62
Gambar 5. Alur Proses Pengambilan Telur Puyuh Pembibit di PPBT, 2009
5.2.7. Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran produknya, PPBT menerapkan strategi- strategi pemasaran. Bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan dalam memasarkan suatu produk. Bauran pemasaran terdiri dari empat komponen, yaitu product produk, price harga, place distribusi,
dan promotion promosi
a. Pemasaran Telur Puyuh
Jenis produk utama yang dihasilkan oleh PPBT yaitu telur puyuh. Telur puyuh PPBT dikirim ke pasar-pasar dengan menggunakan dua macam kemasan
yaitu kemasan dari peti dan kardus. Kemasan peti berkapasitas 1.200 butir, sedangkan dus berkapasitas 750 butir. Pada kemasan peti dilengkapi dengan
bantalan telur dari sekam padi. Fungsi dari sekam padi yaitu untuk mengisi ruang kosong yang ada sehingga menjadi padat dan telur tidak saling berbenturan, serta
untuk penahan serta bantalan telur jika terkena guncangan. Dengan kemasan yang aman tersebut maka akan mengurangi jumlah telur yang rusak atau pecah
sehingga resiko kerugian perusahaan dapat berkurang. Mutu atau kualitas telur merupakan prioritas utama dari PPBT. Selain menyediakan telur yang utuh tidak
Penyiapan Wadah untuk Panen Telur Puyuh Pembibit
Pengambilan Telur Puyuh
Penyortiran antara Telur Bagus dan Telur Rusak
Penempatan Telur ke dalam Mesin Tetas
63 cacat, tampilan telur juga harus bagus dengan ukuran atau besarnya telur yang
merata serta memperlihatkan motif telur puyuh yang sempurna. Harga merupakan hal yang paling penting dalam pemasaran sebuah
produk. Harga jual telur puyuh produksi PPBT yaitu Rp 175,- per butir untuk penjualan ke pasar-pasar dan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan untuk dijual
eceran ke konsumen yang datang langsung ke peternakan, harga yang ditetapkan yaitu Rp 180,- per butir. Strategi yang digunakan PPBT dalam hal harga yaitu
menjual harga telur yang selalu konstan, baik saat penawaran telur puyuh di pasar sedang tinggi maupun rendah. Kenaikan harga terjadi jika ada kenaikan harga
input seperti pakan. Selain itu harga telur puyuh PPBT dijual lebih rendah daripada harga jual pesaingnya yang berasal dari daerah Sukabumi, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur. Harga telur puyuh dari Sukabumi yaitu sekitar Rp 180,- per butir, dari Jawa Tengah dan Jawa Timur sekitar Rp 195,- sampai Rp 200,- per
butir. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh PPBT yaitu dengan tunai dan tempo. Pembayaran tempo diberlakukan khusus untuk pelanggan yang telah lama
bekerja sama dengan PPBT sehingga dapat dipercaya. Tempo yang diberikan PPBT adalah selama satu hari. Pelanggan ini yaitu bandar dari pedagang asongan.
Sedangkan untuk pembayaran tunai, diberlakukan kepada para pedagang pengecer telur di pasar-pasar wilayah Bogor. Strategi-strategi harga PPBT lebih
menitikberatkan kepada pelayanan dan kepuasan pelanggan, sehingga kerjasama perdagangan dapat terus berlanjut dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam hal distribusi, PPBT menjual telur puyuh kepada pedagang pengecer telur di pasar-pasar dan beberapa bandar asongan di wilayah Bogor.
Persentase pemasaran hasil produksi telur PPBT adalah 84,2 ke pedagang pengecer telur, dan 15,7 ke bandar asongan, dan sisanya 0,1 dijual kepada
para pembeli yang datang langsung ke PPBT. Alasan PPBT belum menjual ke daerah selain Bogor yaitu karena masih rendahnya produksi telur yang dihasilkan.
Hal ini pula yang mendasari PPBT belum memasarkan ke supermarket. Untuk sistem penjualan telur puyuh, dilakukan sistem jual putus, dimana telur yang tidak
habis terjual oleh pedagang pengecer tidak dapat dikembalikan ke PPBT dan sepenuhnya menjadi resiko pedagang pengecer. Skema rantai pemasaran pada
PPBT dapat dilihat pada Gambar 6.
64
a.
Gambar 6. Skema Rantai Pemasaran Telur Puyuh di PPBT.
Promosi merupakan kegiatan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk yang dijualnya terhadap konsumen. Promosi yang dijalankan oleh PPBT
yaitu promosi langsung kepada pelanggan. Sambil mengantarkan telur yang ke pasar-pasar, PPBT juga mencari pengecer telur lain untuk menawarkan produk
telurnya. Promosi seperti ini dilakukan karena kapasitas produksi perusahaan masih rendah, yaitu produk telur yang dihasilkan belum terlalu banyak. Dengan
promosi langsung dirasa telah mampu menampung semua produk telur yang diproduksi PPBT, sehingga PPBT belum terlalu membutuhkan promosi melalui
media yang lain.
b. Pemasaran Bibit Puyuh