Aspek Sosial dan Lingkungan

4. Bagian Unit Kompos, orang yang bertanggung jawab akan pupuk kompos, mengawasi mulai dari pengolahan, pencampuran, hingga pemasaran pupuk kompos.

6.3.2. Struktur Organisasi pada Fakultas Peternakan

Pada Fakultas Peternakan sendiri struktur organisasi dibagi atas tanggung jawab masing-masing pengelola. Pada Fakultas Peternakan merupakan orang- orang yang kompeten pada bidangnya. Peternakan sapi perah dibawahi oleh Dapartemen Ilmu Produksi dan Teknologi Ternak, pada bagian Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Perah, sedangkan biogas yang dikembangkan serta pupuk organik dibawahi Laboratorium Teknologi Hasil Ternak. Struktur organisasi karena berupa Perusahaan Negara, sehingga yang menangani berupa pengajar dan karyawan, dimana semua unit adalah orang-orang yang kompeten pada bidang masing-masing. Pengajar merupakan tenaga ahli yang masuk dalam penelitian, baik dalam peternakan, biogas dan pupuk organik. Dalam penelitian dibatasi hanya beberapa orang-orang yang benar-benar terlibat dalam peternakan sapi perah, baik biogas dan pupuk organik. Demikian halnya peralatan yang digunakan dibatasi, hanya yang benar-benar masuk dalam komponen investasi yang diteliti.

6.4. Aspek Sosial dan Lingkungan

Instalasi biogas yang dikembangkan merupakan salah satu wujud pengembangan pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan, terutama biogas yang bertujuan untuk membantu masyarakat jikalau krisis energi melanda negeri Indonesia. Adanya instalasi biogas yang dibangun di UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan, masyarakat dan Negara. Dengan melihat potensi peternakan yang sangat tinggi dalam mengemban energi terbarukan ini, maka peternakan sapi perah dipilih beberapa peternakan untuk menunjang pembangunan instalasi biogas. Berikut ini akan diuraikan secara lebih terperinci mengenai pengaruh yang ditimbulkan akibat dari adanya proyek instalasi biogas.

1. Lingkungan

Seiring dengan kemajuan zaman, perkembangan di sektor bisnis agibisnis semakin meningkat, terutama di bidang peternakan. Perkembangan usaha peternakan menjadi potensi yang besar untuk mendapatkan biogas, terutama peternakan sapi perah sangat berpotensi besar dalam pembangunan instalasi biogas. Biogas mempunyai beberapa keungulan terhadap lingkungan dibandingkan dengan BBM yang berasal dari fosil. Sifat dari biogas yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan keunggulan dari biogas dibanding bahan bakar fosil. Keberadaan biogas dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari limbah sapi yang sangat komposisinya sangat banyak, dengan bau yang tidak enak, tapi dapat diolah dalam instalasi biogas menjadi suatu produk yang berkualitas yang dapat dipasarkan. Adanya biogas mengurangi ketergantungan rumah tangga peternak akan bahan bakar minyak, sehingga dapat menghemat pengeluaran akan BBM.

2. Masyarakat

Proyek instalasi biogas ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Dengan instalasi biogas dapat memberi peluang pekerjaan bagi masyarakat yang berpendidikan menengah. Adanya instalasi biogas, yang dulunya kotoran ternak sangat mengganggu, diantara lain baunya yang tidak sedap, keberadaan yang melimpah dapat diredam dengan membangun instalasi biogas. Ampas biogas juga dapat diolah menjadi pupuk organik yang dapat diperjualbelikan, sehingga sangat menguntungkan peternak. Bukan saja gas pengganti BBM tetapi pupuk organik yang dapat diperjualbelikan. Rumah tangga peternak dapat mengganti bahan bakar yang dulunya elpiji dengan biogas yang dihasilkan dari instalasi biogas, sehingga sangat menghemat pengeluaran rumah tangga peternak terhadap gas.

3. Negara

Biogas merupakan salah satu alternatif energi yang sedang diberdayakan oleh pemerintah untuk masyarakat sebagai sumber energi alternatif pengganti BBM khususnya minyak tanah dan elpiji. Diversifikasi energi adalah pemanfaatan energi alternatif, salah satunya Bahan Bakar Nabati, yang merupakan energi alternatif yang mudah diperoleh di Indonesia. Instruksi Presiden No. 12006 tentang penyediaan dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati BBN sebagai bahan bakar lain, merupakan suatu intruksi yang menegaskan pentingnya pengembangan BBN. Pengembangan BBN ini dilakukan tiga jalur cepat, yaitu desa mandiri energi, pengembangan BBN sesuai dengan potensi daerah, dan kawasan khusus BBN. Dengan dilaksanakannya jalur cepat ini diharapkan dalam jangka pendek akan tercipta lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan dan untuk jangka panjang Indonesia dapat meningkatkan ketahanan energi. Daerah Bogor merupakan daerah sentra peternakan sangat memungkinkan untuk dikembangkan instalasi biogas, UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan sama-sama mengembangkan instalasi biogas walaupun masih dalam tahap percobaan. Sangat membantu Negara dalam pengembangan biogas dari limbah ternak yang nantinya dimanfaatkan penggati bahan bakar seperti minyak dan gas. Peranan masyarakat juga sangat penting dalam upaya energi terbarukan ini, upaya penyuluhan sangat penting dilakukan mengenai manfaat ke depan dari beberapa energi terbarukan. Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan energi terbarukan tidak hanya biogas beberapa energi terbarukan lainnya seperti bioethanol, bio-oil, dan biofuel. VII ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL Pengusahaan sapi perah sangat berpotensi besar dalam pengupayaan pengembangan energi terbarukan seperti biogas. Pengusahaan sapi perah memiliki beberapa produk sampingan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya susu sebagai output utamanya, tetapi limbah sapi perah yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, pupuk organik dan hasil akhirnya berupa daging sapi yang dapat dijual. Potensi pengusahaan sapi perah sangat berperan besar dalam pengembangan energi terbarukan seperti biogas sebagai program BBN Bahan Bakar Nabati yang dikembangkan oleh pemerintah. Biogas merupakan upaya pengembangan energi terbarukan selain bahan bakar fosil seperti gas alam. Permintaan yang tinggi, sementara pasokan energi yang semakin sedikit dari tahun ke tahun menyebabkan, masyarakat harus menghemat penggunaan bahan bakar minyak dan gas untuk keperluan sehari-hari. Dari masalah ini, sehingga adanya prospek yang sangat menjanjikan terhadap pengusahaan biogas ini, pengusaha tidak hanya mendapatkan gas sebagai input utama tetapi berupa pupuk kompos yang ramah lingkungan, sebagai produk sampingan biogas, yang dapat dipasarkan. UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan bersama-sama mengembangkan instalasi percontohan yang menghasilkan biogas dan pupuk kompos. Dari level percontohan akan dikembangkan menjadi suatu bisnis sehingga perlunya dilakukan kajian kelayakan finansial untuk mengetahui investasi yang ditanamkan dapat memberikan manfaat yang optimal. Analisis kelayakan finansial pada penelitian ini menganalisis aspek finansial pada kedua usaha yang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk melihat jenis pengusahaan biogas yang lebih menguntungkan untuk dijalankan. Untuk mengetahui hasil kelayakan pengusahaan biogas dan pupuk kompos pupuk organik padat dan pupuk organik padat, akan dilihat dari kriteria-kriteria kelayakan finansial yang meliputi NPV, Net BC, IRR, dan Payback Period.

7.1. Kelayakan Usaha Sapi Perah, Biogas dan Pupuk Kompos UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan