71
5.6 Tingkat Persepsi Konsumen Terhadap Produk Magnum Setelah Adanya Isu Lemak Babi
Persepsi merupakan cara pandang seseorang melihat realitas di luar dirinya atau lingkungan yang telah ditentukan oleh pengaruh stimulus. Dengan
adanya stimulus maka konsumen akan memberikan perhatian sehingga dapat memiliki pemahaman Mowen Minor 2002 yang diacu dalam Sumarwan
2003. Dalam penelitian ini yang menjadi stimulus adalah adanya informasi baik dari media elektronik maupun media cetak mengenai pemberitaan produk
Magnum yang diduga mengandung Lemak babi. Besarnya skor pesepsi diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan nilai antara 1 sangat tidak setuju
sampai 5 sangat setuju. Skor rata-rata persepsi Konsumen untuk setiap pernyataan persepsi disajikan pada Tabel 25.
Tabel 25. Skor Rata-rata Persepsi Konsumen untuk Setiap Pertanyaan pada
Tingkat Persepsi Konsumen terhadap Produk Magnum Setelah Adanya Isu Lemak Babi
No Pertanyaan
Skor
1 Apakah anda setuju bahwa produk Magnum merupakan salah satu
produk pangan yang diduga mengandung Lemak babi? 2,59
2 Apakah anda setuju dengan pernyataan bahwa Produk Magnum tidak
aman untuk dikonsumsi? 2,36
3 Apakah anda setuju dengan pernyataan bahwa mengkonsumsi produk
Magnum dapat Membuat kekhawatiran terhadap kehalalan produknya? 2,76
4 Apakah anda setuju dengan pernyataan bahwa Produk Magnum menjadi
es krim yang tidak berkualitas setelah isu tersebut? 2,42
Keterangan: skor 1-5
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata jawaban konsumen
tertinggi terdapat pada pernyataan “ mengkonsumsi produk Magnum dapat membuat kekhawatiran terhadap kehalalan produk” yaitu sebesar 2,76.
Pernyataan tersebut adalah pernyataan positif, maka hal ini menunjukkan bahwa konsumen antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu mengatakan bahwa Magnum
merupakan salah satu produk yang membuat khawatir terhadap kehalalan produknya. Berdasarkan keterangan dari konsumen, konsumen bersikap ragu
didasarkan karena konsumen tidak terlalu mengetahui isu yang beredar dimedia masa maupun media cetak bahwa es krim Magnum mengandung lemak babi.
72 Pada pernyataan pertama yaitu
“produk Magnum merupakan salah satu produk pangan yang diduga mengandung Lemak b
abi” skor rata-rata jawaban konsumen adalah sebesar 2,59. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki pandangan
yang antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu. Berdasarkan keterangan dari konsumen, hal tersebut dikarenakan karena konsumen tidak memiliki banyak
informasi mengenai pemberitaan isu lemak babi tersebut. Pada pernyataan ke-2 dan 4 konsumen memberikan persepsi yang sama
yaitu antara setuju dengan tidak setuju. Persepsi yang ditunjukkan Pada pernyataan ke-2
yaitu “Produk Magnum tidak aman untuk dikonsumsi” skor rata- rata konsumen adalah 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen berpandangan
antara setuju dan tidak setuju ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keterangan dari konsumen, hal ini dikarenakan pemberitaan tersebut
tidak secara jelas diterima oleh konsumen. Pada pernyataan ke-4 “Produk
Magnum menjadi es krim yang tidak berkualitas setelah isu tersebut ”, skor rata-
rata jawaban konsumen adalah 2,42. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen berpandangan ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan keterangan
dari konsumen, konsumen berpandangan ragu dikarenakan sampai saat ini konsumen belum menemukan bukti nyata bahwa produk Magnum tidak
berkualitas. Jawaban setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan persepsi memperlihatkan baik tidaknya persepsi konsumen terhadap produk Magnum
setelah adanya isu lemak babi. Persepsi konsumen terhadap produk Magnum setelah adanya isu lemak
babi digolongkan menjadi dua kategori yaitu persepsi baik dan persepsi tidak baik. Sebagian besar konsumen baik laki-laki maupun perempuan memiliki
tingkat persepsi yang berada dalam kategori tidak baik yaitu sebanyak 55 konsumen atau sebesar 64 persen. Tingkat persepsi yang tidak baik
menggambarkan bahwa konsumen tidak cukup memahami dan memiliki pandangan yang negatif terhadap produk Magnum setelah adanya isu lemak babi.
Berdasarkan keterangan dari konsumen hal ini disebabkan konsumen kurang mengetahui kebenaran pemberitaan isu lemak babi, mereka hanya mengetahui dan
mendengar sekilas bahwa salah satu produk yang diduga mengandung lemak babi adalah es krim Magnum.
73 Tingkat persepsi yang baik berarti bahwa konsumen telah memahami dan
mengetahui dengan baik mengenai isu lemak babi dan memiliki pandangan yang positif terhadap produk Magnum setelah adanya isu lemak babi. Pandangan
positif terhadap produk Magnum dapat terbentuk akibat adanya pengetahuan yang dalam mengenai produk Magnum yang terkena isu lemak babi. Berdasarkan
keterangan dari konsumen, mereka memperoleh pengetahuan yang mendalam kerena sering membaca berita di surat kabar, penelusuran melalui internet,
maupun informasi dari teman atau keluarga. Secara keseluruhan skor tidak baik tingkat persepsi konsumen terhadap es
krim Magnum setelah adanya isu lemak babi adalah 64 dan skor persepsi baik adalah adalah 36. Sebagian besar konsumen baik laki-laki maupun perempuan
memiliki Tingkat persepsi konsumen terhadap es krim magnum setelah adanya isu lemak babi yang berada dalam kategori tidak baik yaitu sebanyak 55 konsumen
atau sebesar 64 persen Tabel 26.
Tabel 26.
Sebaran Konsumen berdasarkan Tingkat persepsi konsumen terhadap es krim magnum setelah adanya isu lemak babi
No Tingkat persepsi konsumen terhadap es krim Magnum setelah adanya isu lemak babi
Jumlah Persentase
1 Tidak Baik 4
– 12 55
64 2
Baik 13-21 31
36 Total
86 100
5.7 Sikap Konsumen terhadap produk Es Krim Magnum setelah Adanya Isu
Lemak Babi
Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan Umar, 2000. Sikap akan
menempatkan seseorang dalam satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhinya. Sikap merupakan inti dari rasa
suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek dan ide-ide tidak berwujud tertentu.
Dari hasil Pernyataan tentang sikap konsumen terhadap produk es krim Magnum, didapatkan hasil bahwa konsumen yang memiliki sikap positif atau
konsumen yang akan tetap mengkonsumsi produk es krim Magnum adalah
74 sebanyak 38 orang atau sebanyak 44,19, sedangkan konsumen yang memiliki
sikap negatif atau tidak mengkonsumsi produk es krim Magnum adalah sebanyak 48 orang atau 55,81 persen.
5.8 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen