Wisatawan Analisis Willingness To Pay (WTP) Pengunjung Terhadap Objek Wisata Kandis Sawahlunto Sumatera Barat

14

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian Arifah 2008 mengenai analisis Willingness To Pay petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi melalui rehabilitasi jaringan irigasi. Penelitian ini membahas tentang kesediaan petani membayar iuran pengelolaan irigasi dilakukan pada masyarakat daerah irigasi desa Cisadane, Kecamatan Rancabungur, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi logit menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan petani dalam membayar iuran pengelolaan irigasi adalah tingkat pendidikan dan produktivitas lahan. Hasil penilaian nilai ekonomi air irigasi menggunakan analisis usaha tani diperoleh nilai kontribusi air irigasi water value usahatani padi sebesar 938.293ha. Nilai tersebut menandakan bahwa petani memiliki kemampuan untuk membayar iuran pengelolaan irigasi. Iuran pengelolaan irigasi tersebut ditentukan melalui pendekatan WTP petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi yaitu sebesar Rp 70.000hektar. Berdasarkan nilai tengah WTP masing- masing responden pada usaha tani padi dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda, maka diperoleh bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi WTP terhadap peningkatan pelayanan irigasi adalah luas lahan, tingkat pengetahuan petani tentang iuran pengelolaan irigasi, pendapatan, dan tanggungan keluarga. Fadilah 2011 melakukan penelitian mengenai analisis WTP pengunjung terhadap paket wisata di Wana Wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh Nilai rataan WTP yang dihasilkan untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp. 56.132,00 dengan nilai total WTP sebesar Rp 387.366.932,00. Paket konservasi nilai rata-rata WTPnya sebsesar Rp 127.313,00 dan nilai TWTPnya sebesar Rp.878.587.013,00. Nilai rata-rata WTP responden terhadap kedua paket tersebut ternyata lebih kecil dari rencana tarif yang akan diberlakukan oleh pihak pengelola yakni Rp 65.000 dan Rp 170.000. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi secara nyata besarnya nilai WTP responden untuk kedua paket wisata tersebut adalah variabel lamanya menempuh pendidikan dan tingkat pendapatan. Variabel biaya perjalanan 15 hanya berpengaruh nyata untuk paket konservasi sedangkan untuk paket jogging track plus tidak berpengaruh nyata. Variabel jumlah kunjungan, jumlah tanggungan dan frekuensi kunjungan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden. Majid 2008 membahas tentang analisis willingness to pay pengunjung terhadap upaya pelestarian kawasan Situ Babakan, Jakarta Selatan. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp 2.104,65. Nilai ini melebihi nilai yang dibutuhkan pengelola kawasan situ babakan sebesar RP 1.200,00. Sedangkan untuk nilai total WTP responden diperoleh sebesar Rp 23.603.663,00 per bulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden yaitu tingkat pendapatan, biaya kunjungan, dan frekuensi kunjungan. Variabel tingkat pendapatan dan biaya kunjungan berkorelasi secara positif terhadap besarnya WTP sedangkan variabel frekuensi kunjungan berkorelasi negatif. Amanda 2009 melakukan penelitian tentang analisis willingness to pay pengunjung objek wisata danau Situ Gede dalam upaya pelestarian lingkungan. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh sebanyak 81 persen responden 34 orang bersedia untuk membayar dalam upaya pelestarian lingkungan Danau Situ Gede, kesediaan membayar ini dipengaruhi oleh faktor tingkat usia, tingkat pendidikan, dan pemahaman dan pengetahuan mengenai manfaat serta kerusakan danau. Nilai WTP yang diperoleh sebesar Rp 3.558,24 sedangkan nilai total WTP yang di peroleh sebesar Rp 2.342.000