Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan rentang usia yang mendominasi terdapat pada rentang 30 Tahun dengan jumlah 21
orang 38,18. Sedangkan, terendah terdapat pada rentang 60 Tahun dengan jumlah 3 orang 5,45. Usia guru didominasi oleh
guru yang berusia ≤ 30 tahun. Secara umum, karakteristik usia ini
menggambarkan u s i a kreatif dan produktif dari masing-masing g u r u di Sma Plus PGRI Cibinong.
4.3.4 Masa Kerja
Masa Kerja guru pada SMA PLUS PGRI Cibinong dikelompokan menjadi 6 kelompok, yaitu 5 Tahun, 6-10 Tahun,
11-15 Tahun, 16-20 Tahun, 21-25 Tahun dan 26 Tahun.
Tabel 14. Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah
Persentase ≤ 5 Tahun
6 10,91
6–10 Tahun 16
29,09 11–15 Tahun
10 18,18
16–20 Tahun 15
27,27 21–25 Tahun
5 9,09
26 Tahun 3
5,45 Total
55 100
Sumber: Data Primer diolah 2013 Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa pada masa kerja 6-
10 tahun mendominasi dengan jumlah 16 guru 29,09 dan 16-20 tahun dengan jumlah 15 guru 27,27. Hal ini mengindikasikan
bahwa guru telah bekerja cukup lama pada SMA PLUS PGRI Cibinong. Masa kerja didominasi oleh guru yang telah bekerja
pada Sma Plus PGRI Cibinong selama 6-10 tahun, 11-15 tahun, dan lebih dari 16-20 tahun. Secara umum, lama masa kerja
guru menggambarkan tingkat pengalaman dan pengetahuan yang
baik dalam bekerja. Pada rentang masa kerja tersebut, guru telah memiliki tacit knowledge yang terbentuk dari pengalaman-
pengalaman pada saat mereka bekerja.
4.3.5 Kelompok Kerja
Kelompok pekerjaan guru pada SMA Plus PGRI Cibinong terhadap 55 orang terbagi atas 26 kelompok Lampiran 3.
Menunjukkan bahwa kelompok kerja yang paling dominan pada SMA Plus PGRI Cibinong terdapat pada kelompok guru matematika
dengan jumlah 5 orang 9,091.
4.4. Analisis Quantum Learning dan Organisasi Pembelajar
Hasil dari perhitungan terhadap persepsi quantum learning dan organisasi pembelajar berdasarkan pertanyaan yang ditujukan kepada 55
guru pada SMA Plus PGRI Cibinong menggunakan analisis deskriptif dengan teknik statistic modus yang berarti teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai yang sering muncul sehingga memperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi guru mengenai pengaruh quantum
learning terhadap organisasi pembelajar. Indikator quantum learning pada penelitian ini adalah konversi pengetahuan, spiral pengetahuan dan Ba
Pertukaran Informasi.
4.4.1 Analisis Quantum Learning pada SMA Plus PGRI Cibinong
Konversi pengetahuan terdiri atas sosialisasi konversi tacit knowledge ke tacit knowledge, eksternalisasi konversi tacit
knowledge ke expilicit knowledge, kombinasi konversi expilicit knowledge ke expilicit knowledge, dan internalisasi konversi
expilicit knowledge ke tacit knowledge. Perhitungan persepsi guru tentang konversi pengetahuan dapat dilihat pada Lampiran 4
Berdasarkan hasil perhitungan persepsi guru SMA Plus PGRI Cibinong tentang konversi pengetahuan pada Lampiran 4
menunjukkan bahwa guru sangat setuju dengan persentase sebesar 40,7 atas sub indikator sosialisasi. Guru setuju dengan bertukar
pengalaman saat berbincang santai dengan persentase sebesar 32,7. Guru setuju dengan bertukar pengetahuan saat berbincang santai
sebesar 45,5. Guru sangat setuju dengan mengikuti pertemuan rutin dimana agar berbagi pengalaman pengetahuan sebesar 45,5.