17 2.
Bisa digunakan untuk menilai berbagai macam barang-barang lingkungan yang ada disekitar masyarakat.
3. CVM mampu mengestimasi non use value nilai non pengguna.
4. Hasil yang diperoleh dari metode CVM tidak sulit untuk dianalisis dan
dijabarkan.
3.1.3 Kelemahan CVM
Menurut Yakin 1997, walaupun CVM superior untuk mengestimasi nilai ekonomi dan perubahan kualitas lingkungan, namun masih banyak
potensi kesalahan estimasi bias terutama dalam hubungan dengan desain survei dan administrasi yang mempengaruhi akurasi metode. Kesalahan
potensial estimasi menggunakan CVM ini adalah : 1.
Kesalahan hipotesis hypothetical bias, adalah kesalahan yang terjadi dimana deskripsi situasi hipotesis secara sistimatis berbeda dengan
situasi sebenarnya sehingga perbedaan ini mengakibatkan kesalahan sisiematik.
2. Kesalahan strategi strategic bias, adalah kesalahan yang timbul
karena responden merasa bisa mempengaruhi hasil akhir, sehingga responden tidak memberikan nilai yang sebenarnya, kesalahan ini juga
muncul akibat adanya responden yang bertindak sebagai free rider. 3.
Kesalahan informasi information bias, adalah kesalahan yang disebabkan karena jumlah dan informasi yang diberikan kepada
responden tidak lengkap. 4.
Kesalahan titik awal nilai tawaran starting point bias, adalah kesalahan yang timbul ketika responden diberikan suatu nilai awal
tertentu, sehingga responden terpengaruh oleh nilai awal tersebut. 5.
Kesalahan alat vehicle bias, adalah kesalahan ini muncul disebabkan responden tidak memberikan nilai karena responden tidak setuju
dengan cara atau metode yang dipakai untuk memperoleh nilai tawaran.
18
3.2 Skenario Dan Objek Wisata Yang Ditawarkan
Rencananya pihak pengelola wisata Kandis akan melakukan pengembangan tehadap wahana wisata, dimana pihak pengelola akan
melakukan penambahan wahana wisata studio 4 dimensi, dan adanya perubahan terhadap panjang dan tinggi lintasan flying fox.
Pertanyaan menyangkut skenario
Seandainya PT.WWS Wahana Wisata Sawahlunto selaku pihak pengelola objek wisata Kandis melakukan perbaikan dan perubahan
terhadap wahana wisata yang ada serta menambah wahana wisata baru, maka responden ditanyakan maksimum kesediaan mereka membayar tiket
untuk menikmati wahana wisata tersebut atas adanya tambahan manfaat yang diterima pengunjung. Dari skenario ini maka diperoleh pertanyaan
untuk responden :
3.3 Dasar Pemilihan Variabel
Wisatawan mengunjungi sebuah destinasi berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu biaya, aksesibilitas, fasilitas yang sesuai dan memadai,
keamanan dan sebagainya. Tetapi faktor yang paling penting adalah persepsi wisatawan
tentang hubungan
antara karakteristik
destinasi dan
kebutuhannya akan pemenuhan hasrat leisure-nya Diarta dan Pitana 2009. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diduga akan
mempengaruhi kesediaan membayar dan akan mempengaruhi besarnya nilai WTP. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan diduga akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap keinginan kebutuhan tersier. Semakin tinggi tingkat
Apakah bapakibu, kakakadik tertarik terhadap tambahan wahana wisata yang baru? Bersediakah bapakibu, kakakadik membayar
terhadap wahana wisata yang baru? Berapa harga tiket maksimum yang ingin bapakibu, kakakadik bayarkan untuk wahana wisata baru
19 pendapatan seseorang maka tingkat kebutuhan hidupnya akan semakin
meningkat, termasuk juga kebutuhan akan rekreasi tersier. Variabel tingkat pendapatan diduga akan mempengaruhi secara positif terhadap
kesediaan membayar dan nilai WTP pengunjung. Tingkat pendapatan yang di maksud adalah pendapatan dalam satu keluarga dimana ada
pendapatan suami, pendapatan istri kalau bekerja, dan anak yang udah bekerja tapi masih dalam keluarga tersebut.
2. Biaya perjalanan
Biaya perjalanan merupakan biaya keseluruhan yang dikeluarkan oleh seorang pengunjung mulai seorang keluar dari rumah dan berangkat
ke suatu tempat wisata sampai orang tersebut kembali ke rumah. Semua biaya yang dikeluarkan untuk menuju tempat wisata mulai dari
biaya transportasi, biaya makan, dan biaya lain yang dikeluarkan selama perjalanan, dimasukan kedalam biaya perjalanan. Adanya
biaya yang dikeluarkan dalam perjalanan, diduga akan mempengaruhi secara negatif kesediaan seseorang membayar dan mempengaruhi nilai
WTP pengunjung. Semakin besar biaya perjalanan yang di keluarkan akan membuat nilai WTP pengunjung semakin rendah.
3. Usia
Perbedaan antara usia anak-anak, muda, tua sangat menentukan ketertarikan terhadap suatu objek wisata. Dimana usia muda sangat
menyukai wisata yang bersifat menantang seperti wisata outbound, sedangkan anak-anak lebih menyukai wisata air seperti waterboom
dan wisata yang relatif lebih aman. 4.
Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan diduga akan memberikan pengaruh positif
terhadap WTP pengunjung. Lamanya pendidikan yang ditempuh akan berdampak terhadap perubahan pola pikir seseorang tentang
pentingnya keberadaan suatu objek wisata dan apa saja manfaat yang bisa di peroleh dari keberadaan tempat wisata tersebut.