Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

terhadap organisasi pembelajar. Indikator penelitian untuk variabel Quantum Learning adalah konversi pengetahuan, spiral pengetahuan dan Ba ruang pertukaran informasi. Sedangkan indikator penelitian untuk Organisasi Pembelajar adalah disiplin penguasaan pribadi, disiplin model mental, disiplin visi bersama, disiplin berpikir tim dan disiplin berpikir sistem. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh guru dengan jumlah 55 kuesioner.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan menurut Drucker 1988 yang dikutip oleh Paul L.Tobing 2007 menjelaskan bahwa pengetahuan sebagai actionable information atau informasi yang dapat ditindak lanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak, untuk mengambil keputusan dan untuk menempuh arah serta strategi tertentu. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka Tjakraatmadja dan Donald 2006 menyimpulkan bahwa pengetahuan diperoleh dari sekumpulan informasi yang saling terhubung secara sistematik sehingga memiliki makna. Informasi yang didapat dari data yang sudah diolah sehingga memiliki arti. Data yang sudah diolah dan menjadi informasi memiliki arti akan dimiliki oleh seseorang dan tersimpan dalam memori otaknya yang kemudian ketika manusia tersebut dihadapkan oleh suatu masalah, maka informasi yang telah tersimpan di dalam otak dan terkait dengan permasalahan yang dihadapi akan saling terhubung secara sistematik sehingga seseorang akan memiliki model untuk memahami pengetahuan terkait masalahnya tersebut, dengan adanya pemahaman tersebut seseorang akan lebih mudah untuk mengambil keputusan, hal ini didasari oleh pengalaman, latihan dan juga proses belajar.

2.2. Siklus Konversi Pengetahuan

Polanyi seorang ahli kimia merupakan orang pertama yang memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge merupakan pengetahuan yang ada dalam benak manusia berupa judgment, skill, values dan belief yang sulit untuk dibagi atau ditransfer kepada orang lain. Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk lainnya sehingga dengan mudah dapat ditransfer melalui berbagai media. Explicit knowledge dapat berupa kaset atau cd, video dan audio, spesifikasi produk atau manual. Kedua jenis pengetahuan tersebut oleh Nonaka dan Takeuchi 1995 dikonversi dalam 4 proses konversi pengetahuan, yaitu: sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Keempat proses ini disebut SECI PROCESS S: Socialization, E: Externalization, C: combination, I: Internalization. Masing-masing proses melibatkan perubahan satu bentuk pengetahuan tacit atau explicit ke bentuk pengetahuan lain tacit atau explicit. Model ini memfokuskan pada persoalan penting pada bagaimana pengetahuan dapat diciptakan melalui pembagian keorganisasian dan menjadi berguna untuk mengidentifikasi dan menilai aktifitas-aktifitas penting tertentu dalam manajemen pengetahuan. Tabel 4. Jenis Pengetahuan Dari Menuju Proses Tacit Tacit Sosialisasi socialization : melalui interekasi social antar individu baik secara sadar ataupun tidak sadar. Tacit Explicit Eksternalisasi externalization: pendokumentasian secara tertulis pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang Explicit Explicit Kombinasi : Penggabungan beberapa pengetahuan tertulis menjadi pengetahuan yang baru Explicit Tacit Internalisasi : Pengetahuan tertulis yang ada lalu dirubah oleh individu menjadi pengetahuan personal mereka Sumber: Empat Model Konversi Knowledge SECI Process, Nonaka Takeuchi, 1995

2.3. Manajemen Pengetahuan

Manajemen Pengetahuan MP menurut Tjakrattmadja dan Donald 2006 menyatakan bahwa manajemen pengetahuan merupakan langkah- langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam suatu organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Dalam hal ini, manajemen pengetahuan merupakan proses sistematik untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan informasi dengan cara tertentu, sehingga para karyawan mampu memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan dan penguasaan pengetahuan