66
VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
6.1. Pola Usaha Peternakan Puyuh Bintang Tiga
Pola usaha yang dilaksanakan pada penelitian ini dibedakan menjadi tiga pola usaha yaitu pola usaha I, pola usaha II, serta pola usaha III. Pola usaha I
merupakan pola usaha yang dilakukan PPBT pada awal usaha September 2007 sampai bulan November 2008, yaitu usaha budidaya puyuh petelur dengan
membeli DOQ dari peternak lain. Pola II merupakan usaha yang dilakukan PPBT dari bulan Desember 2008 sampai saat ini, yaitu usaha budidaya puyuh petelur
dan pembibit. Pola III merupakan rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PPBT, yaitu penambahan jumlah puyuh petelur dengan
pemenuhan kebutuhan bibit dari penetasan sendiri.
6.2. Aspek Pasar Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT 6.2.1. Aspek Pasar Budidaya Puyuh Petelur PPBT
Potensi pasar untuk produk telur puyuh cukup tinggi. Tingginya potensi telur puyuh ini terbukti dari banyaknya permintaan masyarakat terhadap
pembelian di pasar-pasar. Meski penyakit flu burung masih mengancam, tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan telur puyuh. Ini terbukti, permintaan
telur puyuh sampai saat ini masih tetap stabil. Telur puyuh, meski bentuknya lebih kecil dari telur ayam kampung, tetap memiliki khasiat yang sama besarnya. Telur
puyuh mengandung sumber gizi berupa protein yang tinggi serta berguna bagi kesehatan semua orang. Bahkan, terkadang bisa dipergunakan sebagai campuran
obat tradisional sama seperti telur ayam kampung. Manfaat dan khasiat inilah yang menjadi salah satu alasan telur puyuh tetap dicari konsumen
2
. Pangsa pasar utama dari penjualan telur puyuh yaitu wilayah Jabodetabek. Permintaan telur
puyuh untuk pasar Jabodetabek mencapai 2,3 juta butir telur per minggu, sedangkan permintaan daging puyuh yaitu 4.000 ekor per hari
3
. Pemenuhan terhadap besarnya permintaan puyuh berasal dari peternak-
peternak dari Sukabumi, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Bogor. Khusus di
2
Permintaan Telur Puyuh Stabil. 2008. Bisnis Bali Online.http:www.bisnisbali.com.[4 Mei 2009]
3
Kepak Untung Si Burung Puyuh. 2009. Agrina.http:www.agrina-online.com.[4 Mei 2009]
67 wilayah Bogor, jumlah peternak puyuh masih sangat sedikit serta kapasitas
produksinya pun msih rendah. Peternakaan puyuh di daerah Bogor sebagian besar masih tergolong peternakan skala usaha kecil yaitu jumlah populasi puyuhnya di
bawah 3.000 ekor. Sebagai salah satu peternakan puyuh di Bogor, PPBT sendiri masih
mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang ada. Setiap harinya PPBT mampu menghasilkan sekitar 8.500 butir telur dari kurang lebih 10.840
ekor puyuh petelur dan dari 12.000 ekor populasi puyuh secara keseluruhan populasi pada bulan Maret 2009. Jumlah 8.500 telur merupakan hasil telur akhir
setelah dilakukan proses penyortiran pasca panen. Jumlah populasi puyuh petelur sebesar 10.840 ekor merupakan jumlah total puyuh petelur yang terdiri dari
berbagai macam umur. Untuk permintaan dari pasar-pasar di Kabupaten Bogor kepada PPBT dapat mencapai 30.000 butir per harinya. Oleh karena itu, PPBT
hanya mampu memasok ke pasar-pasar di wilayah Bogor dan belum memasarkan telurnya ke luar daerah Bogor. Data permintaan beberapa pelanggan serta
penawaran PPBT dapat dilihat pada Tabel 11. Selain ke pasar-pasar, PPBT juga melayani konsumen yang datang langsung ke peternakan untuk membeli telur
puyuhnya, namun biasanya jumlah pembelian tersebut hanya sedikit. Telur puyuh produksi PPBT juga memiliki kualitas yang lebih baik bila
dibandingkan dengan kualitas telur puyuh yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kualitas tersebut dibandingkan dari tebal tipisnya kerabang
cangkang telur. Semakin tipis kerabangnya, maka daya simpan telur makin pendek. Telur produksi PPBT memiliki kerabang yang lebih tebal sehingga
memiliki daya simpan yang lebih lama dari telur puyuh dari Jawa Tengah serta Jawa Timur.
