Pemeliharaan Puyuh Petelur Analisis kelayakan usaha peternakan puyuh pada peternakan puyuh bintang tiga desa Situ Ilir, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor

56 ekor dengan ukuran kurung 0,6 X 1 meter. Kapasitas maksimal seluruh kandang dapat menampung sekitar 15.000 ribu ekor puyuh.

a. Pemeliharaan Puyuh Petelur

Proses produksi puyuh petelur pada PPBT dimulai dari bibit puyuh siap telur yang berumur antara 30-40 hari hingga tidak lagi produktif yaitu 18 bulan. Pada Gambar 3, dapat dilihat secara singkat alur pemeliharaan puyuh petelur PPBT selama masa produksi. Proses pemeliharaan dimulai dengan persiapan kandang yaitu kandang difumigasi dengan penyemprotan desinfektan untuk mematikan kuman dan bakteri yang ada di dalam maupun di sekitar kandang. Desinfektan yang digunakan berupa biodes dan septocid dengan komposisi yang sesuai atau yang telah ditetapkan. Dosis yang digunakan dalam kegiatan fumigasi ini yaitu sebanyak satu tutup cairan septocid ditambah dengan satu tutup cairan biodes untuk setiap 10 liter air. Setelah kandang dalam keadaan steril, dilakukan persiapan pakan dan air minum yang telah dicampur dengan vitamin. Setelah itu bibit puyuh yang ada ditempatkan di kurung yang telah disiapkan sebelumnya. Kurung tersebut terbuat dari kawat dan memiliki lima tingkat. Satu tingkat kurung berisi kurang lebih 40 ekor bibit puyuh. Setiap lantai mempunyai ukuran yaitu panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 20 cm. Dalam kurung ini bibit puyuh mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi masa produksi telur. Dalam budidaya puyuh petelur, yang dimanfaatkan sepenuhnya yaitu puyuh betina, sehingga pada kandang puyuh petelur tidak terdapat puyuh jantan sama sekali. Hal ini bertujuan agar telur yang dihasilkan infertil tidak dibuahi. Telur yang dibuahi akan cepat busuk dan tidak tahan lama jika dijual. 57 Gambar 3. Alur Proses Pemeliharaan Puyuh Petelur PPBT Pemeliharaan puyuh petelur pada masa produksi yang dilakukan secara rutin setiap hari adalah memberi minum dan mengepel atau menyapu lantai kandang. Pemberian pakan dilakukan dua hari sekali. Pakan yang diberikan berupa ransum yang terdiri dari campuran jagung giling, dedak, konsentrat ayam petelur, serta suplemen makanan puyuh. Jumlah pakan yang diberikan kepada puyuh rata-rata sebanyak 35 gram per ekor tiap dua hari. Sistem pemberian air minum pada puyuh PPBT dilakukan setiap hari. Pemberian air minum ini sewaktu-waktu dicampur dengan vitamin. Selain pemberian pakan dan minum, kegiatan rutin lain PPBT yaitu melakukan pengambilan telur. Proses pengambilan telur ini dilaksanakan setiap pagi pada pukul 07.00 WIB. Urut-urutan kegiatan pemeliharaan puyuh petelur PPBT setiap hari dapat dilihat pada Tabel 9 . Persiapan Kandang Panen dan Pasca Panen Pengafkiran Pemberian Pakan dan Minum Proses Budidaya Puyuh Petelur PPBT dipelihara tanpa puyuh jantan sama sekali Pengendalian dan Pencegahan Penyakit : 1. Sanitasi kandang 2. Vaksinasi 3. Pemberian vitamin dan obat-obatan 58 Tabel 9 . Proses Pemeliharaan Puyuh Petelur di PPBT, Tahun 2009 Waktu WIB Kegiatan Pemeliharaan Keterangan 07.00 Pengambilan telur Dengan menggunakan alat panen nampan yang berkapasitas 100 butir 08.00 Penyortiran telur sekaligus pengemasan Menggunakan kemasan berupa : 1 peti kayu berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm dengan kapasitas 1.200 butir dan diberi sekam agar telur tidak rusak. 2 dus ukuran 44 cm x 30 cm x 17 cm dengan kapasitas 750 butir. 09.30 - pemberian pakan dan minum - pembersihan kotoran dan pemberian minum - pemasaran telur ke pasar - pakan diberikan dua hari sekali - pemberian air minum dilakukan setiap hari - pembersihan kotoran dilakukan dua hari sekali berselang dengan pemberian pakan 12.00 Istirahat 13.00 - menyapu dan mengepel lantai kandang - Penyemprotan kandang dan luar kandang - Menjaga sanitasi kandang agar tidak menimbulkan penyakit - Menggunakan sapu lidi untuk menyapu kandang - Penyemprotan dilakukan setelah selesai membersihkan kotoran 15.00 Memeriksa puyuh dan kawat pakan setiap sangkar Mengambil puyuh yang sakit, mati atau terjepit serta memeriksa posisi tempat pakan dan minum 16.00 Istirahat Tahapan pengambilan telur puyuh pada PPBT yaitu penyiapan nampan tempat panen untuk wadah telur yang akan diambil, pengambilan telur, penyortiran antara telur utuh dan telur yang retak atau pecah, kemudian dilakukan pengemasan telur ke peti kayu atau dus. Selanjutnya telur siap didistribusikan ke pasar. Alur pengambilan telur puyuh pada PPBT secara singkat dapat dilihat pada Gambar 4. 59 Gambar 4. Alur Proses Pengambilan Telur Puyuh PPBT, 2009 Dalam kegiatan pemeliharaan puyuh petelur, kegiatan lain yang juga dilakukan yaitu program kesehatan yang meliputi pemberian vitamin. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu selama tiga hari berturut-turut, namun pemberian obat untuk penyakit snot dilakukan setiap bulan berselang dengan pemberian obat pencernaan. Pemberian obat pencernaan dilakukan setiap bulan dan vaksinasi Newcastle Desease ND dilakukan setiap dua bulan sekali. Pada Tabel 10 dapat dilihat secara jelas program kesehatan puyuh petelur di PPBT. Penyiapan Wadah untuk Panen Telur Puyuh Pengambilan Telur Puyuh Penyortiran antara Telur Bagus dan Telur Rusak Pengemasan Telur Puyuh peti kayu atau dus Pendistribusian Telur Puyuh 60 Tabel 10. Program Kesehatan Puyuh Petelur di PPBT, Tahun 2009. No Jenis Kegiatan Frekuensi Waktu Keterangan 1 Pemberian Vitamin Setiap minggu Selama tiga hari berturut-turut 2 Pemberian obat penyakit snot Setiap bulan Berselang dengan pemberian obat pencernaan 3 Pemberian obat untuk saluran pencernaan Setiap bulan Berselang dengan pemberian obat snot 4 Vaksinasi Newcastle Desease ND atau tetelo Setiap dua bulan Akhir dari siklus pemeliharaan puyuh petelur PPBT yaitu pengafkiran. Pengafkiran adalah mengeluarkan puyuh-puyuh yang tidak produktif atau yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Pengafkiran puyuh pada PPBT dilakukan saat puyuh telah berumur 18 bulan. Pada umur tersebut, produksi telur puyuh mulai menurun dan tidak menguntungkan. Setelah puyuh diafkir maka siklus pemeliharaan puyuh dimulai dari awal kembali.

b. Pemeliharaan Puyuh Pembibit