Aspek Manajemen Analisis kelayakan usaha peternakan puyuh pada peternakan puyuh bintang tiga desa Situ Ilir, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor

72

6.3.2. Teknologi

Berdasarkan keragaan budidaya puyuh di PPBT, pengusahaan puyuh tidak memerlukan teknologi yang canggih dan modern. Peralatan yang digunakan sama seperti pada pengusahaan peternakan lain terutama pada peternakan ayam petelur. Peralatan berupa mesin hanya diperlukan pada kegiatan pembuatan pakan di PPBT. Untuk kegiatan pemeliharaan puyuh sendiri hanya dibutuhkan peralatan serta teknologi yang sederhana sehingga dapat diusahakan oleh para penduduk di wilayah Desa Situ Ilir.

6.3.3. Keterampilan

Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Tenaga kerja di PPBT dibutuhkan untuk bagian pemeliharaan kandang dan puyuh, pembuatan kurung, sopir, satpam, serta bagian dapur. Suplai tenaga kerja dapat diperoleh dari warga sekitar lokasi proyek. Sebagian besar karyawan di PPBT memiliki status pendidikan terkahir pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Dalam perekrutan karyawan, manajer tidak melakukan kualifikasi tertentu karena pada pengusahaan puyuh tidak memerlukan karyawan dengan status pendidikan yang tinggi. Pengusahaan puyuh membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang baik terutama dalam hal kedisiplinan, ketelatenan dan kejujuran. Berdasarkan pembahasan keragaan puyuh di PPBT, aplikasi terhadap aspek teknis yang baik untuk menjalankan usaha puyuh telah dilaksanakan pada PPBT. Usaha budidaya puyuh petelur maupun puyuh pembibit telah memenuhi syarat teknis tersebut, seperti persiapan kandang yang ideal, pemeliharaan, kontrol mutu dan kesehatan, serta keamanan. Dari hasil analisis terhadap hal-hal tersebut, dapat dikatakan bahwa pengusahaan peternakan puyuh yang dilakukan oleh PPBT secara teknis adalah layak untuk dijalankan.

6.4. Aspek Manajemen

Aspek manajemen dianalisis untuk dapat melihat apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dikatakan layak atau tidak layak Umar, 2005. Pengkajian aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola proyek dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila 73 dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari yang merencanakan, melaksanakannya, hingga mengendalikannya agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan proyek, serta kebutuhan tenaga kerja harus terinci dengan baik. Sejak didirikan pada bulan September 2007, Peternakan Puyuh Bintang Tiga belum memiliki struktur organisasi yang formal karena perusahaan ini masih tergolong baru sehingga masih beroperasi secara non formal tanpa struktur organisasi yang resmi. Meskipun demikian, PPBT memiliki pembagian tugas dan wewenang yang jelas. Jumlah karyawan di PPBT berjumlah 10 orang, 1 orang manajer sekaligus pemilik dan 9 orang karyawanpegawai. Pemilik perusahaan bertindak sebagai manajer yang bertugas mengawasi serta membawahi semua kegiatan operasional PPBT. Sementara pegawainya bertugas dalam hal teknis seperti pemeliharaan puyuh, produksi pakan, sarana produksi dan peralatan, transportasi, satpam, serta bagian dapur. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek manajemen, PPBT cukup layak untuk dijalankan. Hal tersebut didasari karena usaha puyuh PPBT dapat dilaksanakan oleh bentuk usaha perseorangan dan tidak memerlukan struktur organisasi yang kompleks. PPBT memang belum memiliki struktur organisasi yang formal, akan tetapi telah mempunyai pembagian tugas yang jelas antara pemilik dan pengelola kegiatan usaha karyawan. Dengan keadaan struktur organisasi yang ada saat ini tidak memberi kesulitan atau hambatan yang berarti dalam pelaksanaan usaha puyuh di PPBT.

6.5. Aspek Hukum