
menjadi bagian padatan dan cairan. Bagian padatan disebut pupuk organik padat dan bagian cairan disebut pupuk organik cair. Kandungan unsur hara dalam kedua
bagian ini masih sama-sama tinggi karena beberapa unsur hara ada yang masih
tertinggal dalam bagian padatan dan ada yang sudah larut dalam bagian cairannya.
Pada UPP Darul Fallah ampas cairan dari instalasi biogas tidak dimanfaatkan untuk dijual. Pada Fakultas Peternakan ampas cair dimanfaatkan
untuk dijual dengan harga per liternya Rp 10.000. Pupuk cair pada Fakultas Peternakan merupakan ampas sludge cair dari instalasi biogas, sludge masih
dicampur dengan bahan-bahan organik lainnya, yaitu tepung tulang, tepung tulang darah, tepung kerabang telur, yang telah digiling, dan bahan campuran cair berupa
EM
4
.
2. Pupuk Organik Padat Sisa ampas padatan dari pupuk cair juga dapat diolah bersamaan dengan
pengolahan pupuk cair. Bagian padatan yang telah dipisah, olah peternak dapat langsung dijemur selama kurang 7 ā 10 hari sampai ampaspadatan ersebut benar-
benar kering. Ampas tersebut dijemur dengan menggunakan terpal atau alas plastik dibawah sinar matahari. Lumpur yang dihasilkan dari instalasi biogas
memiliki keunggulan yaitu tidak bau sehingga walaupun dijemur di dekat dengan rumah tinggal peternak maka tidak akan menimbulkan bau. Pengeringan ampas
dilakukan sampai kadar air yang tersisa hanya 20 persen dari keadaan awal.
Salah satu jenis pupuk organik padat yang paling populer adalah kompos. Kompos merupakan bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan
limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Pengomposan merupakan proses perombakan dekomposisi dan stabilisasi bahan
organik oleh mikroorganisme dalam keadaan lingkungan yang terkendali terkontrol. Hasil akhir dari digester berupa pupuk organik yang sifatnya sama
seperti pupuk kompos, maka hasil pupuk organik dari instalasi biogas juga disebut
pupuk kompos.
Setelah pupuk kering, pupuk organik padat langsung dikemas dalam kantong plastik. UPP Darul Fallah memasarkan pupuk organik padat dengan merk
BOKHASI dengan bahan campuran berupa dedak, serbuk gergaji, kotoran kambing, bakteri aktivator dan rumput-rumputan. Fakultas Peternakan
memasarkan pupuk organik padat dengan merk Dā Farm Super Organik dengan
bahan campuran tepung tulang, tepung darah, tepung kerabang telur.
Keterangan :
ā¢ Sapi Betina Afkir ketika mengalami produksi susu yang menurun, kualitas
susu tidak baik, anak yang dilahirkan kualitasnya buruk
ā¢
Sapi Jantan Afkir ketika fertilisasinya menurun Gambar 8.
Diagram Alir Proses Produksi Sapi Perah dan Pemanfaatan Limbah 6.2. Aspek Pasar
Pengusahaan sapi perah sangat memiliki potensi besar dalam menunjang pengembangan energi alternatif seperti biogas. Peternak tidak hanya mendapatkan
susu, tetapi biogas serta pupuk organik yang dapat dipasarkan. Hasil lainnya anak sapi yang dapat dijual.
Adanya upaya pengembangan energi alternatif membuka peluang besar bagi peternakan dalam mengupayakan biogas sendiri dalam penghematan sumber
Sapi Perah Jantan dan Betina
Limbah sapi Sapi
Betina Bak Penampungan
Sementara
Instalasi Biogas digester
Biogas Ampas Sludge
Rumah Tangga
Pengolahan Ampas Sludge
Pupuk Organik Padat
Pupuk Organik Cair
Anak Sapi
P d t Susu
Sapi Perah Afkir
energi seperti minyak tanah dan elpiji. Dapat dilihat perkembangannya potensi pengusahaan biogas ini sangat tinggi, terutama bagi peternak. Upaya pengolahan
biogas ini tidak saja menghasilkan gas tetapi melainkan pupuk organik yang ramah lingkungan yang dapat digunakan peternak maupun dipasarkan oleh
peternak sendiri.
6.2.1. Karakteristik Produk