30 ratio merupakan interpretasi dari sebuah peluang. Odds ratio tidak
membutuhkan variabel yang menyebar normal dan juga hubungan antar variabel tidak terjadi homoskedastisitas.
4.6.3 Uji Keandalan
Uji keragaman untuk melihat sejauh mana keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Uji ini di
lakukan untuk evaluasi pelaksanaan CVM dilihat dengan nilai R-Square R² dari OLS Ordinary Least Square WTP.
4.6.4 Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi dari model regresi liniear adalah bahwa ragam sisaan
ε sama atau homogen, asumsi ini disebut homoskedastisitas. Jika ragam sisaan tidak sama maka menimbulkan masalah heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan metode grafik Juanda, 2009.
4.6.5 Uji Multicolinearity
Salah satu asumsi dasar dari model regresi berganda adalah bahwa tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas dalam model
tersebut. Jika hubungan tersebut ada, kita katakan bahwa peubah-peubah bebas tersebut berkolinearitas ganda sempurna perfect Multicolinearity.
Multikolinearitas muncul jika dua atau lebih peubah atau kombinasi peubah bebas berkolerasi tinggi antara peubah yang satu dengan yang
lainnya Juanda, 2009. Multikolinearitas dapat dilihat dari OLS, simpangan baku, dalam uji-F, dan melihat langsung melalui output regresi berganda
dengan melihat nilai VIF, dimana jika nilai VIF 10 maka terdapat masalah multikolenearitas.
31
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Letak dan Keadaan Geografis Lokasi Penelitian
Kota Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang, secara astronomis Sawahlunto berada pada 0.34
– 0.46 Lintang Selatan dan 100.41 – 100.49 Bujur Timur dengan ketinggian antara 250
– 650 meter di atas permukaan laut dan memiliki suhu minimum 22
C dan suhu maksimum 33 C dengan
curah hujan rata-rata pertahun 1.072 mm, dan memiliki jarak 95 km dari ibu kota provinsi Padang. Batas wilayah Kota Sawahlunto sebelah utara
berbatasan dengan kabupaten Tanah Datar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan kabupaten Solok, dan sebelah timur berbatasan dengan
kabupaten Sijunjung. Sawahlunto memiliki luas wilayah sekitar 27.345 Ha atau 273.45 km2
yang terdiri dari 4 kecamatan, 10 kelurahan, dan 27 desa. Kecamatan Talawi merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah sekitar 9.939 Ha dimana
objek wisata Kandis terletak di dalam kecamatan Talawi, disusul dengan kecamatan Barangin seluas 8.854,7 Ha, kecamatan Lembah Segar dengan
luas 5.528 Ha, dan terakhir kecamatan Silungkang dengan luas wilayah 3.293 Ha.
Luas wilayah Kota Sawahlunto paling banyak terletak pada ketinggian 100-500m, sehingga memiliki topografi yang berbukit dan relative curam,
maka pemanfaatan lahan yang ada cukup beragam dan bercampur mulai dari daerah
yang terbangun
digunakan untuk
kepentingan perumahanpemukiman dan daerah yang tidak terbangun seperti lahan
pertanian, perkebunan dan lain-lain. Secara garis besar Kota Sawahlunto terdiri dari Kawasan Lindung 26,5 dan Kawasan Budidaya 73,5.