Pengetahuan dan Penciptaan Pengetahuan

2.3.2. Spiral Pengetahuan

Konsep dari spiral pengetahuan dikemukakan oleh Nonaka dan Takeuchi 1995 yang dikutip oleh Paul L.Tobing. Model ini menggambarkan bagaimana tacit dan explicit knowledge bertransformasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya 1. Socialization merupakan transformasi dari tacit  tacit 2. Externalization merupakan transformasi dari tacit  explicit 3. Combination merupakan transformasi dari explicit  explicit 4. Internalization merupakan transformasi dari explicit  tacit Gambar 1. Siklus Interaksi Spiral Pengetahuan dari Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge Nonaka dan Takeuchi 1995 Transformasi SECI di atas akan berulang terus hingga knowledge akhirnya dapat tercipta. Sebagai contoh proses Sosialisasi disampaikan melalui bentuk seminar, rapat, dan berbagai bentuk sosialisasi lainnya yang memungkinkan terjadinya perpindahan pengetahuan dari seseorang ke orang lain. Pada proses Eksternalisasi seseorang mewujudkan pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk nyata, seperti menuliskan dalam bentuk buku, presentasi, dll. Sementara proses Kombinasi terjadi penggabungan pengetahuan dari berbagai wujud explicitnya ke dalam satu bentuk explicit yang sama sekali baru. Proses terakhir adalah Internalisasi, di mana seseorang menyerap pengetahuan explicit menjadi pengetahuan tacit yang berada di dalam dirinya. Misalnya dengan seseorang membaca buku dan kemudian mempraktekkan teori-teori yang ada di dalam buku tadi, maka orang tersebut akan mengembangkan pengetahuannya sendiri.

2.3.3. Ba Ruang Pertukaran Informasi

Nonaka dan Toyama 2005 mendefinisikan Ba sebagai dasar dalam kegiatan penciptaan pengetahuan, tempat berlangsungnya percakapan dan praktik dialektikal untuk menciptakan visi dan mendorong pencapaian tujuan organisasi. Aset pengetahuan tercipta dari proses penciptaan pengetahuan melalui percakapan dan praktik yang dilakukan di dalam Ba ruang pertukaran informasi.

2.4. Quantum Learning

Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau negatif Suyanto, 2000. Tokoh utama di balik Quantum Learning adalah Bobbi DePorter. Dia perintis, pencetus dan pengembang utama Quantum Learning. Sejak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan Quantum Learning di SuperCamp. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer Nouric, DePorter secara terprogram dan terencana menguji coba gagasan-gagasan Quantum Learning kepada para remaja di SuperCamp salama tahuan awal 1980-an. DePorter menjelaskan bahwa metode ini dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 2.500 siswa dan