Kesehatan Gambaran Perekonomian Aceh
pemerintah untuk meningkatkan modal manusia human capital. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan bisa dilihat dari beberapa indikator, seperti:
angka harapan hidup, angka kematian bayi, dan juga penolong kelahiran. Angka harapan hidup penduduk Aceh sebesar 69.20 tahun. Jika
dibandingkan dengan daerah penghasil migas seperti Riau dan Kalimantan Timur. Sementara itu angka kematian bayi terus mengalami penurunan dari tahun 2005
sebesar 33.4 jiwa1000 kelahiran menurun menjadi 31.7 jiwa1000 kelahiran. Angka kematian bayi di daerah lain seperi Riau dan Kalimantan Timur memiliki
angka kematian bayi rendah. Pada tahun 2005 angka kematian bayi di Kalimantan Timur sebesar 22.9 jiwa menjadi 17.8 jiwa pada tahun 2009. lihat Tabel 14.
Tabel 14 Angka harapan hidup dan angka kematian bayi beberapa provinsi di Indonesia
Provinsi Angka Harapan
Hidup 2009 Tahun
Angka Kematian Bayi Persentase 2005
2007 2009
1. Banten 69.5
33.3 32.0
30.7 2. Kalimantan Timur
73.0 22.9
20.2 17.8
3. Aceh 69.2
33.4 32.6
31.7 4. Papua
69.8 33.9
31.7 29.7
5. Riau 72.1
33.9 31.7
29.7
Sumber : BPS
Salah satu indikator kesehatan yang penting adalah angka kematian bayi. Efektifitas tenaga kesehatan dalam menolong kelahiran sangat dibutuhkan, sehingga
tenaga dokterbidan yang terampil dan bersedia ditempatkan di daerah terpencil sangat dibutuhkan untuk menekan jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan. Pada
tahun 2009 jumlah dokter umum di Provinsi Aceh mencapai 575 orang dan dokter spesialis hanya 123 orang. Jika dilihat jumlah dokter spesialis yang sangat minim di
daerah lautan hindia, maka pemerintah Aceh maupun pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitas dokter umum yang ada untuk melanjutkan spesialis dengan
komitmen untuk mengabdi ke daerah asal. Sementara itu jumlah tenaga bidan mencapai 2.341 orang yang menyebar merata di seluruh kabupatenkota.
Sarana kesehatan yang tersedia dan terjangkau juga turut menentukan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Sarana kesehatan dibutuh apabila
memang dimanfaatkan dengan maksimal. Jumlah rumah sakit di Aceh mencapai 47 unit, sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 307 unit, puskesmas pembantu 931 unit
dan puskesmas keliling 339 unit. Tabel 15 Jumlah rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu di Aceh
menurut kabupatenkota tahun 2006-2009 Unit
KabupatenKota Rumah
Sakit Puskesmas
PKM Pembantu
PKM. Keliling
1. Simeulue 1
8 6
15 2. Aceh Singkil
1 10
29 14
3. Aceh Selatan 1
21 26
22 4. Aceh Tenggara
1 16
39 18
5. Aceh Timur 2
23 52
16 6. Aceh Tengah
2 14
50 14
7. Aceh Barat 1
13 46
20 8. Aceh Besar
1 25
73 35
9. Pi d i e 1
26 70
32 10. Bireuen
3 17
172 6
11. Aceh Utara 1
26 88
52 12. Aceh Barat Daya
1 13
28 15
13. Gayo Lues 1
12 35
11 14. Aceh Tamiang
2 14
32 15. Nagan Raya
1 11
32 12
16. Aceh Jaya 8
28 17. Bener Meriah
10 35
10 18. Pidie Jaya
9 26
9 19. Banda Aceh
11 11
24 18
20. Sabang 2
6 11
10 21. Langsa
5 4
7 5
22. Lhokseumawe 8
5 22
2 23. Subulussalam
5 3
Jumlah 2009 47
307 931
339 2008
292 903
292 2007
284 896
353
Sumber : BPS 2010