Perumusan Masalah Analisis Willingness To Pay (WTP) Pengunjung Terhadap Objek Wisata Kandis Sawahlunto Sumatera Barat

7 penambahan wahana wisata ini akan dibangun di atas lahan kosong yang masih berada di dalam kawasan objek wisata Kandis. Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh beberapa pertanyaan terkait rumusan masalah, yaitu: 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kesediaan pengunjung untuk berkunjung kembali ke objek wisata Kandis? 2. Berapa nilai Willingness to pay WTP pengunjung untuk menentukan potensi harga maksimum yang masih bersedia dibayarkan untuk wahana wisata yang ditawarkan di objek wisata Kandis? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung objek wisata Kandis?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pengunjung untuk berkunjung kembali ke objek wisata Kandis. 2. Mengestimasi nilai WTP pengunjung untuk menentukan potensi harga maksimum yang masih bersedia dibayarkan untuk wahana wisata yang ditawarkan di objek wisata Kandis. 3. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung objek wisata Kandis.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah keilmuan ekonomi sumberdaya dan lingkungan. 2. Bagi pemerintah Kota Sawahlunto khususnya Dinas Pariwisata sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengelolaan sektor pariwisata 8 3. Bagi pihak pengelola tempat wisata, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi pertimbangan pengelolaan wisata di masa yang akan datang serta dapat menentukan harga tiket yang akan ditetapkan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diadakan di objek wisata Kandis Sumatera Barat,adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Pokok bahasan penelitian ini mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pengunjung untuk berkunjung kembali ke objek wisata Kandis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai willingness to pay WTP. 2. Kesediaan membayar dan nilai maksimum yang bersedia dibayarkan dari pengunjung terhadap wahana wisata yang akan dibangun, serta adanya tambahan kepuasaan yang dirasakan pengunjung. 9 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata dan Pariwisata Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang di kunjungi dalam jangka waktu sementara. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Menurut Marpaung 2002 dalam Avenzora 2013, pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Damanik dan Weber 2006, Pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa yang sangat kompleks. Pariwisata terkait erat dengan organisasi, hubungan-hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan layanan dan sebagainya. Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Menurut World Tourism Organization WTO 1995:5 dalam Ismayanti 2010, pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan wisata ini berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-turut untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan lainnya. Pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling terkait erat atau menjalin hubungan dalam suatu sistem Damanik dan Weber, 2006, yakni : 10 1. Permintaan atau kebutuhan 2. Penawaran atau pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri 3. Pasar dan kelembagaan yang berperan untuk memfasilitasi keduanya 4. Pelaku atau aktor yang menggerakan ketiga elemen tersebut

2.2 Sumberdaya Pariwisata

Menurut Fennel 1999:68 dalam Diarta dan Pitana 2009 sumber daya alam yang dapat di kembangkan menjadi sumber daya pariwisata adalah : 1. Lokasi geografis Menyangkut karakteristik ruang yang menentukan kondisi yang terkait dengan variabel lain. 2. Iklim dan cuaca Iklim merupakan penentu utama dari lingkungan fisik yang mempengaruhi vegetasi, kehidupan binatang, angin, dan sebagainya. 3. Topografi dan landforms Aspek ini menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan kondisi geografis suatu wilayahbenua dengan wilayahbenua lainnya sehingga sangat menarik untuk menjadi atraksi wisata. 4. Surface materials Menyangkut sifat dan ragam material yang menyusun permukaan bumi. 5. Air Air memegang peran sangat penting dalam menentukan tipe dan level dari rekreasi outdoor. 6. Vegetasi Merujuk pada keseluruhan kehidupan tumbuhan yang menutupi suatu area tertentu.