VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
1. Usaha Peternakan sapi perah sangat berpotensi besar dalam pengembangan energi alternatif yakni biogas sebagai salah satu program yang akan
diberdayakan pada masyarakat khususnya peternakan oleh pemerintah. Hal ini pemerintah telah merumuskan kebijakan strategis pengelolaan energi nasional
tahun 2005-2025 yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Limbah peternakan sapi
perah yang begitu banyak sehingga membantu pengembangan program ini. Berdasarkan analisis kelayakan non finansial yaitu analisis aspek teknis, aspek
pasar, aspek manajemen, dan aspek sosial dan lingkungan, kedua usaha baik usaha peternakan UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan dalam
mengemban perkembangan biogas layak untuk dilaksanakan atau didesentralisasikan.
2. Pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah dalam pengembangan energi alternatif pada UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan dapat
mendatangkan keuntungan. Usaha peternakan sapi perah pada Fakultas Peternakan lebih mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini dapat
dilihat analisis finansial NPV Fakultas Peternakan NPV UPP Darul Fallah. Fakultas Peternakan Net BC UPP daru Fallah memiliki demikian IRRnya.
Namun kedua usaha memiliki keuntungan yang besar sehingga sangat layak untuk didesentralisasikan.
3. Jika dilihat dari hasil analisis switching value, besarnya penurunan jumlah tidak berpengaruh besar pada kedua usaha ini, walaupun hasil menunjukkan
penurunan jumlah produksi lebih berpengaruh pada usaha UPP Darul Fallah, jika dibandingkan dengan usaha Fakultas Peternakan. Kenaikan biaya
operasional tidak berpengaruh besar pada kedua usaha ini, hal ini disebabkan proporsi penggunaan campuran pupuk, dan pakan ternak biayanya sangat
terjangkau dan mudah didapatkan.
8.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan pada penelitian ini antara lain: 1.
Peternakan sapi perah sangat berpotensi besar dalam pengembangan energi alternatif, sehingga kedepannya perlu mengembangkan usaha ini. Usaha
peternakan sapi perah tidak hanya menghasilkan output utamanya, daging, anak sapi, limbahnya pun dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas dan
pupuk organik pupuk kompos. 2.
Biogas merupakan program pemerintah dalam penghematan penggunaan Bahan Bakar Minyak BBM, sehingga keterkaitan usaha peternakan dalam
pengembangan biogas sangat besar, mengingat potensi usaha ini kedepan yang sangat besar.
3. Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan energi. Pengetahuan atau pemberdayaan
energi alternatif perlu dilakukan, mengingat biogas dapat dihasilkan dari seluruh sampah organik, dan pengusahaan biogas ini dapat dilakukan oleh
rumah tangga sendiri, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S. dan dkk. 2003. Teknologi Pengomposan. Balai Pengkajian teknologi Pertanian. Jakarta.
Agustina, Nia K. 2007. Analisis Kelayakan Finansial pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Gittinger. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta.
Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. AgroMedia Pustaka. Jakarta. Husnan, S. dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit.Penerbit dan
Pencetak AMP YKPN. Yogyakarta. Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia: Jakarta. Marsono, dan Sigit, P. 2002. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.
Jakarta. Mulyadi, A. 2008. Karakteristik Kompos Dari Bahan Tanaman Kaliandra, Jerami
Padi dan Sampah Sayuran. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Murbandono, L. 2003. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Prihandana, R dan Hendroko, Roy. 2008. Energi Hijau Pilihan Bijak Menuju
Negeri Mandiri Energi. Penebar Swadaya. Jakarta. Putri, Kirana A. 2008. Studi Kelayakan Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat di
Wilayah Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas
Pertanian. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Purnama, R. 2006. Industri Pupuk Majemuk Untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Mutiara Bumi. Jakarta.
Sahidu, S. 1983. Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi. Dewaruci Press. Jakarta.
Sembiring, A. 2007. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Usaha Pembuatan Kompos Dari Tandan Kosong kelapa Sawit Studi Kasus PT.
XYZ. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Simamora, S, dkk. 2005. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas. AgroMedia Pustaka.
Suherman. 2005. Formulasi Pupuk Kompos Organik Berbasis Kompos Untuk Berbagai Tanaman. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
2003. Ilmu Produksi Ternak Perah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sutanto, R. 2008. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Kanisius. Jakarta. Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wahyuni, S. 2009. Biogas. Penebar Swadaya. Jakarta Wulandari, I. 2007. Analisis Kelayakan Proyek Instalasi Biogas Dalam Mengelola
Limbah Ternak Sapi Perah Kasus di Kelurahan Kebon Pedes Bogor. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Intitut
Pertanian Bogor. Bogor
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner KUESIONER PETERNAKAN SAPI PERAH DAN PENGEMBANGAN
INSTALASI BIOGAS A.
KARAKTERISTIK INSTALASI BIOGAS
B. KOMPONEN OUTFLOW
1. Komponen Investasi
Uraian Jumlah ukuran
Harga per Satuan
RpUnit Nilai
Rp Umur
ekonomis Tahun
Tanah m
2
a. Sewa b. Milik sendiri
c. Lainnya...
Kantor Gudang
Kenderaan Bangunan Biogas
Sapi Betina Sapi Pejantan
Peralatan
Peralatan Biogas Peralatan Pengomposan
Kompor Sekop
Drum Cangkul
Alasan Pembangunan :
Jumlah limbahhari : KgHari
Pengairan diambil dari mana Sumber modal usaha
: 1. Sendiri 2. Pinjaman
3. lainnya…..
Lanjutan Lampiran 1. 2. Komponen Biaya Operasional
a. Biaya Tetap Uraian Jumlah