Tingkat Pengetahuan Label dan Makanan Halal

68 keterangan dari konsumen, konsumen hanya mendengar pemberitaan mengenai isu lemak babi hanya selintas dan tidak terlalu mendalam. Tabel 22. Sebaran Konsumen berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap Produk Magnum No Tingkat Pengetahuan Terhadap Produk Mangum Jumlah Persentase 1 Rendah 8-13,6 40 46,5 2 Sedang 13,7-19,4 39 45,3 3 Tinggi 19,5- 25 7 8,1 Total 86 100

5.5 Tingkat Pengetahuan Label dan Makanan Halal

Tingkat pengetahuan label dan makanan Halal menunjukkan tinggi rendahnya pengetahuan konsumen terhadap pengetahuan label dan makanan halal dalam penelitian ini meliputi pengetahuan konsumen terhadap makanan yang diperbolehkan dalam syariat islam yang sesuai dengan Al Quran dan Hadits, manfaat makanan halal bagi tubuh, bahan tambahan pangan yang mengandung kandungan yang tidak halal, label halal yang harus mendapatkan persetujuan dari LPPOM MUI, serta pengetahuan konsumen terhadap kode bahan pengemulsi pada makanan yang berasal dari bahan yang tidak halal seperti lemak babi. Item pernyataan tentang pengetahuan terhadap produk Magnum terdiri dari 8 pernyataan positif. Berikut merupakan tabel skor rata-rata tingkat pengetahuan label dan makanan halal konsumen. Skor rata-rata tingkat pengetahuan terhadap produk Magnum untuk setiap pernyataan disajikan pada Tabel 23. Sebagian besar konsumen baik laki-laki maupun perempuan memilih jawaban 4 tahu dan 5 sangat tahu. Skor rata-rata tertinggi konsumen terlihat pada pernyataan “makanan yang berasal dari bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul dan ditanduk merupakan makanan yang haram untuk dimakan” yaitu sebesar 3,78. Hal ini disebabkan sebagian besar konsumen adalah penganut agama islam. Pengetahuan mengenai label dan makanan halal diperoleh konsumen dari pelajaran semenjak kecil, buku, berita televisi, media cetak, dan internet. 69 Sedangkan skor rata-rata terendah terdapat pada p ernyataan “beberapa kode bahan pengemulsi pada makanan berasal dari bahan yang tidak halal ” yaitu sebesar 2,54. Rendahnya skor rata-rata pengetahuan label dan makanan halal pada pernyataan tersebut disebabkan konsumen jarang mendengar definisi kode bahan pengemulsi dan bahan tambahan pangan, konsumen lebih mengetahui mengenai jenis-jenis bahan tambahan pangan pernyataan ke-3 makanan yang pasti haram seperti yang terlihat dengan skor rata-rata konsumen untuk pernyataan ke-3 sebesar 3,85. Hal ini dikarenakan contoh-contoh makanan yang haram sudah jelas diketahui oleh konsumen baik didengar dari media elektronik seperti televisi maupun dari media cetak serta dari buku-buku. Berikut merupakan skor rata-rata tingkat pengetahuan label dan makanan halal Tabel 23. Skor Rata-rata Tingkat Pengetahuan Label dan Makanan Halal konsumen untuk Setiap Jenis Pertanyaan Pengetahuan Label dan Makanan Halal No Pertanyaan Skor 1 Makanan halal merupakan makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syari‟at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan ataupun binatang pada dasarnya adalah halal dimakan, kecuali apabila ada ayat Al-Quran atau Al-Hadits yang mengharamkannya. 3,78 2 Makanan yang halal merupakan makanan yang sesuai dengan syariat islam baik dilihat dari zatnya, prosesnya, penyembelihannya, maupun cara mendapatkannya? 3,72 3 Makanan yang berasal dari bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, merupakan makanan yang haram untuk dimakan? 3,85 4 Makanan halal merupakan makanan yang memiliki banyak manfaat terhadap tubuh dan makanan yang dilarang oleh syariat islam haram merupakan semua makanan yang mendatangkan mudharat bagi tubuh manusia? 3,72 5 Bahan Tambahan Pangan BTP yang digunakan oleh beberapa produsen makanan mengandung kandungan yang tidak halal? 2,62 6 Label halal di Indonesia harus mendapatkan persetujuan dari LPPOM MUI 3,61 7 Kandungan lemak babi mempengaruhi kehalalan suatu makanan? 3,8 8 Beberapa kode bahan pengemulsi pada makanan berasal dari bahan yang tidak halal? 2,54 Keterangan : skor 1-5 Tingkat pengetahuan label dan makanan halal digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah Walpole,1999. Secara keseluruhan skor terendah tingkat pengetahuan label dan makanan halal adalah 1 dan skor 70 tertinggi adalah 50. Sebagian besar konsumen baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat pengetahuan label dan makanan halal yang berada dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 50 konsumen atau sebesar 58,1 persen Tabel 24. Tabel 24. Sebaran Konsumen berdasarkan Tingkat Pengetahuan Label dan Makanan Halal No Tingkat Pengetahuan Label dan Makanan Halal Jumlah Persentase 1 Rendah 13-22 1 1,2 2 Sedang 23-32 35 40,7 3 Tinggi 33-42 50 58,1 Total 86 100 Tingkat pengetahuan label dan makanan halal yang sedang menunjukkan bahwa konsumen sangat mengetahui mengenai label dan makanan halal. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa konsumen yang berada dalam kategori tingkat pengetahuan label dan makanan halal yang tinggi berjumlah 50 konsumen sebesar 58,1 persen. Tingkat pengetahuan label dan makanan halal yang tinggi menunjukkan bahwa konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik terhadap label dan makanan halal. Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, konsumen yang memiliki tingkat pengetahuan label dan makanan halal ketegori tinggi adalah konsumen yang sudah mendapat informasi mengenai label dan makanan halal dari masa sekolah di SD, SMP, maupun SMA, selain hal itu konsumen yang memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai label dan makanan halal lebih suka membaca buku, majalah, maupun yang sering mencari informasi melalui internet. Sedangkan konsumen yang berada dalam kategori tingkat pengetahuan Label dan makanan halal yang rendah berjumlah 1 konsumen sebesar 1,2 persen hal ini disebabkan karena konsumen yang dimintai keterangan adalah konsumen yang menganut agama selain islam, Sehingga tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai label dan makanan halal. 71

5.6 Tingkat Persepsi Konsumen Terhadap Produk Magnum Setelah Adanya Isu Lemak Babi