Aspek Hukum Analisis kelayakan usaha peternakan puyuh pada peternakan puyuh bintang tiga desa Situ Ilir, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor

73 dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari yang merencanakan, melaksanakannya, hingga mengendalikannya agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan proyek, serta kebutuhan tenaga kerja harus terinci dengan baik. Sejak didirikan pada bulan September 2007, Peternakan Puyuh Bintang Tiga belum memiliki struktur organisasi yang formal karena perusahaan ini masih tergolong baru sehingga masih beroperasi secara non formal tanpa struktur organisasi yang resmi. Meskipun demikian, PPBT memiliki pembagian tugas dan wewenang yang jelas. Jumlah karyawan di PPBT berjumlah 10 orang, 1 orang manajer sekaligus pemilik dan 9 orang karyawanpegawai. Pemilik perusahaan bertindak sebagai manajer yang bertugas mengawasi serta membawahi semua kegiatan operasional PPBT. Sementara pegawainya bertugas dalam hal teknis seperti pemeliharaan puyuh, produksi pakan, sarana produksi dan peralatan, transportasi, satpam, serta bagian dapur. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek manajemen, PPBT cukup layak untuk dijalankan. Hal tersebut didasari karena usaha puyuh PPBT dapat dilaksanakan oleh bentuk usaha perseorangan dan tidak memerlukan struktur organisasi yang kompleks. PPBT memang belum memiliki struktur organisasi yang formal, akan tetapi telah mempunyai pembagian tugas yang jelas antara pemilik dan pengelola kegiatan usaha karyawan. Dengan keadaan struktur organisasi yang ada saat ini tidak memberi kesulitan atau hambatan yang berarti dalam pelaksanaan usaha puyuh di PPBT.

6.5. Aspek Hukum

Pada aspek hukum, hal yang perlu dianalisis adalah bentuk badan hukum usaha yang dijalankan serta izin usaha yang diperoleh perusahaan.

6.5.1. Bentuk Badan Usaha

Pada awal berdiri yaitu pada bulan September 2007, bentuk badan usaha dari PPBT yaitu CV. Pada bentuk badan usaha CV, terdapat lebih dari satu investor dalam penanaman modal usaha yang mana ada yang bertindak sebagai sekutu aktif dan sekutu pasif. Bapak Prastiyo sebagai sekutu aktif dan Bapak Wahyudiono sarta Bapak Ohi Jajuli sebagai sekutu pasif. Namun, setahun kemudian terjadi perubahan kepemilikan saham sehingga PPBT dimiliki oleh satu 74 orang investor yaitu Bapak Prastiyo. Bentuk badan usaha PPBT sejak saat itu sampai sekarang berubah menjadi perusahaan perseorangan. Berbeda dengan bentuk badan usaha PPBT sebelumnya, keuntungan dari bentuk usaha saat ini adalah pemilik perusahaan dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh perusahaan. Sedangkan kelemahannya yaitu segala bentuk kerugian atau beban perusahaan ditanggung sepenuhnya oleh pemilik perusahaan.

6.5.2. Izin Usaha

Dalam menjalankan kegiatan usaha puyuh, PPBT telah memperoleh izin usaha dari pemerintah setempat yaitu dari Kepala Desa Situ Ilir melalui Surat Keterangan Usaha No. 51003.04112008. Surat tersebut menyatakan bahwa di Desa Situ Ilir terdapat kegiatan usaha puyuh dan kegiatan usaha ini dinilai tidak berdampak negatif bagi masyarakat sekitar. Dari penjabaran di atas, dapat dikatakan bahwa PPBT layak jika dilihat dari aspek hukum karena sejauh ini tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang kegiatan usaha ini. Perusahaan juga telah mendapat izin usaha dari Kantor Desa serta Kantor Kecamatan setempat. Adapun perizinan yang belum dimiliki oleh PPBT seperti Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP dan Surat Izin Tempat Usaha SITU dikarenakan umur perusahaan yang masih sangat muda. Perolehan izin-izin lain yang lebih lengkap akan segera direalisasikan seiring berkembangnya usaha PPBT sendiri dalam menjalankan usaha puyuhnya.

6.6. Aspek Sosial dan Lingkungan