68
Tabel 11. Data Permintaan dan Penawaran Telur Puyuh PPBT, Tahun 2009
No Pelanggan
Permintaan per Minggu
peti Permintaan
per Bulan peti
Penawaran PPBT per
Bulan peti
Persentase yang
Terpenuhi
1 Pasar Bogor
Pengecer Telur 40
160 60
2,91 2
Pasar Anyar Pengecer Telur
14 56
40 1,94
3 Pasar Warung Jambu
Pengecer Telur 31,25
125 50
2,43 4
Pasar Leuwiliang Pengecer Telur
20 80
20 0,97
5 Pasar Cibinong
Pengecer Telur 12
48 20
0,97 6
Pasar Ciawi Pengecer Telur
8 36
12 0,58
7 Pasar Ciluar
Pengecer Telur 10
40 12
0,58 8
Pasir Angin Bandar Asongan
22 88
28 1,36
9 Cirangkong
Bandar Asongan 7
28 12
0,58 10
Cibubur 50
200 -
11 Karawang
250 1000
- 12
Pasar Pagi Jakarta 50
200 -
Total 514,25
2.061 254
12,32
Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT, 2009 diolah
6.2.2. Aspek Pasar Budidaya Puyuh Pembibit PPBT
Pada awalnya sebagian besar pemerolehan anakan puyuh PPBT didapat dari peternakan di daerah Jawa Tengah, dan sisanya berasal dari penetasan sendiri.
Namun karena pasokan DOQ dari Jawa Tengah saat ini terhenti maka PPBT harus memenuhi semua kebutuhan DOQ dengan menetaskan sendiri dari puyuh
pembibit. Produksi puyuh pembibit PPBT saat ini masih belum banyak, karena tujuan dasar dari pembibitan puyuh PPBT yaitu untuk memenuhi kebutuhan
peternakan sendiri dan tidak terlalu fokus untuk tujuan komersil. Akan tetapi ternyata terdapat permintaan terhadap puyuh pembibit dari beberapa peternakan
lain dan PPBT tidak melewatkan peluang tersebut. Saat ini puyuh pembibit yang dimiliki oleh PPBT sebanyak 1.000 ekor
populasi pada Maret 2009. Hasil produksi telur dari populasi tersebut, nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu menjadi puyuh pembibit serta menjadi
puyuh petelur. Hasil dari puyuh pembibit beberapa bagian akan dijual dan sebagian lain digunakan sendiri. Besar bagian penjualan puyuh disesuaikan
dengan kebutuhan puyuh PPBT sendiri serta banyaknya permintaan dari pembeli.
69 Permintaan puyuh pembibit tidak sebanyak telur puyuh. Selain itu
permintaan pun tidak kontinu setiap bulan, namun biasanya permintaan datang setiap tahun. Akan tetapi produksi puyuh pembibit PPBT sendiri masih relatif
rendah sehingga pemenuhan terhadap permintaan yang ada belum tercukupi. Jumlah puyuh pembibit yang dihasilkan PPBT sebagian besar masih digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan intern. Apabila ada permintaan dan puyuh pembibit PPBT tidak mencukupi, maka PPBT membeli puyuh pembibit dari peternak di
daerah Jawa untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan biasanya datang saat peternakan mitra dagang PPBT membutuhkan puyuh pembibit baru. PPBT
menjual puyuh pembibit ke peternak-peternak di Sukabumi dan Lido. Para peternak ini adalah peternak mitra dagang, dimana mereka membeli puyuh
pembibit dan pakan dari PPBT dan nantinya menjual hasil telurnya kepada PPBT. PPBT juga menerima permintaan puyuh pembibit dari peternak lain non mitra di
daerah Jonggol, Sukabumi, dan Lido namun untuk sekarang ini belum mampu memenuhinya. Data permintaan beberapa pelanggan serta penawaran PPBT dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Data Permintaan dan Penawaran Puyuh Pembibit PPBT, Tahun 2008.
No Pelanggan
Permintaan ekor
Penawaran PPBT ekor
Persentase yang
Terpenuhi
1 Daerah Sukabumi
4 peternak mitra 1 peternak non mitra
10.000 3.000
10.000 -
76,92 2
Daerah Lido 1 peternak mitra
2 peternak non mitra 34.000
4.000 2.500
- 6,58
3 Daerah Jonggol
1 peternak non mitra 5000
-
Berdasarkan analisis potensi pasar PPBT di atas, dapat disimpulkan bahwa pengusahaan peternakan puyuh PPBT ini layak untuk diusahakan. Hal ini
didasarkan pada besarnya potensi pasar dari sisi permintaan dan penawaran untuk produk PPBT, baik untuk telur puyuh maupun untuk puyuh pembibit. Dari
banyaknya jumlah permintaan telur puyuh dari wilayah Bogor ke PPBT yaitu sebanyak 2.061 peti per bulan, PPBT baru dapat memenuhinya sebesar 12,32
70 persen. Untuk jumlah permintaan puyuh pembibit yang ada yaitu 56.000 ekor per
tahun, PPBT baru mampu memenuhinya sebesar 22,32 persen. Jumlah permintaan yang tidak diimbangi oleh jumlah penawaran menciptakan peluang besar pada
pengembangan usaha puyuh PPBT. Selain itu produk telur puyuh PPBT memiliki keunggulan, baik dari segi kualitas maupun harga bila dibandingkan dengan telur
puyuh dari Sukabumi, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
6.3. Aspek Teknis