Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

26

2.6. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, pembahasan difokuskan pada analisis kelayakan finansial usaha Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT di Kecamatan Cibubulang, Kabupaten Bogor. Selain sebagai peternakan puyuh petelur, PPBT juga melakukan pembibitan sendiri dan menjualnya ke peternakan puyuh lain. Skenario yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis kelayakan dari beberapa pola usaha yang pernah, sedang, dan akan dilaksanakan PPBT. Kemudian dari pola-pola usaha tersebut dibandingkan dan dipilih jenis usaha yang paling memberi keuntungan serta paling layak diterapkan. Analisis kelayakan yang dibahas dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan non finansial dan analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan non finansial yaitu analisis yang dilakukan berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum dan aspek sosial, kemudian analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menghitung kriteria investasi seperti NPV, IRR, Net BC dan PBP. Analisis switching value juga digunakan untuk menghitung sampai sejauh mana pengaruh perubahan faktor yang sangat sensitif mempengaruhi kriteria kelayakan investasi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Komalasari 2008 serta Sugiarti 2008 yaitu pada alat analisis yang diterapkan, sedangkan perbedaan penelitiannya terdapat pada komoditas peternakan yang diteliti serta lokasi penelitian dilakukan. Untuk persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarto 2003 adalah sama-sama menganalisis usaha ternak puyuh dan kriteria kelayakan finansial yang digunakan, namun terdapat perbedaan yaitu pada alat analisis, tujuan penelitian, serta lokasi penelitian. Selain itu pada penelitian Suwarto 2003 hanya menganalis kelayakan finansial ternak puyuh dan tidak menganalisis kelayakan usaha dari sisi non finansial, pada penelitian Suwarto 2003 juga tidak dilakukan analisis sensitivitas usaha ternak puyuh yang dikaji. Penelitian yang menganalisis tentang puyuh masih jarang ditemui. Kemungkinan sedikitnya penulisan skripsi mengenai puyuh di Jawa Barat yaitu karena masih sedikitnya peternak puyuh di Jawa Barat, khususnya di wilayah Bogor. Adapun penelitian puyuh yang banyak dilakukan lebih ke arah teknis 27 budidayanya dan belum menyentuh aspek bisnis. Peternak puyuh yang ada sebagian besar masih berskala kecil dan didasarkan pada hobi sehingga minat untuk meneliti aspek bisnis serta finansial masih rendah. Padahal setelah melihat besarnya minat konsumsi masyarakat terhadap telur puyuh, membuktikan bahwa puyuh memiliki prospek bisnis yang menjanjikan sehingga penelitian terhadap kelayakan bisnis telur puyuh perlu dilakukan. 28 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis