Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Kehalalan Produk Es Krim Magnum

33 penting. Ilustrasi model Fishbein digambarkan pada gambar ini : evaluas Gambar 4. Model Multiatribut Fishbein

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pada Februari 2011 masyarakat Indonesia dikagetkan oleh pemberitaan media massa baik media elektronik maupun media cetak mengenai adanya isu lemak babi dalam produk es krim magnum yang beredar dipasaran. Hal ini telah banyak membuat perhatian berbagai pihak. Reaksi masyarakat atas peristiwa ini dapat dimaknai ssebagai kepedulian masyarakat terhadap kehalalan dan keamanan produk pangan untuk dikonsumsi. Es krim magnum merupakan salah satu produk makanan yang banyak digemari masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang tua. Selain memiliki rasa yang enak, jenis produknya pun beragam seperti Magnum Almond, Magnum Chocolate truff dan Magnum Classic. Es krim magnum merupakan es krim yang populer dimasyarakat. Sejak awal kemunculannya sampai sekarang magnum telah mampu menarik perhatian masyarakat. Hal ini terbukti bahwa produk magnum mampu menguasai pangsa pasar untuk kategori es krim. PT Walls, Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi es krim. Produk es krim yang diproduksi PT Walls Indonesia salah satunya adalah es krim magnum. PT Walls Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari Unilever yang berada di London dan Belanda. Perusahaan ini merupakan pemimpin pasar dalam usaha es krim di Indonesia. Kesalahan pemaknaan dalam penerimaan informasi oleh masyarakat serta adanya pemberitaan yang kurang spesifik dan informatif oleh media massa telah Evaluasi Atribut Evaluasi adalah evaluasi baik atau buruknya suatu atribut produk Kepercayaan bi Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa produk memiliki atribut tertentu Sikap Terhadap Atribut Ao Karakteristik dari objek 34 membuat masyarakat mencap produk magnum mengandung lemak babi. Padahal Produk magnum yang diproduksi di Indonesia aman dari lemak babi. Sebagai perusahaan yang terkena imbas kasus isu lemak babi ini, PT Walls Indonesia memiliki kepentingan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap merek yang dimilikinya. Persepsi konsumen penting untuk diketahui oleh produsen, karena persepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. PT Walls Indonesia ingin mengembalikan citra perusahaannya serta mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk magnum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap produk magnum setelah adanya isu lemak babi, menganalisis sikap konsumen terhadap dua merek produk es krim yaitu Magnum dan Campina Bazooka setelah adanya isu lemak babi, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk magnum setelah adanya isu lemak babi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi logistik, dan analisis Multiatribut Fishbein. Analisis deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik konsumen dan persepsi konsumen terhadap produk magnum setelah adanya isu lemak babi. Sedangkan analisis regresi logistik menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam mengkonsumsi produk magnum setelah adanya isu lemak babi dan Multiatribut fishbein menjelaskan tentang sikap konsumen terhadap atribut produk Magnum dan Campina Bazooka. 35 Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Rekomendasi bagi PT Walls, Unilever, Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk es krim magnum setelah adanya isu : 1. Usia 2. Tingkat pendidikan 3. Pekerjaan 4. Tingkat pengeluaran 5. Tingkat pengetahuan terhadap es krim Magnum 6. Tingkat pengetahuan label dan makanan halal 7. Persepsi konsumen terhadap produk es krim magnum Persepsi konsumen tentang produk es krim magnum setelah adanya isu lemak babi Sikap konsumen terhadap produk es krim magnum setelah adanya isu lemak babi Analisis Regresi Logistik Keresahan masyarakat terhadap isu yang beredar melalui media masa mengenai Lemak babi Produk Es Krim Magnum PT Walls, Unilever, Indonesia 1. Harga 2. Rasa 3. Merek 4. Kemasan 5. Ukuran 6. Kandungan gizi 7. Izin depkes 8. Kehalalan

9. Ketersediaan

Analisis Fishbein 36 IV. METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian